Disclaimer:
Aku itu suka banget sama cerita or movie yang mafia-mafia gitu. And beberapa scene di cerita ini juga aku ambil dari film-film mafia kaya misal 365 dni and film lainnya.
Happy reading :)
***
Jamie terus menyusuri ruangan-ruangan berharap menemukan setidaknya 1 orang saja tetapi nihil.
"Kemana semua orang?" gerutu Jamie.
Samar-samar Jamie mendengar bentakan seorang laki-laki disusul dengan suara lain yang lebih pelan. Jamie berusaha mengikuti suara tersebut.
"Apa maksudmu?! Kau berniat untuk menculik gadisku, hah! Berapa kali aku ahrus bilang, jangan mencari masalah denganku" bentak Mew.
Sementara itu, orang yang dibentak tampak duduk terikat di sebuah kursi menjawab tak mau kalah.
"Gadismu? Alaiwa? Aku hanya melakukan tugasku. Apa yang salah?" ujarnya.
" Yang menjadi targetmu tadi malam adalah gadisku. Dasar brengsek," teriak Mew lalu mengayunkan pedang ke arah orang tersebut
KRESSS( suara pedang )
Mew menyuruh orang-orangnya untuk membereskan mayat keparat ini. Mereka menyeret tubuhnya menuju ruang pembakaran.
CKLEK
Saat mereka membuka pintu, betapa kagetnya mereka melihat Jamie berdiri disana.
" AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
BRUKKK
Jamie pun jatuh pingsan.
Mew dan semua orang yang berada disitu terbelalak kaget.
Sial. Mereka ketahuan
***
Jamie mengerjapkan matanya beberapa kali. Begitu sadar apa yang baru saja ia alami. Ia langung bangun berdiri.
"Mau kemana?"
Jamie segera menoleh ke arah suara.
"Shit" batinnya.
"Aku ingin mencari Mint. Aku berusaha menghubunginya tetapi ia tidak membalas," jawab Jamie setenang mungkin.
"Ohh. Mint sudah pulang ke rumahnya. Sekarang duduklah," ucap Mew.'
"Oke. Sampaikan kepadanya aku sudah baik-baik saja sekarang dan aku harus pulang. Bye," ucap Jamie segera berlari keluar.
Tak tinggal diam, Mew segera mengejarnya dan menangkapnya. Mew menggendongnya kembali ke kamar tak peduli dengan Jamie yang terus memberontak. Mew melemparkan Jamie ke kasur.
"Gadis cantik. Aku tidak suka mengulangi perkataanku. Ketika aku menyuruhmu untuk duduk, maka duduklah," ucap Mew lembut.
"Cuihhh. Memangnya kamu siapa sampai aku harus menuruti perintahmu," teriak Jamie sambil berusaha untuk melarikan diri lagi.
"Jangan membantah! Kamu harus mulai terbiasa karena mulai sekarang kamu akan tinggal disini. Aku mengawasimu, baby girl," ucap Mew,"Oh mengenai pertanyaanmu aku siapa, aku Mew, adiknya Mint. Let's say aku adalah seseorang yang sedang menyanderamu okay,"
Jamie tidak mau diam begitu saja, " Aku tidak peduli kamu siapa yang jelas aku tidak sudi tinggal dengan seorang pembunuh. I've got a life going on, okay? Aku tidak akan membiarkan diriku membusuk disini,".
"Chill. Aku membunuh orang yang patut untuk dibunuh, dia berusaha untuk menyakitimu and you think I am okay with that? Hell no. You're my girl"
"Your girl? Dasar psikopat. Are you dumb?! I don't even know you, son of a bitch," teriak Jamie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight || Mew Suppasit
Romance[SELESAI] Jamie Juthapich, seorang mahasiswi cantik berusia 20 tahun yang memilih pergi ke Bangkok untuk menempuh pendidikan disana secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang ternyata merupakan pemimpin mafia terbesar disana, Mew Suppasit...