Entah ada di mana ini. Kayaknya sih tau tempatnya, tapi ga yakin. Yang jelas, gue dikawal sampai akhirnya masuk ke satu ruangan agak gelap dan ada seseorang yang mukanya ga jelas keliatan. Cih, ga mampu bayar listrik ya?
"Boss, Jill udah mati. Jadi kami bawa anaknya!"
Boss?
Ooooh, jadi ceritanya mereka tuh cuma suruhan aja? Hm, berarti wanita itu minjem duit dari orang yang mereka sebut boss ini? Woi, nyalain lampu kek biar gue bisa ngeliat dengan jelas!
"Jill mati? Ck, dasar pelacur itu."
Ya ya ya, ga usah dipertegas juga. Gue tau kok apa pekerjaan wanita yang baru aja masuk liang kubur tadi pagi.
"Hei, cukup kali basa basinya. Kan udah tau wanita itu mati, kenapa ga bebasin aja saya sekarang ini?!" Kata gue ketus.
Hening sebentar, sampai akhirnya orang yang ketiga orang di belakang gue ini sebut boss itu akhirnya melangkah mendekat ke arah gue. Oke, gue harus waspada. Walau gue ga bisa jurus beladiri apapun, tapi setidaknya gue akan berusaha melawan!
Setelah beberapa langkah, akhirnya gue bisa juga ngeliat wajah 'boss' itu dengan jelas. Botak, banyak luka gores, badannya besar, tambun... Errr... Kumisnya engga banget! Dia lebih mirip mafia tipe KW!
"Well, mana bisa bebas. Anda harus membayar dulu!" Seringai mengerikan muncul dari sudut bibirnya.
"Itu hutang ibu saya, kenapa malah saya yang harus menggantikannya untuk membayar hutang?!" Teriak gue tanpa takut.
"Karena dia sudah meninggal. Bukankah sudah jelas?"
Damn!
Gue juga tau dengan jelas! Sialan, emang wanita itu bikin susah aja. Kenapa harus ngutang sebanyak itu sih? Memangnya uang itu dia gunakan untuk apa?! Gue aja ga ngerasain sepeser pun, tapi gue yang harus mengembalikannya? How....?!
"Intinya, saya mau uang itu kembali dalam waktu sebulan ini. Sudah terlalu lama semua ditunda."
"Mana saya punya uang sebanyak itu!" Kata gue geram.
Boro-boro dua milyar, tiga puluh juta buat bayar biaya rumah sakit yang Janice bayarin aja gue ga punya! Mau ngejual rumah pun ga dapet dua milyar. Dikira dapet duit dua milyar sama kayak nyabut daun dari pohon kali!
"Terserah. Saya tidak mau tahu! Saya hanya ingin uang itu balik sebulan lagi!"
Dasar gila!
Sebulan lagi tuh gimana caranya dapet duit segitu banyak hah?!
Dua milyar! Tau ga sih dua milyar itu berapa jumlahnya?! Perlu dua puluh ribu uang seratusan ribu rupiah biar nilainya setara!
Ck...
Memangnya bagaimana bisa seseorang berhutang sampai dua milyar?! Wanita itu gunain untuk apa?! Di rumah bahkan ga ada barang mewah satupun yang bisa seharga dua milyar! Mobil engga, rumah engga... Perhiasan apalagi!
"Jika Anda tidak mau, bayar saja pakai tubuhmu. Bagaimana?"
Ha! Ternyata lelaki hidung belang toh! Bahkan sudah ada kilatan genit di matanya. Cih! Jangan-jangan dia salah satu pelanggan wanita itu.
"Bukankah saya punya waktu sebulan?" Kata gue menghentikan aksinya yang semakin mempersemoit jarak di antara kami.
Gue bener-bener ga mau melayani nafsu hidung belang! Gue bukan sampah dan gue ga mau hidup gue kayak gitu. Cukup dengan hidup gue yang menderita aja!
"Jangan kira kamu bisa lari. Sampai ke ujung dunia pun, jika hutang itu belum terbayar, kamu masih akan terus dikejar!"
Damn!
Gue tau itu, dan gue pastikan gue akan mencari dunia lain untuk berlindung!
Huff....
Kalau dunia lain itu ada.
***
Untung aja gue dianter lagi balik ke rumah, kalau engga mungkin gue bakal luntang lantung di jalan.
Sambil menatap langit-langit rumah, gue hanya bisa jatuh terduduk lemas. Memangnya hidup gue ga bisa tenang untuk sesaat aja?! Gue kira gue bakal seneng karena wanita itu mati dan mungkin ninggalin gue warisan.
Ha!
Boro-boro warisan!
Yang ada hutang dua milyar dengan pria botak hidung belang!
Bisakah gue berharap, 'dunia lain' itu muncul tiba-tiba? Jujur aja, gue bener-bener capek dan lelah sekarang ini.
Apa ini rasanya hidup semua orang?
Atau.....
Hanya hidup gue yang seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Life without Love - 1 (Kesha)
RomanceGue ga butuh cinta, dan sejak hari itu gue terus kerja keras siang malam hanya demi ngelanjutin sekolah gue dan terus hidup! Walaupun gue tinggal lagi sama Mama gue yang udah ngejual gue, tapi ga ada tuh yang namanya uang buat kebutuhan sehari-hari...