5. Before the dawn

528 110 9
                                    

Kevin memutar-mutar mahkota di jari telunjuknya sambil berjalan menuju ruang utama. Ia melihat ada Matthias dan Eleanor yang berdiri berdekatan di hadapan Ethan yang sudah bertekuk lutut. Edgar menjadikan Eleanor sebagai ancaman untuk Ethan, ia menyuruh Ethan untuk berlutut dan menyerah atau ia akan membunuh Eleanor saat itu juga.

Edgar terlihat serius, membuat Ethan mau tidak mau harus menuruti perintah kembarannya itu. Selain itu ia tau Matthias adalah prajurit yang kuat dan bisa saja menuruti perintah Edgar untuk membunuh istrinya di detik itu juga, ia tidak mampu membayangkan bagaimana hidupnya tanpa Eleanor. Oleh karena itu saat ini ia sedang berlutut menghadap mereka berdua sementara Edgar berdiri di belakangnya.

"Wah, aku tidak menyangka raja baru cepat sekali menyerah," sindir Kevin yang saat ini berjongkok di hadapan Ethan ditambah ekspresi wajahnya yang jelas sekali sedang meremehkan Ethan.

Ethan mendongakkan kepalanya menatap Kevin sinis.

"Oh, wow. Ternyata dia masih punya keberanian untuk menatapku seperti itu, hahahahah!" Kevin menampakkan ekspresi terkejut yang dibuat-buat.

"Haha– kau terlalu merendahkanku bajingan," Kevin beranjak berdiri kemudian menodongkan jari telunjuk dan jari tengahnya tepat di depan wajah Ethan.

Kevin menyentakkan tangannya ke arah kanan, membuat tubuh Ethan seketika ikut terhempas menabrak tembok batu dengan sangat keras, menimbulkan suara berdebum yang begitu kencang.

"Tidak!!! Ethan!!" Seru Eleanor hendak berlari menghampiri tubuh Ethan yang tergeletak tak berdaya namun ditahan oleh Matthias.

Ethan tampak berusaha untuk kembali bangkit namun tidak bisa, ia terbatuk beberapa kali yang menyebabkan darah keluar dari mulutnya, setelah itu ia kembali terkapar tak sadarkan diri.

"Oh? Kau juga mau kubuat seperti dia?" Kevin menoleh mendengar seruan Eleanor.

"Sialan, kau bajingan!! Ayo lakukan itu juga padaku kalau berani! Dasar manusia rendahan!!" Eleanor tetap meronta-ronta menantang Kevin.

Kevin melangkah sekali menuju Eleanor namun seketika terhenti ketika melihat tatapan menusuk yang ditunjukkan oleh Matthias. Ia menggelengkan kepalanya tegas.

"Baiklah, baiklah," Kevin terkekeh kemudian membalikkan badannya menatap Ethan yang sudah tergeletak.

"Lemah," decih Kevin pelan. Ia kemudian menyerahkan mahkota yang sedaritadi dibawanya pada Edgar.

"All hail king Edgar," begitu ujarnya dengan seringai licik terpatri di bibirnya. Edgar tersenyum puas kemudian mengenakan mahkota itu di kepalanya.

"Ah, sepertinya kita harus mengadakan upacara penobatan raja baru lagi," ujar Edgar.

Tak berapa lama Jacob kembali dengan pedang yang berlumuran darah ditangannya. Ia menyeret tubuh Hayden yang hampir pingsan karena kehabisan darah.

Jacob memegangi perut sebelah kirinya.

"Si brengsek ini menusuk perutku," ujar Jacob ketika mendapat tatapan heran dari ketiga rekannya.

"Seharusnya dia menusuk sedikit lebih dalam, luka begini tidak ada apa-apanya bagiku," lanjutnya kemudian terkekeh. Ia menggeletakkan tubuh Hayden begitu saja.

Setelah tadi Hayden berhasil menusuk perut Jacob, ia langsung berbalik pergi karena ia kira itu sudah cukup melumpuhkan pergerakan Jacob, namun ternyata ia salah. Jacob masih cukup kuat untuk mencabut pedang yang tertancap tidak terlalu dalam di perutnya kemudian menggunakannya untuk menebas bagian belakang lutut Hayden yang tepat mengenai arterinya, membuat darah mengalir keluar dengan deras.

Full Moon • The Boyz [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang