7. Pengasingan

444 111 12
                                    

"Yang mulia, bolehkah saya bertanya?"

Samael bersama Eric baru saja menghampiri Ethan yang masih terduduk diam di atas sebuah batu besar.

Ethan mendongak, menatap kedua bocah itu.

"Ada apa?"

"Maafkan kelancangan dan ketidaksopanan kami yang mulia, tapi kami ingin bertanya, darimana yang mulia mendapatkan pisau itu?" Eric menunjuk pisau dengan ukiran huruf M yang dibiarkan tergeletak di sebelah kanan Ethan.

"Aku menemukannya, saat prajurit istana sibuk mengurusi kalian untuk dibariskan. Aku menemukannya tergeletak di dekat kakiku, oleh karena itu aku menyimpannya," jelas Ethan.

"Memangnya ada apa? Ini milik kalian?" Tanyanya kemudian.

"Tidak yang mulia, tapi sepertinya itu milik seseorang yang sangat kami kenal," ujar Samael.

"Oh, ya? Kalau begitu milik siapa ini?"

"Pisau itu milik salah satu prajurit yang memberontak, yang mulia. Pisau itu sangat berharga baginya karena ia pernah bilang bahwa seseorang yang ia cintai mengukirkan inisial namanya di gagang pisau itu," Samael menjelaskan takut-takut.

Salah satu alis Ethan menukik.

"Dan inisial pemilik pisau ini M? Siapa dia? Matthias Fletcher? Si prajurit terkuat diantara prajurit lainnya?" Tanya Ethan.

Kedua bocah itu saling tatap dengan ekspresi terkejut kemudian beralih menatap Ethan dan mengangguk. Mereka terkejut karena ternyata raja mereka mengingat nama-nama prajuritnya.

"Aku benar ya?" Tanya Ethan tersenyum lembut.

Ia berdiri dari duduknya, kemudian menyodorkan pisau itu pada kedua bocah yang masih berdiri di hadapannya.

"Ini, sebaiknya kalian yang membawanya. Kembalikan pada Matthias nanti ketika kita berhasil merebut kembali kerajaan," ujarnya masih dengan senyuman.

Eric menerima pisau itu kemudian membungkuk dalam kepada Ethan, diikuti oleh Samael. Ethan terkekeh menepuk pundak kedua bocah itu.

"Lebih baik kalian membantu Charles mencari tumbuhan untuk mengobati luka Hayden," saran Ethan.

"Baik, yang mulia! Terima kasih," kedua bocah itu berseru penuh semangat kemudian menyusul Charles yang sudah lebih dulu masuk ke hutan untuk mencari tanaman herbal.

Ethan kembali terkekeh hingga kemudian bibirnya membentuk sebuah senyuman getir. Keakraban kedua bocah itu mengingatkannya pada dirinya sendiri dan saudaranya.

Dari dulu ia paham suatu saat pasti akan datang masalah seperti ini. Ia tau betul kakaknya tidak akan terima dengan statusnya yang terlahir sebagai manusia biasa dan tidak mungkin mendapat kesempatan untuk memimpin kerajaan. Hanya saja ia tidak menyangka bahwa kakaknya itu berubah menjadi sosok penuh dendam sampai tega membunuh ayahnya sendiri.

Ia menghela napas panjang, dalam hatinya ia berharap semoga Eleanor baik baik saja di istana.

Di sisi lain sebenarnya Fabien tau bahwa Ethan tidak mungkin mati semudah itu, ia tau Ethan adalah keturunan darah kerajaan yang sangat kuat, terlebih lagi ia terlahir di malam ketika bulan purnama bersinar dengan begitu terangnya di langit. Malam yang dianggap sangat sakral, karena di malam itu seluruh manusia serigala yang terlahir akan mendapatkan kekuatan lebih.

Sama halnya dengan Matthias yang juga terlahir di malam bulan purnama, hal itu yang membuatnya menjadi sama kuatnya dengan Ethan.

Fabien percaya suatu saat nanti Ethan pasti akan kembali untuk merebut takhtanya. Sebuah kepercayaan yang juga dimiliki oleh Eleanor yang tidak pernah berhenti berharap dan berdoa di setiap hembusan napasnya

Full Moon • The Boyz [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang