JEJU LAND
Hari ini adalah hari dimana Jeny dan beberapa karyawan terpilih di tunjuk untuk tugas luar kota, pukul 8 pagi waktu Korsel, Jeny tiba di pulau Jeju.
Tampak rombongan berjalan menuju penginapan yang sudah dipersiapkan oleh kantor.
Penginapan Jeny terletak di dekat pantai, sehingga selain bekerja para karyawan dapat menikmati liburan mereka selama tiga hari ini.
Untuk kamar masing-masing di berikan satu oleh kantor pusat sehingga lebih nyaman nantinya bagi para karyawan dalam beristirahat dan menikmati waktu mereka sendiri.
Untuk pagi ini para rombongan di persilahkan menikmati sarapan yang telah di persiapkan petugas hotel.
Tampak Jeny sedang bersantai menyendiri di mejanya tanpa bergabung dengan rombongan lain yang juga sibuk dengan kegiatan mereka, setelah selesai menyantap makanannya Jeny memilih buah apple dan buah pir sebagai pencuci mulutnya, tak lupa ia mengeluarkan kembali pisau buah yang selalu ia bawa kemana-mana.
Jeny terbilang aneh ketika tak keberatan menggunakan kembali pisau yang telah ia gunakan dulu untuk membunuh si preman, tanpa merasa risih ia menggunakan pisau kecil itu lagi untuk mengupas buah dan memakannya.
Setelah perutnya terisi penuh, Jeny berjalan menuju kolam renang yang terdapat di dalam hotel dan menyeburkan dirinya ke dalam kolam, ia tampak asik berendam dengan pakaian renangnya itu.
Jeny lee adalah gadis yang lebih menikmati waktunya sendirian di bandingkan berkumpul bersama teman kerjanya.
Setelah lama berenang kesana-kemari tampaklah seorang anak kecil yang berjalan mendekat dan terlihat ingin bergabung dengan Jeny, mata mereka bertemu dan saling bertatapan.
Jeny yang awalnya sedikit tidak acuh kini mulai tertarik dengan anak tersebut, tampak ia melihat-lihat ke sekeliling kolam untuk memastikan tidak adanya CCTV disana,setelah merasa aman, ia berenang mendekati anak itu dan bertanya " adik apakah kamu mau ikut berenang?"
" Mau kak! " jawab anak itu dengan polosnya, setelah mendengar jawaban gadis kecil itu, Jeny langsung mengangkat anak tadi ke dalam kolam yang sebenarnya di peruntukan bagi orang dewasa, tanpa menggunakan pelampung anak itu di papahnya menuju tengah kolam.
Setelah berada di tengah Jeny langsung melepaskan pegangannya dari gadis kecil itu sehingga anak itu langsung tenggelam ke dalam air, anak yang tidak bisa berenang itu terlihat timbul dan tenggelam lagi dengan keadaan yang panik seperti meminta tolong, Jeny yang melihat itu dari dekat hanya terdiam dan tersenyum pada gadis kecil itu.
Karena banyak meminum air kolam dan kehabisan napas, anak kecil tadi perlahan tenggelam ke dasar kolam, Jeny yang melihat anak itu tak sadarkan diri kini mulai beraksi dengan cara berakting, segera ia keluar dari kolam dengan membawa anak itu ke tepi dan berteriak minta tolong sehingga orang-orang yang tadi nya berada jauh dari lokasi kini berdatangan menolong gadis itu, dalam kesaksiannya, Jeny baru saja datang untuk berenang, lalu ia melihat ada anak kecil yang sudah terapung di tengah kolam lalu Ia berusaha membantu anak itu namun nyawa gadis malang itu sudah tidak bisa di selamatkan lagi.
Karena akting Jeny yang terlihat meyakinkan, para pengunjung pun tak menaruh curiga padanya, sehingga gadis kecil itu langsung di bawa ke rumah sakit terdekat untuk di periksa lebih lanjut. Sedangkan Jeny yang masih berakting shock berjalan berlahan menuju kamarnya untuk berganti pakaian
***
Kali ini Jeny menggunakan pakaian yang lebih formal dikarenakan sebentar lagi ia dan karyawan lainnya akan melakukan sedikit pekerjaan di kantor cabang yang berada di pulau itu. Tak ada rasa bersalah pada diri Jeny setelah menghabisi nyawa anak kecil yang tak berdosa itu, Ia memasang senyum nya setiap kali berbicara kepada orang.
Ini adalah salah satu karakter umum yang di miliki oleh seorang Psycopath, mereka tidak memiliki empati, simpati maupun penyesalan setelah melakukan hal yang buruk kepada orang lain.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Rose. (Complete)
Mystery / Thriller"Killing Beauty" adalah julukan gadis manis ini. siapa sangka gadis cantik dan pintar ini adalah pembunuh berdarah dingin?! Kasusnya yang sulit diungkap oleh kepolisian membuat resah warga kota. yuk ikuti cerita nya di karya kedua ku yang berjudul...