✨SUDAH REVISI✨
Sinar pagi yang indah, menyapaku melalui celah-celah jendela kamar. Aku Gina Anastasya Putri Alfahri, aku anak bungsu dari dua bersaudara. Aku mempunyai kakak laki-laki, dia seorang pengusaha muda sekaligus dokter di Rumah Sakit besar di Swiss. Sedangkan, aku masih Sekolah Menengah Atas.
Aku hanya seorang diri di sini. Kedua orangtua dan Kakakku sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Aku tinggal bersama dengan para pekerja dirumah ku seperti ART, sopir, satpam, dan bodyguard.
Bayangin sama kalian, aku? Pakai bodyguard? Awalnya aku nggk setuju dengan keputusan Papa. "Udah gede, udah mandiri bisa jaga diri lah" (Itu yang ada di fikiran ku). Tapi akhirnya aku setuju, mereka bilang ini demi kebaikan aku. Mereka memiliki anak laki-laki hanya satu begitupun perempuan hanya aku.
Besok adalah hari dimana aku pindah sekolah. Sekolah International Hight School, lagi-lagi aku nggk mau dan nggk setuju untuk pindah sekolah. Aku itu type orang yang susah banget untuk deket sama orang dan susah untuk akrab. Tapi Papa dan Mama, tetap memaksa anak perempuannya ini untuk pindah sekolah. Alasan mereka agar aku bisa dapat fasilitas yang layak, padahal di sekolahku yang lama sudah lebih dari cukup, tapi aku berfikir kalau keputusan orangtua adalah yang terbaik buat anak-anaknya.
Rumah Gina...
"Gina... sayang" panggil mama.
"Iya ma... Aku di kamar" jawab Gina Sambil berteriak.
"Oh kamu di kamar, lagi ngapain sih anak mama? perlengkapan buat besok sekolah sudah disiapkan?" tanya mama sambil mengusuk kepalaku lembut.
"Perlengkapan buat besok udah semua kok ma" jawab gina sambil tersenyum.
"Pinter nya anak mama ini" mencium kening anak perempuannya itu.
"Ya udah, sekarang kamu tidur ya... Good night, Sayang" mama keluar dan tak lupa untuk menutup pintunya.
"Too mom" mencium balik mama nya.
Kringggg.... Kringggg...
Jam weker milik Gina berbunyi, menandakan pagi tiba... Waktu sudah menunjukkan pukul 05.00, saatnya Gina untuk bangun sholat subuh dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ini adalah hari pertama Gina masuk ke sekolah barunya, maka ia harus cepat berangkat agar tidak telat. Setelah selesai, Gina turun melewati anak tangga untuk sarapan.
"Good morning Ma, Pa" sambil turun dari tangga.
"Good morning, sayang. Hari ini Mama sama Papa yang antar kamu ke sekolah ya sayang" Menuangkan susu ke dalam gelas Gina.
Setelah mereka selesai sarapan, mereka langsung bergegas untuk berangkat ke sekolah. Gina sangat senang karena, ia diantar ke sekolah oleh Mama dan Papanya. Gina adalah seorang anak yang sangat beruntung lahir di keluarga yang masing-masing memiliki kedudukan dan jabatan. Hanya saja, ia harus hidup mandiri yang selalu di tinggal pergi jauh oleh orangtuanya.
"Sayang, Mama mau pergi lagi ke Amerika dan Papa mau balik kerja lagi ke Rumah Sakit karena banyak pasien yang benar-benar mau berobat hanya sama papa. It's okay?" tanya mama sambil membelai rambut anaknya.
"Harus banget ya Ma? Papa klo mau balik kerja gk masalah Ma. Karena, papa selalu pulang tiap 3 minggu sekali. Sedangkan, Mama? Selalu ninggalin aku nggk pernah ada buat aku, setiap hari aku selalu dimasakin sama bibi. Aku pengen Ma sama kayak anak lain setiap sarapan dimasakin sama Mamanya. Kapan aku bisa ngerasain masakan Mama aku sendiri?" Ucap Gina yang tak kuasa menahan air matanya.
"Gina Mama kerja juga buat kamu dan kakak kamu sayang, bukan untuk siapa-siapa" jawab Mama dengan sedikit membentak.
"Ya udah, terserah Mama" Gina sangat kecewa dengan Mamanya, lalu menangis dipelukan Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Mine, But?" (On Going)
Teen FictionFollow dulu baru baca dan vote juga💜... Dari awal cerita ini asli dari kisahku & hasil pemikiran ku. Tidak ada plagiat di sini🙏 "Saya meminta izin kepada om dan tante untuk menikahi putri kalian yang bernama Gina Anastasya Putri Alfahri" ucap Ara...