"Hey, Kev,"
Sang lawan bicara tidak menjawab secara verbal. Ia hanya menoleh dan memaksakan sebuah senyum kecil di bibirnya.
"Ayahmu memukulimu lagi?"
Laki-laki yang baru saja datang itu duduk di atas hamparan rerumputan bukit, tepat di samping sahabatnya yang terlihat cukup kacau. Kelopak mata yang membengkak dengan warna biru keunguan, sudut bibir yang terdapat luka basah, dan lengan serta kakinya yang juga berwarna senada dengan salah satu kelopak matanya.
Terlihat sekali, laki-laki itu sedang tidak baik-baik saja.
"Jacob, sepertinya aku akan ikut pelatihan prajurit kerajaan nanti ketika mereka mulai merekrut anggota prajurit baru,"
Kedua alis tebal Jacob terangkat, ia terkejut. Pasalnya kawannya itu tidak ahli dalam hal bela diri, bahkan membela dirinya sendiri dari kekerasan yang dilakukan ayahnya saja tidak bisa.
Ayah Kevin seorang pemabuk, namun beliau cukup ahli dalam hal pandai besi. Bahkan di seluruh desa tempat tinggal mereka, Ayah Kevin adalah pandai besi yang sangat terkenal.
Terkenal karena keahliannya untuk membuat perisai, pedang, baju besi, dan perlengkapan perang lainnya. Bukan karena keahliannya untuk membuat anaknya sendiri babak belur bak habis dihajar warga.
Sementara ibunya...
Kevin tidak punya ibu.
Ibunya meninggal ketika Kevin lahir ke dunia.
Ayah Kevin tidak pernah mengurusnya, beruntung ada salah satu saudara dari pihak Ibu Kevin yang berbaik hati untuk membawanya dan merawatnya. Sampai suatu ketika, saat Kevin menginjak usia 7 tahun, Ayah Kevin tiba-tiba datang ke rumah tempat Kevin dirawat oleh saudara ibunya kemudian membawanya pergi.
Ayah Kevin hanya bilang bahwa Kevin sudah cukup mandiri kala itu, dan membiarkannya hidup dengan nyaman hanya akan membuatnya lemah dan tidak bertanggung jawab.
Keluarga dari saudara perempuan sang ibu tidak dapat mencegah Ayah Kevin untuk membawanya pergi, karena mereka pikir beliau adalah ayah kandung dari Kevin dan pasti beliau tau apa yang terbaik untuk anaknya.
Sejak saat itu, Kevin selalu diperlakukan dengan kasar oleh ayahnya.
Ia membantu ayahnya di tempatnya mengerjakan perlengkapan perang, sedikit saja kesalahan yang ia lakukan pasti ayahnya akan murka.
Seperti saat itu misalnya.
Kevin ketika berusia 10 tahun, ia kesulitan membawa sekarung besar berisi bijih besi yang diminta ayahnya untuk ia bawakan.
Badan Kevin sangat kurus dan tampak jelas tidak terurus dibanding anak anak lain yang seusianya, jadi wajar saja ia kesulitan membawa sekarung bijih besi yang beratnya bahkan mungkin melebihi berat tubuhnya sendiri.
Ia tersandung ketika membawa karung tersebut, sehingga isinya berhamburan keluar tepat di hadapan ayahnya.
Tanpa aba-aba, Ayah Kevin menarik lengan anaknya, memaksanya untuk berdiri walaupun terlihat jelas lutut Kevin saat itu mengeluarkan darah akibat bergesekan dengan hamparan kerikil kecil yang ada di bawahnya.
Ia memukuli Kevin tanpa berpikir panjang. Mulutnya terus-menerus mengeluarkan kata-kata buruk pada anaknya seperti penyihir yang sibuk merapalkan mantra.
"Dasar anak biadab! Aku tidak akan pernah membiarkanmu lahir ke dunia ini kalau tau pada akhirnya istriku harus mati karena melahirkan anak yang tidak berguna sepertimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Moon • The Boyz [✓]
Fanfiction"𝕿𝖍𝖊 𝖗𝖎𝖘𝖊 𝖔𝖋 𝖙𝖍𝖊 𝖋𝖚𝖑𝖑 𝖒𝖔𝖔𝖓, 𝖙𝖍𝖊 𝖗𝖊𝖛𝖊𝖆𝖑 𝖔𝖋 𝖙𝖍𝖊 𝖙𝖗𝖚𝖊 𝖐𝖎𝖓𝖌" Sebuah kerajaan werewolf mempunyai dua orang anak laki-laki sebagai calon pewaris takhta. Namun hanya satu yang pantas untuk mengambil alih takhta ter...