9 - We Meet Again

85 6 0
                                    

"Sawadee kha," ucap seorang laki-laki.

Jamie membalikkan badannya.

"Masih ingat denganku, kan? Pasti kamu nggak akan lupa, Mew's new baby girl," ucap seorang laki-laki dengan perawakan tinggi dan rapi.

Jamie ingat, dia adalah pria yang ia temui di toilet bar saat Jamie pergi bersama Mew.

"Umm, maaf. Aku buru-buru, phi," ucap Jamie lalu buru-buru pergi.

"Tunggu. Nggak usah takut. Aku tidak memiliki niat apa-apa. I'm Zee by the way in case you don't know my name, " ucapnya sambil tersenyum.

Melihat senyumannya, Jamie langsung bergidik ngeri lalu memilih untuk cepat-cepat pergi dari sana.

Jamie mempercepat langkahnya menuju kasir sambil berulang kali menengok ke belakang memastikan bahwa pria yang bernama Zee itu tidak mengikutinya.

"Oi, J. Kau kenapa?" tanya Saint.

"Fiuhh. Aku pikir kamu orang lain," ucap Jamie.

"What?" ucap Saint bingung. Saint melihat bahwa ekspresi Jamie saat ini adalah ekspresi seseorang yang tengah ketakutan.

"Apa yang direncanakan oleh anak ini lagi?" batinnya.

Di lain sisi, Zee masih berdiri di tempat itu, "Cantik,"

Sepanjang perjalanan, Jamie hanya terdiam. Saint yang melihat itu juga tidak berani bertanya karena ia juga bingung dengan tingkah laku dari gadis boss-nya ini. Menurutnya, Jamie terlalu misterius, banyak hal yang disembunyikannya.

Sesampainya di rumah, Jamie langsung menuju kamarnya menghiraukan Mew yang sedang duduk memandangnya di ruang tengah.

"Kenapa lagi dia?" tanya Mew kepada Saint.

Saint menggelengkan kepalanya tidak tahu, "Aku menitipkannya pada Fon karena aku harus ke toilet. Saat kembali , dia tampak menghindar dari seseorang"

Mendengar penjelasan Saint, Mew segera pergi menyusul Jamie.

Di kamar

Jamie duduk termenung di kasurnya.

"Kenapa Zee zee itu tampak seperti menargetkannya? Why me?, " Batin Jamie.

"Babe, are you okay?" tanya Mew sambil perlahan duduk disebelahnya.

Jamie menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk Mew.

"Ada apa?" tanya Mew lembut sambil mengelus pundak Jamie.

"Aku bertemu dengan P'Zee," ucap Jamie.

Mew membelalakkan matanya kaget dan segera melepas pelukan Jamie untuk mengecek apakah gadisnya baik=baik saja, " Dia tidak berbuat macam-macam, kan?"

Jamie hanya menggelengkan kepalanya, "he looks creepy,"

"Kupastikan dia tidak akan berbuat macam-macam denganmu, baby girl, " ucap Mew lalu membawa Jamie kembali ke dekapannya.

"Apa yang diinginkan Zee ? Dia tidak pernah ikut campur dalam urusan ini sebelumnya, " batin Mew

***

Sepanjang hari Mew memikirkan apa yang sedang direncanakan Zee. Apa Zee menyukai gadisnya? Tetapi selama ini, Zee tidak pernah bermain-main dengannya soal wanita, Zee hanya rival dalam bisnis. Hubungan Mew dan Zee juga baik-baik saja. Well, technically not that fine but not that bad also.

"Saint, aku mau kamu untuk mengawasi Jamie 24 hours selama dia di luar. Terutama kalau kamu melihat Zee, " ucap Mew.

Saint menganggukkan kepalanya mantap, " Memangnya ada apa, Phi?"

Midnight || Mew SuppasitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang