9. Primadona Baru

16 1 0
                                    

Memilikimu adalah halusinasi,Kamu nyata.
Namun terasa fatamorgana.

***

Didalam mobil tercipta keheningan tidak ada yang berani membuka suara, semuanya terasa canggung bagi Raniesha.

Untungnya Nila adalah tipe cewek yang peka dan ramah. Nila segera membuka pembicaraan untuk memecahkan keheningan ini" btw nama kamu siapa? Sampai lupa tanya nama kamu"ujar Nila sambil terkekeh.

"Nama gue Raniesha" balas Raniesha tersenyum.

"Ooo Raniesha, kalau nama gue Nila. Kalau cowok jutek disebelah gue ini Devano"jelas Nila.

Devano tidak terima mendengar ucapan Nila yang menyebut nya jutek.

" Gue jutek aja ganteng apalagi gue ramah." celetuk Devano.

"Kepedean banget Lo!"balas Nila menepuk lengan Devano.

Raniesha hanya diam melihat interaksi keduanya. Dan menyangka bahwa Nila dan Devano adalah sepasang kekasih.

Please jangan tunjukkan ke uwuu'an kalian didepan diriku yang jomblo ini! Raniesha merapal kan itu dalam batinnya.

Tidak lama kemudian handphone Devano bergetar. Panggilan masuk tertera di depan situ Sang Mama yang menelponnya. Devano segera mengangkatnya.

"Halo!"

"...."

"Jemput dimana ma?"

"...."

"Iya nanti Dev jemput, tapi mau anterin Nila dulu"

"...."

"Oke bye! See you mom!"

Kemudian panggilan nya terputus, dan Devano menancapkan gas mobilnya lebih cepat lagi.

"Tante Dewi kenapa Dev?"tanya Nila penasaran.

"Minta dijemput di rumah teman nya"balas Devano fokus menyetir.

"Oh... Dimana emangnya" ujar Nila.

"Jl. Sakura 01"balas Devano.

"Pas dong, rumah gue juga disitu" celetuk Raniesha dengan spontan hingga pada akhirnya ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Devano hanya terkekeh geli melihat tingkah laku Raniesha yang menurutnya menggemaskan.

"Sor-ry" cicit Raniesha.

"Hehehe, santai aja Raniesha"balas Nila ramah.

Mobil Devano pun sudah berhenti tepat dirumah bercat abu-abu gelap dengan pagar kayu dan dipenuhi banyak tumbuhan didepan halaman rumah gadis cantik bernama Nila tersebut.

"Ini rumah aku. Ingat-ingat ya kalau kamu mau main. Aku harap kita bisa jadi teman" ujar Nila tersenyum ramah dan segera turun dari mobil Devano.

"Iya, terimakasih banyak Kak!"balas Raniesha menyambut ramah sikap Nila.

"Salam buat Mama. Langsung tidur Lo! Awas kalau begadang!"ujar Devano layaknya sebuah ancaman.

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang