Bab 17 : Klise!

5.8K 341 3
                                    

Dengan semua ancaman dan sumpah serapah yang bisa gue ucapkan, akhirnya ketiga cowok itu ga ngikutin gue lagi! Huff... Syukurlah. Capek banget diikutin kayak gitu. Ngerasa ga bebas dan ini udah sebulan lebih berlalu. Rasanya semua tenang dan aman!

Seperti sekarang, gue dan Gisel sedang duduk di kafetaria menunggu Janice selesai kuliah. Duduk saja dan mengobrol.

"Kes..."

"Apa?"

"Gue...."

"Lu?"

"Hamil..."

Oh... Gisel hamil.

Tik tik tik...

WHATTT?! Sungguh, gue bego atau gimana! Ini Gisel lagi cerita dia hamil. HAMIL! Seriusan, gue dengan konyol dan ga percaya menoleh ke arah Gisel. Ga ada muka bercanda apalagi bohong. Gisel serius!

"Gis... Candaan lu ga lucu!"

"Gue ga bercanda.."

"Tapi..."

Sumpah, rasanya gue mau lompat dari gedung lantai tiga puluh aja sekarang ini. Ini beneran ga bisa dipercaya! Seorang Gisel?! Hamil?

Hell!

Anak siapa? Orang brengsek mana yang hamilin dia?! Gisel emang player... Tapi itu DULU! Dia udah tobat, dan udah setengah tahunan ini ga bareng sama siapapun lagi. Jadi .... Ga mungkin!

Hamil itu butuh proses dan harus ada yang bertanggung jawab sama kejadian ini! Harus ada dan gue harus tau siapa orang brengsek itu!

"Siapa..."

"Mmm..."

"SIAPA?!"

"Ken..."

Ken? Maksudnya Ken.... Kennardi?!

What?!

Gue ga bisa berkata apa-apa lagi. Ga tau harus nanggapin dengan apa. Kepala gue blank dan yang bisa gue pikirkan hanya.... Semua ini pasti bercandaan ga lucu. Tapi buat apa Gisel bercanda seperti ini? Buat apa?!

"Ke-kenapa.... Kenapa dia?" Tanya gue terbata-bata. Masih dengan wajah syok.

"We... met in a bar. Sebulan yang lalu. Mabok and..."

And have sex tanpa sadar huh?! Klise! Sungguh cerita yang klise dan murahan!

"Terus?"

"Ken bakal nikahin gue."

Great! Berarti Gisela kan berakhir bahagia? Huh?

"Dan?"

"Minggu depan... Lu dateng ya?"

Gue menghembuskan nafas dalam. Ini bener-bener gila. Gimana caranya semua seperti membalik tangan. Dulu mereka saling berantem, sekarang gue malah dapet kabar gila kayak gini. Ck!

Emang ya... Lebih baik ga usah terikat hubungan emosional apapun dengan siapapun. Apalagi lawan jenis! Ga suka ato benci, semua bakal berakhir dengan sangat aneh! Tapi, gue harus bagaimana? Mungkin mereka akan bahagia. Siapa yang tahu?

Bukankah di dunia ini yang ditakdirkan untuk ga bahagia cuma gue?

"Oke. Gue dateng." Jawab gue final. Lagipula Gisel kan temen gue juga, temen baik, bahkan sahabat gue. Pasti gue dateng sekalipun badai menerjang!

Gisel memeluk gue dan menangis. Gue bingung, dia nangis seneng atau sedih? Secara dia akan terperangkap sama Ken di satu rumah yang sama nantinya. Ck... Jujur saja, gue ga mengerti!

Life without Love - 1 (Kesha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang