Chapter 8

35 4 0
                                    

Perpisahan

Jeny yang sudah seminggu berada di rumah tetangganya yaitu keluarga Hyeon kini kondisinya mulai membaik, ia tampak lebih segar dari sebelumnya.

Pagi ini Ny.Hyeon mendapat panggilan luar negeri dari seorang wanita yang tak lain adalah bibi dari Jeny, bibi Jeny telah mendapatkan kabar bahwa kakak kandungnya dan iparnya telah di bunuh secara sadis sepekan lalu, betapa shocknya dia hingga di kabarkan sempat tidak sadarkan diri setelah menerima berita tersebut.

Ia berusaha menghubungi rumah Jeny namun tidak ada respon sama sekali. Setelah berusaha mencari tau akhirnya ia mendapat kabar bahwa Jeny kini tinggal dengan tetangganya. Merasa lega wanita itu mencoba mencari kontak keluarga Hyeon untuk menanyakan kabar Jeny.

Setelah berbincang melalui telfon dengan bibi Jeny, Ny.Hyeon memanggil Jeny dan menjelaskan padanya bahwa dirinya akan di jemput dan di bawa pergi nantinya oleh sang bibi, Jeny kecil hanya mengangguk pasrah mengikuti arahan yang di berikan padanya.

Rencananya kedatangan bibi Jeny ke Korea adalah esok hari. Dan malam ini keluarga Hyeon memberikan acara perpisahan kecil pada Jeny. Seluruh keluarga Hyeon memberi suport pada Jeny agar nantinya dia menjadi anak yang kuat dan pintar. Ny.Hyeon yang tampaknya sayang pada anak kecil itu langsung memeluk hangat Jeny. Tak sadar ia meneteskan air mata ketika teringat mendiang orang tua Jeny yang selalu baik padanya. Kebetulan keluarga Hyeon dan keluarga Lee sangat dekat. Hampir setiap hari mereka bertegur sapa dan saling bertukar makanan.

Sebelum tidur Jeny di beri kalung kecil oleh Ny.Hyeon, Itu adalah kenang-kenangan darinya. Dan wanita itu berpesan agar suatu hari nanti apa bila Jeny berkunjung lagi ke Korea. Maka Ia harus menemui dirinya.

Jeny mengangguk polos ketika mendengar pernyataan dari wanita tersebut, Setelah berbincang Jeny pun di persilahkan tidur.

***

Keesokan harinya pukul 12.55 siang keluarga Hyeon menyambut hangat kedatangan wanita berpenampilan wastern itu datang ke rumahnya.

Baru saja melihat Jeny, sang bibi langsung menangis tersedu-sedu. Ia sangat kasihan pada ponakan satu- satunya itu. Betapa malang nasib anak ini.

Karena hatinya yang benar-benar hancur bibi Jeny menangis hingga lututnya tertumpu ke lantai. Ny.Hyeon yang melihat itu langsung menghampiri wanita itu untuk menyabarkannya.

Setelah berbincang cukup lama akhir nya bibi Jeny berpamitan dengan keluarga Hyeon. Ia sangat berterima kasih atas kebaikan yang di berikan pada ponakannya itu.

Mulai saat itu Jeny diasuh sang bibi tinggal di Canada dan tidak pernah lagi kembali ke Korea.

***

Jeny kini telah beranjak dewasa, usia nya telah menginjak 21 tahun. Walau masih di katakan muda ia telah selesai menempuh pendidikan S1 nya di Canada.

Jeny yang fokus pada pekerjaannya sepertinya melupakan janjinya untuk menemui keluarga yang sangat berjasa bagi dirinya itu. Namun yang pasti kalung pemberian Ny.Hyeon itu masih tersimpan rapi di rumahnya, mungkin suatu saat nanti ia akan mengingatnya kembali.

***

Silent Rose.  (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang