19 - ayok.

143 30 2
                                        

felix diem pas denger changbin nanya kayak, perlahan dia nundukkin kepalanya.

"haha, it's okay kalo ga bisa dijawab sekarang," kata changbin terus usap pucuk kepala felix.

"kak," panggil yang lebih muda, felix berusaha natap kakak kelasnya itu.

perhatian changbin beralih ke felix lagi, "hm?"

felix ngangguk malu-malu, "ayok kak, ayok pacaran 3 hari."

changbin yang denger itu jelas kaget, "serius lix?"

"iya, kak. serius."

beres denger felix bilang gitu, secara ga sadar changbin meluk felix, "makasih lix, makasih banyak. akhirnya, ga sia-sia gue nungguin lo."

"eh?" felix sedikit kaget pas changbin meluk dia, tapi ga lama, felix bales pelukan changbin.

"iya sama-sama kak, maaf aku terlalu lama bikin kakak nunggu."

****

"sana masuk kelas, jangan tidur, belajar yang bener," kata changbin sambil usap pucuk kepala felix.

sekarang mereka lagi di depan kelas felix, changbin nganterin dulu felix ke kelasnya.

tadi pagi changbin tiba-tiba muncul di depan rumah felix. mau berangkat bareng ke sekolah sama felix, katanya.

hari pertama mereka jalanin 72 hours, changbin udah semangat banget daritadi sampe senyum mulu.

"iyaa, yaudah aku ke kelas, ya. kak changbin juga langsung ke kelas, oke?"

"iya felix, dah sana masuk."

felix nurut, dia masuk ke kelasnya. habis itu changbin jalan pergi buat masuk ke kelas.

"liat, ada orang gila, dateng kelas udah senyam-senyum sendiri," celetuk hyunjin pas changbin dateng ke kelas.

changbin diem aja ga ngebales, lebih milih buat duduk ditempatnya terus main hp.

bangchan ikut-ikutan, "iya nih, daritadi diperhatiin senyum mulu. ada apaan, dah?"

"mana tadi di koridor rame banget, pada ngomongin lo sama felix. udah official, ya?" tanya minho.

yang ditanya matiin hpnya, terus natap ketiga sahabatnya itu, "apaan, kagak. gue belom official sama dia."

"terus, kenapa lo kayak kesambet apaan sampe senyam-senyum sendiri?" tanya hyunjin sambil makan roti yang dia bawa.

changbin mulai senyum-senyum lagi, "ah tau deh, gue seneng banget pokoknya."

"noh kan, beneran gila kayaknya," kata minho.

"gue udah 72 hours-an sama felix, IHIY SENENG BANGET GILA," bales changbin, ga lupa teriakannya di akhir kalimat.

minho melotot, "gausah teriak-teriak, goblok."

"oalah pantesan lo daritadi kayak orang gila, senyam-senyum sendiri," kata bangchan.

"changbin baru pdkt 3 hari senengnya udah kayak gini, apalagi official pacaran," kata hyunjin terus dia buang bungkus bekas rotinya.

"berarti ini hari pertama 72 hours-an dong, ya?" tanya bangchan.

changbin ngangguk, "iya."

"traktir sabi kali, bin," kata minho tiba-tiba.

"traktir apaan dah, lo pada mah kagak bantu, gue usaha sendiri anying," bales changbin.

"eh si bangsat, enak aja lo. salah satunya itu tuh, pas main ps di rumah felix, lo lupa ya?" kata hyunjin sambil masang muka dramatisnya.

changbin nginget-nginget lagi, "masa? emang itu ide siapa deh?"

"liat, ada pemuda yang pengingatannya udah kolot," cibir minho.

"itu pas jisung ikut ngumpul, hyunjin yang ngusulin buat main di rumah felix. masa lo lupa," bales bangchan.

"hah? masa si— OOH IYA, gue inget," kata changbin. "sokin lah, mau traktir apa lo pada?" lanjutnya.

"hanamasa yok," jawab minho.

"si anjing, yang manusiawi kek," kata changbin sambil ancang-ancang mukul minho.

"itu manusiawi ya anjir??? lagian lo nanya, yaudah gue jawab," bales minho enteng.

"ayok buru hanamasa, ajak jisung sama felix deh biar rame," kata hyunjin.

changbin ngangguk, "yaudah gas."

"dasar bulol," kata bangchan.

72 hours | changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang