Bukti
Sementara itu, para petugas yang telah bekerja keras selama sepekan lamanya untuk mengungkap bukti, kini telah membuahkan hasil.
Dari hasil uji forensik di dapatkan beberapa keterangan diantaranya :
~ Pada bagian jasad Ayah Jeny terdapat 23 bekas hantaman benda tumpul, titik paling parah berada di pelipis dan mata kiri korban. Pelaku di perkirakan menggunakan senjata yang terbuat dari besi dan memiliki berat 4 kg.
~ Bagian tubuh lain korban tidak mengalami serangan apapun, diperkirakan pelaku sudah berencana langsung menyerang titik vital korban yang berada di area kepala bagian depan.
~ Untuk jasad Ibu Jeny petugas menemukan 76 bekas tusukan mulai dari leher terdapat 7 bekas sayatan dalam yang menyebabkan syaraf arteri terputus dan mengeluarkan banyak darah dalam seketika, 15 sayatan pada bagian lengan mulai dari bahu hingga telapak tangan , 1 sayatan keras pada bagian jari hingga menyebabkan jari manis sebelah kanan korban putus dan hilang. (tidak di temukan di TKP), 23 tusukan dalam pada area perut dan dada korban hingga mengenai organ dalam dan sisanya luka seperti sayatan ikan di seluruh bagian kaki korban .
~ Diperkirakan korban meninggal seketika akibat serangan pada leher yang menyebabkan terputusnya syaraf vital pada korban.
~ Beberapa rambut korban terlihat terlepas dari kulit kepala, diperkirakan pelaku sebelum membunuh korban sempat menarik rambutnya hingga terlepas beberapa helai dan berserakan di lantai.
~ Bagian tubuh korban ditemukan dalam kondisi sedikit bengkak, ini akibatkan karena tubuh korban terendam air beberapa jam hingga di perkirakan kejadian itu berlangsung lebih dari 5 jam sebelum korban di temukan.
~ Ditemukan air pada bagian dalam tubuh korban, di perkirakan korban terminun air secara tak sengaja sebelum meninggal, kemungkinan korban di rendam terlebih dahulu hingga tak sadarkan diri.
Bukti lainnya berupa DNA pelaku yang tertinggal pada pisau yang di temukan di TKP, kuku dan tubuh korban serta hasil dari sidik jari. Memperkirakan korban menggunakan tangan kanan, berusia lebih dari 40 tahun dan memiliki golongan darah A.
Setelah bukti di rasa cukup pihak kepolisan mulai memerintahkan anggotanya untuk melacak daerah sekitar, Mulai dari CCTV, mobil yang terparkir di sekitar untuk di mintai rekaman EDR yang ada pada mobil.
Serta menginvestigasi ulang TKP.Tak lupa beberapa anggota di tugaskan untuk melacak riwayat panggilan pada Handphone korban dan riwayat kunjungan atau pertemuan dengan seseorang beberapa minggu terakhir serta para saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Kabar pembunuhan berantai ini menyebar luas hingga ke pusat kota Korsel. Seluruh warga merasa was- was dan ketakutan, anak-anak di perintahkan untuk di jemput ketika pulang oleh orang tua mereka masing-masing dan rumah-rumah warga lainnya di minta untuk memperkuat keamanan.
Di jalanan tampak polisi berlalu- lalang melakukan patroli. Kini Korea dalam keadaan darurat, Dimana pembunuh sadis yang merupakan residivis kasus yang sama belasan tahun silam telah berulah lagi dengan memakan korban yang cukup banyak dalam waktu yang singkat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Rose. (Complete)
Mystery / Thriller"Killing Beauty" adalah julukan gadis manis ini. siapa sangka gadis cantik dan pintar ini adalah pembunuh berdarah dingin?! Kasusnya yang sulit diungkap oleh kepolisian membuat resah warga kota. yuk ikuti cerita nya di karya kedua ku yang berjudul...