31 - Game

115 3 0
                                    

Maaf banget yorobunnn aku baru bisa update, itupun ga update banyak karena aku Senin besok ujian blok huhuuuu 😭😭😭 dan blok ini lumayan hectic jadi Midnight ngga kepegang. And sorry to say karena di chapter ini belum ending juga ternyata huhuuu...

Anyway, happy reading 💕💕


"Karena hanya ada kita berdua disini, want to play a game?"

Mew meraih pinggang Jamie dan menariknya agar mendekat, menghapus jarak di antara mereka. Jamie refleks menahan Mew dengan kedua tangannya. Mew mendekatkan wajahnya.

"Karena hanya ada kita berdua disini, want to play a game?"

Jamie menelan ludahnya dengan susah payah. Jantungnya semakin tidak karuan. Ia bingung harus merespon Mew seperti apa. Di satu sisi, Jamie ingin mengiyakan permintaan Mew namun lidahnya terlalu kelu. Mew menyeringai tajam dan semakin mendekatkan wajahnya ke Jamie. Jamie menggigit bibirnya dan memainkan ujung bajuny gugup.

"Don't bite your lips," ucap Mew sambil mengusap lembut bibir Jamie dengan ibu jarinya.

"Let me bite them instead"

"Wait –"

Mew membungkam mulut Jamie dengan bibirnya. Jamie memejamkan matanya dan membiarkan Mew menciumnya, perlahan kecupan itu berubah menajdi lumatan lebih dalam.

"Fuck, I wonder what will happen after this. Whatever, I am gonna let him lead the way," batin Jamie.

Jamie memegang leher Mew dan mulai membalas ciumannya. Kecupan itu terus berlanjut dan lama-kelamaan berpindah, dari tengkuk leher ke leher sampingnya. Mew mendorong bahu Jamie, membuat terbaring di sofa dengan tangan Mew yang berada di samping bahu Jamie untuk menumpu badannya yang kini berada di atas Jamie. Mew mendekatkan wajahnya dan melumat lembut bibir Jamie. Sedetik kemudian, Mew buru-buru melepaskan tautan ekduanya dan menjauhkan wajahnya.

"Sorry, " ucapnya.

Jamie tersenyum lalu menarik kerah Mew dan mencium Mew sekilas.

"Don't do that. I don't think I can hold it anymore, Nong," ucap Mew.

Jamie mengalungkan tangannya dan membawa Mew semakin mendekat ke arahnya.

"I trust you, Phi. Go on. Lead the way,"

***

Terhitung sudah 5 menit sejak alarm itu berbunyi namun sepertinya leduanya masih enggan untuk membuka mata. Jamie yang semakin mendekatkan tubuhnya dengan Mew, semantara Mew yang dengan senang hati menenggelamkan Jamie dalam pelukannya.

Mew yang mulai terusik dengan suara alarm yang tak kunjung berhenti perlahan meraba-raba meja nakas untuk meraih handphonenya dan mematikan alarmnya.

Ia tersenyum tipis saat melihat betapa nyenyaknya Jamie tidur dalam pelukannya. Sepertinya kekasihnya itu masih larut dalam mimpinya dan masih enggan untuk kembali. Jamie semakin mendekatkan dirinya ke Mew tatkala Mew secara tidak sengaja menarik selimutnya saat mengembalikan ponselnya.

"Enghh,"

Menyadari hal itu, Mew kembali memposisikan dirinya dan kembali memeluk Jamie.

"Sorry. Is it cold?"

Jamie menganggukkan kepalanya masih dengan mata terpejam.

"Hey. I don't know that you're awake, little girl," ucap Mew.

"Masih pengen bobo," ucap Jamie dengan suara khas bangun tidurnya.

Mew mengecupnya singkat, "Can you stop being so cute? Aku takut aku akan menerkammu lagi pagi ini, okay,"

Midnight || Mew SuppasitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang