"Woi, nyet. Ada temen gue ini."
Lisa yang baru saja masuk ke dapur, masih mengantuk-antuk dan menguap, hanya memandang malas ke arah Chanyeol. Ya memang kenapa kalau temannya mampir? Sehun dan Jongin itu sudah seperti kakaknya sendiri. Mereka juga paling cuma mendengus maklum kalau Lisa masih wajah bantal begini.
"Emang memalukan. Yong, anggep aja dia nggak ada."
Tangan Lisa tergelincir. Nyaris menjatuhkan gelas kaca dari kompartemen atas. Matanya langsung membelalak. Sial. Memang bukan Jongin dan Sehun. Mata Lisa dan pemuda itu bersitatap beberapa saat, sebelum akhirnya Lisa dengan tergagap kembali menaiki tangga.
"BANG! LO BILANG KEK AH BEGO."
Masalahnya Lisa cuma pakai baju tidur yang sangat pendek sampai memperlihatkan sebagian besar kaki jenjangnya. Bukan hanya itu, Lisa juga belum mencuci muka ataupun menggosok gigi.
Persetan. Semoga Lisa tidak perlu bertemu lagi dengannya.
•••
"Bang."
Lisa menunggu beberapa menit sebelum akhirnya suara menggeram terdengar dari seberang telepon.
"Apa sih, buset. Kaget gue."
"Jemput lah ege, motor dibawa si Lucas gue ga bisa balik." Bibir Lisa mengerucut kesal. Ini Chanyeol pasti baru bangun. "Lagian lo dimana sih? Tadi 'kan gue udah bilang jam lima harus stand by!"
"Lo kata gue uber?" Terdengar suara Chanyeol bangkit sebelum kemudian mematung diam. Tersadar akan sesuatu. "Lah. Kan gue di Bandung?"
"Ha?" Lisa melotot. "Bandung? Lo ngapain sampe Bandung, anjir?"
"Seminar." Chanyeol mengerutkan dahi. "Emang gue belum bilang? Terus ini lo baliknya gimana?"
"Ya...," gadis itu memejamkan mata. Mencoba mencari-cari opsi lain kecuali layanan gojek atau grab. Lisa memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan kedua akses transportasi tersebut. Sayang, saat ini juga tidak terlihat Bambam maupun teman kampus lainnya yang dapat dimintai tolong. "Ya udah gue gojek aja."
"Jangan," tegas Chanyeol. Dia tahu betul betapa berbahayanya jika Lisa tetap keras kepala. "Udah. Lo diem aja bentar. Temen gue juga kebetulan masih di kampus."
"Eh, Kak Sehun nggak ikut ke Bandung emang?" tanya Lisa. Biasanya trio sekawan itu kemana-mana bersama. "Kak Jongin juga bukannya masih di Bali?"
"Iya, Sehun di sini. Bukan mereka berdua. Dah, ntar kabarin." Sebelum Lisa sempat bertanya-tanya, sambungan diputus secara sepihak. Kakaknya itu memang terdengar lelah, Lisa jadi tak tega harus meneleponnya kembali. Lagi pula akar dari masalah ini memang adalah Lisa yang membiarkan Lucas pulang lebih dulu.
"Kak Xiumin, ya?" Lisa menebak-nebak. Teman Chanyeol memang banyak, tapi yang nyetirnya normal dapat dihitung dengan jari. Salah satunya Xiumin dan Kyungsoo. Sisanya kalau tidak saling ngebut ya ugal-ugalan. Lisa berharap 'teman' yang dimaksud adalah Kim Suho. Lumayan kalau pulang diantar pakai BMW.
"Lisa?"
Lisa berjengit. Suara itu samar-samar terdengar familier. Dia berbalik dan mendapati teman Chanyeol kemarin, Lee Taeyong, sedang berdiri menenteng helmnya.
"Eh, kakaknya yang kemarin." Lisa hanya dapat nyengir. "Nunggu driver, Kak?"
Taeyong menggeleng. "Lo adeknya Chanyeol 'kan?"
Lisa menelan ludah. "Iya."
Taeyong melemparkan helm. Lisa ajaibnya dapat langsung menerima meskipun sedikit terkejut.
"Nih. Gue disuruh nganter lo balik."
•••
yonglis teroossss
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETENER
Fanfiction(n.) A sugar substitute. This work may not provide glucose or fructose, but I hope it'll still boost you an extra bit of serotonin.