"Jamie?" batinnya.
Mew mencoba mengucek-ngucek matanya. Wanita berambut pirang itu masih disana. Tampak ia ditarik oleh seorang laki-laki pergi, sepertinya mereka terburu-buru. Mew langsung mengejarnya. Ia terus mengejarnya namun karena kondisi mall yang ramai, ia tidak bisa berlari begitu saja. Sayangnya, ia pun kehilangan jejak dari wanita tersebut.
"Some part of me says it can't be you but another part of me wish it's you. No way, wanita itu jelas-jelas berambut pirang and bruh Jamie is gone due to your own mistake so cut it out," ucap Mew dalam hati.
"Ada apa Phi? Aku langsung mengejarmu. See someone?" tanya Gulf.
Mew menggelengkan kepalanya, " Tidak. I think I recognize someone tapi aku salah"
Namtan menatap Mew bingung. "Mungkinkah dia melihatnya juga? Berarti aku nggak berhalusinasi kan," batinnya.
***
[Parking Lot]
"Now tell me," tagih Jamie.
"P'Zee menyuruh kita pulang karena P'Mew saat ini lagi di Bali. And he could be anywhere so we have to go home a.s.a.p," ucap Est.
"Okay, got it," ucap Jamie langsung lari ngibrit menuju mobilnya.
Sesampainya di Mansion Jamie..
"Kamu dari mana saja? I tried to call you," ucap Zee khawatir, "And what's with your hair?"
"Ah, ya aku daritadi mau berkomentar tentang itu," ucap Est.
"First, handphoneku lowbatt. Diantara kita nggak ada yang bawa powerbank and I thought I've told you already that I'm going to play with the girls," ucap Jamie.
" Yas but this is urgent. Tony tadi menelponku mengatakan bahwa Mew sudah mendarat di Bali tadi siang so I'm afraid that you guys will meet somewhere," ucap Zee.
"Lagian kalau ketemu memangnya kenapa? Nothing will happen. I'm okay, Phi. And about my hair, I dyed them. Cantik kan," ucap Jamie.
"Pretty," ucap Saint, " tapi akan lebih cantik kalau kau selalu mengabari kami, Miss"
"Okay, sorry," ucap Jamie.
"Ya sudah, sana istirahat. Besok kamu kan kuliah juga. Est jaga Jamie okay," pinta Zee.
"Kalo dipikir-pikir, ada gunanya juga dia cat rambut jadi pirang. Bisa bikin orang pangling," ucap Est.
Saint mengangguk-angguk setuju.
Keesokan harinya Jamie berangkat bersama Est, untuk sementara Zee melarangnya untuk membawa mobil sendiri dengan alasan akan lebih mudah unutk mengawasinya.
"Eyo, Am. Ini kembalianmu kemarin," ucap Ash.
"Oh, thank you bebs," ucap Jamie lalu mengambilnya.
"Wow, blonde. You look stunning," puji Rexer.
Jamie tersenyum, " Thank you, Sir Rexer haha"
Rexer berbisik ke arah Est, " Does she have boyfriend?"
Est menggelengkan kepalanya.
"Great. Bantu aku," pinta Rexer.
"Aku yakin kau akan mundur saat tau siapa mantannya Jamie," batin Est.
***
Setelah kelas usai, Est dan Jamie pun hendak pulang kembali ke mansion.
"Est, jam segini bukannya P'Zee masih di kantor ya?" tanya Jamie.
"Yups," jawab Est sambil fokus menyetir.
"Ayok ke kantor P'Zee. Sudah lama aku tidak kesana, " ucap Jamie.
"Random banget sih but let's go. Aku juga bosan," ucap Est setuju.
Jamie mengeluarkan handphonenya lalu mengetik pesan ke Zee.
Aku mampir ke kantor xixixxi... See you bro
Sent!
[Kantor]
Jamie melangkahkan kakinya riang menuju ruangan Zee. Beberapa pegawai kantor menatap heran namun Jamie dan Est berusaha untuk cuek.
"Hai, Miss Nana. Apakah P'Zee ada di dalam?" tanya Jamie.
"Ada, nona. Sebentar ya, saya beritahu dulu," jawab Nana yang merupakan sekretaris Zee.
"Pak, saya mau menginformasikan bahwa ada nona Ammy di luar ingin bertemu bapak"
"Baik pak"
"Langsung masuk saja nona," ucap Nana mempersilahkan.
Jamie dan Est langsung masuk ke dalam.
"P'Zeeee!!!!" panggil Jamie lalu langsung memeluknya.
"Ada apa ini kok kalian tiba-tiba ke kantor?" tanya Zee heran.
Est lalu menunjuk Jamie, " Kita bosan di mansion. Jadinya kesini,"
"Hmmm, okay. Alasan diterima. Tapi sayangnya sebentar lagi aku ada rapat. Kalian di ruanganku dulu saja, " ucap Zee.
Est mengacungkan jempolnya sambil meraih stik PS.
"Aku sudah menduga kalian pasti akan betah berlama-lama di ruanganku," ucap Zee sambil melihat Est dan Jamie yang sibuk menyalakan PS.
Zee lalu membereskan berkas-berkasnya dan merapikannya sebelum pergi ke ruang rapat.
"Hmm, delivery order mau nggak?" tanya Jamie kepada Est.
"Boleh. Pesanlah. Nanti yang kalah yang bayar," tantang Est.
"Okay, siapa takut," jawab Jamie tidak mau kalah.
Mereka pun memesan beberapa makanan Jepang. Est dan Jamie pun fokus dalam permainannya.
***
Zee memasuki ruang rapat dengan Nana, sekretarisnya. Betapa terkejutnya Zee saat melihat ada Mew yang datang disana diantara peserta rapat.
"Kenapa ada dia?" bisik Zee ke Nana.
"Dia mewakili perusahaan Mcorp, pak," jawab Nana.
"Sial, aku tidak tau bahwa Mew memiliki perusahaan bernama Mcorp. Semoga saja Jamie tetap di ruanganku dan mereka tidak bertemu," batin Zee.
Setelah rapat, para peserta pun bubar. Begitu juga dengan Zee yang langsung bergegas menuju ruangannya.
"Zee!" panggil Mew.
Zee menghentikan langkahnya.
"Don't you miss me, old friend?" sindir Mew.
Zee menggelengkan kepala, " Tidak"
"Kamu seperti menghindariku. Ready to lose, huh?" ejek Mew.
Zee hanya mendecak kesal.
Nana menatap aneh karena terdapat bungkusan di meja kosong sebelah mejanya, "Seingatku aku tidak pesan apa-apa"
Tak lama kemudian....
CKLEKKK
Terbukalah pintu ruangan Zee dan keluarlah Jamie.
"Oh Miss Nana sudah selesai. Itu ada makanan, ambilah 1 untukmu yang mana saja, pilihlah," ucap Jamie ramah kepada Nana.
"Zee, aku sudah membelikanmu makanan untuk makan siang. I'll wait inside," ucap Jamie masih belum menyadari bahwa disitu ada orang lain selain Zee.
Zee hanya terdiam mencoba membaca situasi.
Sementara Mew kaget saat mendengar suara orang yang sangat ia rindukan selama ini kini ada di depannya.
"Jamie?"
[End of Chapter 23]
Maafinn karena nggak bisa update setiap hari :(
By the way...
Happy Chinese Year everyonee !!!
See you in next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight || Mew Suppasit
Romansa[SELESAI] Jamie Juthapich, seorang mahasiswi cantik berusia 20 tahun yang memilih pergi ke Bangkok untuk menempuh pendidikan disana secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang ternyata merupakan pemimpin mafia terbesar disana, Mew Suppasit...