15 - Betrayer

52 4 0
                                    

Jangan lupa vote sama komennya yaa :) Thank you

Mew menyetir mobilnya belok ke arah sebuah jalan setapak yang hanya cukup untuk satu mobil. Mew mengernyitkan dahinya tidak percaya namun ia tetap mengikuti GPSnya.

Mew terus memacu mobilnya semakin masuk ke dalam menyusuri jalan setapak dan sampailah ia disebuah bangunan warehouse lama. Ada 2 orang berbadan tegap yang berjaga di luar. Mew berasumsi bahwa itu pasti bodyguard, anak buah dari orang yang menyekap Alice.

Mew segera turun dari mobilnya.

"Dimana Alice?" tanya Mew.

Bodyguard itu langsung membawa Mew ke dalam. Terdengar suara jeritan wanita dari dalam.

"Alice?!" teriak Mew.

"P'Mew, kumohon tolong aku. Akhhh!!" pekikan Alice terdengar dari pintu luar.

Mew segera masuk ke dalam. Di dalam ia melihat, Alice dalam kondisi yang sangat buruk.

"Alice? Kau tidak apa-apa?" ucap Mew lalu menghampiri Alice.

Mew berniat melepaskan ikatan Alice namun seseorang memukulnya dari belakang.

"P'Mew!!!" teriak Alice.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja. Bodoh, kckckck," ucap seseorang dengan suara familiar.

Mew segera bangkit berdiri dan membalikkan badannya.

"P'Push?!"

***

Meanwhile, orang-orang suruhan Gulf terus mencari lokasi itu dari pantauan drone. Sayangnya, seseorang menembak jatuh drone mereka.

"Sial," ucap Gulf, "Kita kehilangan jejak"

"Kita harus cari kemana lagi," ucap Saint frustasi.

"Coba lacak lokasi terakhir drone," usul Tay.

Saint langsung melacak lokasi terakhir drone itu.

"Di hutan tidak jauh dari KM 12," ucap Saint.

"Ya sudah aku akan memerintahkan anak buahku untuk memantau kesana. Gulf, Saint ayo kita kesana," ucap Tay, "Babe kau di mansion saja,"

Mint menganggukkan kepalanya, "Good luck"

Diam-diam Saint mengabari Zee mengenai ini.

***

[Back at the warehouse]

"Surprise, huh?" ucap Push mengejek.

"Jadi selama ini kau yang menyembunyikan Alice?!" ucap Mew tidak percaya.

"Iya. Kau begitu bodoh, kawan. Jangan salahkan aku. Salahkan dirimu sendiri yang terlalu mempercayaiku hahaha," ucap Push sambil tertawa.

Mew lalu mengeluarkan pistolnya hendak membunuh Push.

"Eitss. Kau tidak akan berani membunuhku kalau kau melihat itu," ucap Push sambil menunjuk ke ujung ruangan.

Tampak seorang gadis dengan mata dan mulut tertutup kain meronta-ronta berusaha untuk melepaskan ikatannya.

"Jamie?!"

Push memerintahkan anak buahnya untuk membuka kain yang ada di mulut dan mata Jamie.

"Hello, Mew's baby girl. Surprise," ucap Push.

Jamie kaget melihat ada Mew disitu.

"Phi, apakah kau gila?!" bentak Mew.

"Jangan meneriakiku. Nasib kedua wanitamu ada di tanganku, bodoh," bentak Push.

Midnight || Mew SuppasitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang