changbin cuma ngangguk ngerti ngedenger jawaban felix. sedangkan bangchan, dia cukup speechless sama jawaban yang keluar dari mulut cowok itu, soalnya bangchan ga deket sama felix.
bener sih kata felix, dia gatau kedepannya changbin bakal kayak gimana dan gatau bakal ada apa aja. bisa jadi pdkt changbin selama ini gagal, tapi bisa juga pdkt changbin berhasil.
cowok ber-freckles itu puter botolnya, dan botol itu berhenti di seungmin.
"truth or dare?" tanya felix.
"umm," seungmin keliatan mikir, "dare aja deh, tapi jangan yang aneh-aneh ya."
beres seungmin ngomong gitu, mereka semua—kecuali seungmin sama hyunjin, pada ngumpul lagi buat ngomongin dare buat seungmin.
ga lama, mereka balik lagi ke tempat duduknya masing masing.
"call your ex and say i miss you," kata felix.
"hah?" kata seungmin, "aku gapunya mantan kak," lanjutnya.
"SERIUS LO?" tanya jisung langsung heboh.
yang ditanya cuma ngangguk sebagai respon.
"yaudah deh, telfon siapa aja random tapi aku yang berhentiin pas kamu scroll," kata felix.
seungmin nurut, terus dia mulai scroll layar hpnya yang nampilin kontak kontak yang ada di hp dia.
"stop!"
seungmin langsung pencet kontak itu, dan berhenti di guru les dia.
"ya Tuhan, kenapa harus berhenti di guru les..."
yang lain pada ketawa denger seungmin ngomong gitu. terus oknum yang dapet dare, mau ga mau harus nelfon orang itu.
seungmin mulai telfon guru lesnya, ga lama, diangkat. terus seungmin ubah telfonnya jadi di loud speaker
"halo pak? hehehe kangen pak," kata seungmin.
"lohh? tiba tiba banget seungmin, ada apa?"
"itu dare pak, jangan ambil serius please," balesnya pas denger jawaban dari.
"oalah, hahaha saya kira kamu beneran kangen diajarin sama saya. oke deh kalau begitu."
"hehehe ngga pak, itu dare doang. maaf ganggu waktunya pak."
"iya tidak apa apa seungmin, yaudah saya tutup ya telfonnya."
"iya pak."
setelah itu, telfonnya di tutup sama guru les seungmin. untung sih, guru lesnya masih muda, ga tua tua amat.
"lo deket ya sama guru les lo?" tanya bangchan ke seungmin.
"umm, ga juga sih. ga sedeket itu juga sebenernya," jawab seungmin.
"eh ini sisa minho sama jeongin aja kan ya? kalian suit aja dah kalo begitu, yang kalah dapet truth or dare," kata jisung.
terus minho sama jeongin suit kayak biasa, dan ternyata yang menang minho. jadinya jeongin yang dapet truth or dare.
"gue pilih dare!" kata jeongin.
karena suaranya cukup kenceng, kedengeran sampe hyunjin yang posisinya lagi di kamarnya. hyunjin langsung teriak, "cium gue!"
"woy anjir apaan! kan nentuin darenya bareng bareng, bukan sendirian!" bales jeongin.
changbin ketawa, "hahaha yaudah sana cium hyunjin aja."
"gaaak, gamau. ganti ganti," kata jeongin ga terima.
"mau ditentuin bareng bareng atau ngga pun, hasilnya pasti tetep lo cium hyunjin," kata bangchan terus ketawa.
jeongin berdecak, "kak hyunjin sini cepet!" katanya sedikit berteriak.
hyunjin langsung semangat nyamperin temen temennya yang ada di ruang tengah. terus langsung duduk disebelah jeongin, dan manyunin bibirnya ke arah adek kelasnya itu.
"ya Tuhan, pemandangan apa ini," celetuk jisung.
jeongin miringin kepalanya terus majuin badannya buat cium hyunjin.
"ih anjing serius dibibir?" kata changbin kaget.
"ni adek kelas nekat ya," lanjut minho.
dan sekarang, tinggal beberapa centi lagi buat bibir mereka ketemu. hyunjin udah bisa ngerasain nafas jeongin yang tenang. duh, kenapa jadi dia yang deg degan?
jeongin majuin sedikit lagi biar bibir mereka ketemu. tapi sayang, bukan bibir hyunjin yang ketemu sama bibir dia. melainkan pipi hyunjin yang ketemu sama bibirnya.
cup
"dah," kata jeongin.
"anjing gue kira lo bakal cium bibir hyunjin beneran," kata minho.
jisung ketawa, "lagian iya, gayanya udah kece bener kek mau cium bibir."
"dia emang gitu kak, suka iseng," kata seungmin.
"hahaha, lagi pula gue ga senekat itu," bales jeongin.
penonton kecewa? ya, apalagi hyunjin. tapi gapapa, at least hyunjin udah pernah di cium sama adek kelas yang dia suka itu.
"yaudah sekarang mana pulpen gue? udah ketemu belom?" tanya jeongin ke hyunjin.
hyunjin nyengir sambil garuk tengkuknya yang ga gatel, "kayaknya ilang deh, hehehe."
jeongin menghela nafas panjang, "lo, ada ada aja ya."
"hehehe, yaudah besok pas balik sekolah, gue beliin deh," kata hyunjin.
"besok libur, bego," celetuk jisung.
hyunjin putar bola matanya malas, "yaudah, pokoknya besok gue beliin pulpen itu, sama lo nya tapi."
"kenapa lo ga beli sendiri aja?" tanya jeongin.
"takut salah."
"oke."
"yaudah sekarang berarti tinggal kak minho aja ya," kata felix.
"truth or dare?" tanya jisung ke pacarnya itu.
"dare aja dah," jawab minho.
terus yang lain—kecuali minho, pada ngumpul buat nentuin dare nya. terus beres itu balik lagi ke tempat masing masing.
"what's on your gallery dong! ayo liatin isi foto foto di gallery lo, kak," kata jeongin.
terus minho ngeluarin hp nya, dia buka gallery yang ada di hp nya. ga lupa diliatin ke temen temennya itu.
"ini, gaada apa apa sih," kata minho.
minho ngescroll nya ga terlalu cepet, jadinya jisung bisa liat ada apa aja di camera roll minho. cuma, gatau gimana, jisung liat foto lia yang lagi selfie di hp minho.
"terus, ni screenshot."
isinya banyak sih, ada contekan jawaban, ss an chat, ss an dia menang game, random banget dah pokoknya.
"ni foto dari jisung."
minho bikin folder khusus buat jisung, terus sama dia diliatin isinya. isinya yaa, foto foto jisung.
"kenapa harus diliatin yang itu, sih. malu," kata pacarnya.
"biarin," jawab minho, "terus ini foto dari whatsapp."
isinya lebih random, ada foto aib temen temennya, ada foto tugas, foto contekan, ada foto makanan, dan ada foto lia juga.
ga mungkin jisung ga liat itu.
"habis itu, ini video."
minho scroll video video yang dia punya. isinya, lebih gajelas sih.
"dah, segitu aja," kata minho terus close aplikasi galeri di hp nya.
"yaudah, berarti ga ada yang gagal ya? ga rame amat ga ada hukumannya," tanya hyunjin.
"lah kan elu yang gagal," kata bangchan.
"hahaha berarti hukumannya—" omongan changbin kepotong sama hyunjin.
"hukumannya, besok gue anterin jeongin."
"ngga lah anjir, beda lagi," kata jisung.
"GAK, POKOKNYA HUKUMANNYA BESOK GUE ANTERIN JEONGIN!"