Bab 22 : Deny

5K 269 7
                                    

Restoran...

"Wir! Aku ga nyangka kamu bakal nemuin aku lagi. Aku jadi terharu..."

"Kenapa lu bikin Kesha diperkosa?"

"Hei hei... Aku ga ngerti deh. Kamu ketemu aku kenapa harus bawa Julian sih! Udah gitu kenapa dia nanya aneh-aneh gini? Mending kita pergi yukkk..."

"Sorry... Tapi gue diajak Wira ke sini buat memperjelas alasan lu."

"Lu apaan sih Jul! Udah deh, gue aja ga ngerti lu ngomong apa!"

"Don't deny it, Dan..."

"Deny apaan! Emang apa untungnya buat gue kalau cewek diperkosa lima orang sekaligus hah?"

"Hm? Apa tadi gue dan Wira ngomong kalau Kesha diperkosa lima orang?"

"Eh?"

"Jadi... Apa alasan lu?"

"JULIAN!"

"Kesha masuk rumah sakit. Trauma hebat dan depresi berat karena perbuatan lu."

"Bahahahaa... Bagus kalau gitu. Itu ngebuktiin kalau dia jalang, right? So, buat apa dibahas lagi? Nyokapnya jalang dan udah jelas dia pasti sering main. Ngapain lu bilang dia diperkosa karena gue nyuruh dia diperkosa sama orang-orang gue? Kenyataannya dia emang udah sering main kali!"

"Hasil visum. She was virgin."

"What the hell! Ga mungkin!"

"Itu kenyataannya."

"Yah..... terus? Lu mau apa kalau tau kenyataannya gue yang bikin dia begitu? Toh ga ada hubungannya sama lu kan? Dia udah diperkosa dan mungkin jadi gila. So what? Lu mau apa hah?"

"Sorry. Jelasnya bukan gue. Tapi Wira."

"Owhhh... Itu ga mungkin kali. Wira sayang, buat apa sih kamu mikirin dia? Mending kita pergi jalan yuk! Udah lama kita ga jalan bareng kan? Amrik pasti ngebosenin."

"....."

"Wiraaa...... Babe... C'mon..."

"Danisa..."

"Yes honeyyy....."

"Pergi. Ini tiket dan cek. Jangan pernah nunjukin muka lu lagi di hadapan gue!"

"Wi-wira... Kamu... Apa? Tu-tunggu Wir!"

"Get lose BITCH!"

"Wira.... What the hell happened?!"

"Gue saranin lu pergi sejauh mungkin Dan. Lu tau siapa Wira, dan lu tau jelas siapa Kesha buat Wira. Oh, kalau lu ketemu Ken, sesegera mungkin menjauh. Dia mau mampusin lu!"

"Wh-...."

***

Rumah Sakit...

"Wir! Gimana? Lu udah bunuh tuh jalang kan??!"

"Kesha gimana?"

"Dia ngamuk lagi saat gue dan Victor masuk. Gisel sama Janice masih di dalam. We can do nothing. And... That bitch?? Lu udah bunuh dia kan?!!"

"Is she.... alright?"

"WIRAAA! Damn you! Gue nanya di sini! Kesha bakal baik-baik aja di sini, asal tuh jalang lu bunuh!"

"Dia baik-baik aja. Kalo lu mau masuk, sekarang bisa. Dia tidur."

"Thanks Vic."

"Woi Wira! Gue ga akan biarin lu masuk sampe lu kasih tau gue kalau lu udah bunuh tu bitch!"

"Lu dan Gisel pulang. Besok lusa pernikahan lu berdua."

"HELL!"

"Gue yang jawab. Vic, lu ajak Gisel dan Janice keluar. Biar Wira masuk."

"Jelasin sekarang! That bitch udah dibunuh sama Wira kan??"

"Dia pergi. Wira yang suruh dia pergi."

"WHAT....?!"

"Itu keputusan Wira. Dan gue rasa, itu keputusan bijaksana. Lu juga, pulanglah. Pernikahan lu bentar lagi dan Gisel lagi hamil."

"Thanks atas perhatian lu Jul, tapi gue baik-baik aja. So... Si laknat itu ga jadi dilenyapin?"

"Engga. Jangan tanya gue kenapa, karena semua keputusan Wira."

"Aargg! Harusnya gue ga perlu nunggu Wira! Langsung aja gue bunuh tuh bitch! Sialan! Brengsek!!!"

"Lu ga usah kuatir. Gue yakin, sekali lagi Kesha terluka, ga akan ada yang bisa ngehalangin Wira buat habisin orang itu. Dia nyaris nodong pistol yang ada di balik jasnya pas Danisa bilang Kesha diperkosa lima orang."

"Li-lima...?"

"THAT BITCH!!!"

"Itu yang dibilang."

"Lu jujur banget Jul. Udara jadi makin panas karena lu. Ck!"

"Makasih Vic. Gue mau balik duluan. Besok baru ke sini lagi. Toh ada Wira juga. Kalian juga balik aja."

"Tapi kalau Kesh-..."

"Biarin Wira aja. Mana tau cinta bisa ngalahin semuanya."

"Lu ga tau Jul! Bagi Kesha, di kamusnya ga ada kata seks dan CINTA!"

"Yahhh... Kita lihat aja."

Life without Love - 1 (Kesha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang