"Mantan pacar?" ucap Jamie.
"Iya juga ya. Mustahil kalau seorang Mew yang seperfect itu tidak punya mantan pacar," batin Jamie.
"Bagaimana?" tawar Push, "Apakah kau ingin tahu?"
"Okeee, Phi, beritahu aku. Tapi jangan bilang P'Mew oke," ucap Jamie.
"Deal, " jawab Push.
"Sebelum kamu, Mew pernah dekat dengan seorang wanita bernama Alice. Umurnya mungkin sekitar 5 tahun di atas mu, Nong. Alice adalah seorang pekerja malam, tapi pekerjaan pastinya apa entahlah aku tidak tahu. Yang jelas mereka bertemu di club. Mew benar-benar mencintai wanita itu. Hubungan mereka kurang lebih berjalan kira-kira 2 tahun. Sampai kira-kira 1 setengah tahun yang lalu, Alice menghilang tanpa kabar. Tidak ada surat. Tidak ada apapun. Dia seperti hilang ditelan bumi, " ucap Push.
Jamie mengernyitkan dahinya, " P'Alice melarikan diri?" tanya Jamie.
"Entahlah, dia bisa saja melarikan diri. Dia bisa juga diculik. Kau tau betapa kejamnya dunia 'kita', kan, " ucap Push.
Jamie menganggukkan kepalanya mengerti, " Lalu, apakah dulu P'Alice juga tinggal disini?"
Belum juga Push menjawab pertanyaan Jamie tiba-tiba terdengar suara Mew dari belakang , " Hei, kalian tampak serius sekali. Sedang bicara apa, hm?"
"Oh, Nong J sedang bertanya ada keperluan apa aku kesini, " ucap Push lalu memberi kode kepada Jamie untuk mengiyakannya.
"Iya, Phi, " ucap Jamie, " Kalau begitu, silahkan kalian berdua ngobrol-ngobrol. Aku akan masuk ke dalam," .
Jamie lalu masuk ke dalam meninggalkan Mew dan Push
***
Keesokkan harinya, Jamie sedang berjalan menuju cafe di seberang kampusnya bersama Namtan.
"Kau tau, thanks to you and your boyfriend kemarin aku ditraktir oleh P'Gulf, " ucap Namtan riang.
Jamie hanya tersenyum tipis, ia tidak benar-benar mendengarkan Namtan, Jamie kembali merasa gelisah karena merasa ada seorang yang mengikutinya. Saat melewati jendela pertokoan, tak sengaja Jamie melihat bayangan seorang pria berhoodie hitam tak jauh di belakang mereka. Jamie sangat yakin bahwa pria itulah yang mengikutinya. Tanpa berpikir, Jamie segera menarik tangan Namtan dan berlari lalu masuk ke dalam cafe dan langsung masuk ke toilet.
"Apa-ap.." ucap Namtan terpotong oleh Jamie yang menyiratkannya untuk diam.
Tampak pria berhoodie hitam masuk ke cafe itu terburu dan menengok ke sekeliling cafe seperti mencari seseorang dan tak lama kemudian ia keluar dan beranjak pergi.
Setelah memastikan pria itu benar-benar pergi, Jamie menarik Namtan menuju salah satu tempat duduk yang ada disitu. Setelah memesan makanan dan minuman, barulah Jamie membuka mulutnya menceritakan apa yang baru saja terjadi.
"Pria itu mengikuti kita sejak kita keluar dari kampus, " ucap Jamie.
"Gila! Aku bahkan tidak menyadari itu, " ucap Namtan, " Sepertinya dia mengincarmu, J. Apa kau yakin itu bukan salah satu bodyguardmu?"
Jamie menggelengkan kepalanya yakin, " Bodyguardku tidak ada yang berpakaian semencurigakan itu,".
"Okay, ini menyeramkan. Apakah kau pikir kau harus menceritakan ini ke ayahmu?'
Jamie kembali menggelengkan kepalanya, " Aku tidak ingin Papa khawatir,".
"Tapi, J. Bisa jadi orang itu kembali lagi, " ucap Namtan khawatir.
"I'm okay. Jika dia kembali lagi, I'll make sure I have a way to handle him, " ucap Jamie.
Jamie pulang dari cafe bersama dengan Namtan diantar oleh Saint. Setelah mendrop Namtan, Jamie pindah duduk di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight || Mew Suppasit
Romance[SELESAI] Jamie Juthapich, seorang mahasiswi cantik berusia 20 tahun yang memilih pergi ke Bangkok untuk menempuh pendidikan disana secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang ternyata merupakan pemimpin mafia terbesar disana, Mew Suppasit...