04 - telpon.

220 39 1
                                    

felix udah di rumah, tadi dia cepet-cepet pulang dengan cara nebeng ke jisung. ujung-ujungnya dia jadi nyamuk sih, soalnya jisung pulang sama minho.

sekarang udah malem, felix masih belum tidur. tiba-tiba kepikiran kata-kata kakak kelasnya tadi pas di sekolah dan kepikiran tentang yogurt itu. felix sih nurut-nurut aja disuruh minum yogurtnya, rezeki ga boleh ditolak, katanya. ga mau ambil pusing, felix milih buat tidur aja walau ga bisa.

pas felix udah mulai tidur, ada suara telpon dari hpnya. cowok itu otomatis buka mata.

"siapa, sih?" katanya kesel sambil ambil hp nya. "pasti jisung, nih."

terus felix angkat telponnya tanpa liat nama siapa yang nelpon dia.

"what's wrong ji?" tanya felix.

"eh, lix?"

"jisung, ada apa? lo tumben banget nelpon gue malem-malem gini, biasanya ngebulol sama kak minho," nada felix kedengeran kesel disini.

"lix? ini gue, kak changbin."

"HAH?"

felix langsung melotot pas tau itu kak changbin, "felix bodoh kenapa tadi gak liat-liat duluuuu," gumamnya.

karena felix malu, cowok itu bilang, "halo maaf felixnya lagi tidur, ini ayahnya, selamat malam."

habis itu felix matiin telponnya dan langsung simpen hp. dia jadi rusuh sambil ngatain dirinya sendiri. kalo ditanya perasaan felix sekarang gimana, malu katanya.

sedangkan di lain tempat, ada yang ketawa kecil sambil bilang, "gemes banget, sih."

72 hours | changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang