"lix, jadi pulang bareng?"
"eh, aduh... gimana ya?"
felix keliatan bingung, sekarang udah jam pulang dan dia disamperin sama changbin. disatu sisi, dia mau nemenin jisung dulu, tapi disisi lain, dia ga enak nolak ajakan kak changbin.
"loh, kenapa?"
"kak, besok aja gimana? jisung lagi galau, gue gamau ninggalin dia."
"ohh okay, besok ya. kalo ada apa-apa, telfon aja."
felix ngangguk, beres itu changbin pergi ninggalin felix dan jisung yang masih ada dikelasnya.
jisung noleh ke felix, "lo kenapa ga pulang bareng kak changbin?"
"main yuk?"
"kemana?"
"mall aja deh, yang ga jauh dari sekolah, gimana?"
"ayok."
sebenernya jisung tau alasan felix nolak ajakan changbin, tapi jisung pun ga nolak kalo dia bakal ditemenin sama sahabatnya dulu.
mereka berdua pesen ojek online, of course milihnya yang mobil. sambil nunggu didepan gerbang, mereka duduk di bangku pos satpam.
"sorry kalo pertanyaannya sensitif. kak minho, ga ngajak lo pulang bareng?" tanya felix hati-hati.
yang ditanya ngegeleng, "ngga, bahkan tadi gue liat dia pulang bareng sama kak lia."
"ah sorry, sorry gue nany—"
omongan felix kepotong gara-gara suara klakson mobil, mereka berdua noleh ke sumber suara.
"itu gocar yang lo pesen kali?" kata jisung pelan.
"iya yang itu," bales felix.
akhirnya mereka berdua naik mobil itu dan segera pergi ke mall.
sampainya di mall, jisung sama felix langsung masuk ke dalam mall itu dan jalan-jalan sekitar sana buat nyari barang yang menarik perhatian.
"gue lupa, kita masih pake seragam," kata jisung tiba-tiba.
felix nepuk jidatnya, "oh iya... terus, gimana?"
"bisa aja sih beli celana sama baju dadakan, tapi gue gamau ngeluarin duit buat itu. lagian juga kita gabakal aneh-aneh kan?"
"iya sih... mau ke shihlin ga?"
"boleh, traktir ya?"
"iya deh."
terus mereka pergi ke outlet shihlin yang ada di mall itu. sesuai ucapan tadi, felix traktir jisung shihlin.
"mending janjiw apa koi?" tanya jisung sambil makanin shihlinnya.
"starbucks sih kata gue," jawab felix seenaknya.
jisung nyubit lengan felix pelan, "yang ada dipilihan apa, yang dijawab apa. gajelas lo."
beres ngomong gitu, jisung pergi ke outlet starbucks yang tempatnya ga jauh dari mereka. felix yang ngeliat itu cuma geleng-geleng kepala aja.
ga lama jisung balik lagi dengan satu cup minuman, terus duduk lagi ditempatnya.
felix merhatiin minuman yang jisung pesen, "americano?"
"iya, kenapa?"
"kalo lo sakit gimana jisung? lo kan ada maag, kok pesennya americano sih?"
jisung ngehela nafasnya pelan, "sekali-kali, lix."
"lo kalo galau, jangan sampe sakitin diri sendiri."
