13. Tonight,

339 105 5
                                    

"Apa ada yang melihat Fabien?"

Edgar bertanya seraya duduk di kursi takhta.

Kevin maupun Jacob hanya menggeleng sebagai jawaban.

Edgar tidak melihat Fabien sama sekali seharian ini, padahal sebagai penasehat kerajaan seharusnya ia ada kapanpun sang Raja membutuhkannya.

Terbesit sedikit rasa kecurigaan, sangat mengganggu.

Edgar kemudian memerintahkan Kevin untuk memanggil Eleanor, yang saat itu sedang berada di dapur bersama Calum. Kali ini mereka tidak sedang mengupas kentang, melainkan hanya mengobrol santai mengenai berbagai hal.

Sebuah pengalihan untuk hati dan pikiran Eleanor yang sebenarnya sedang kalut, karena apapun bisa terjadi. Suaminya bisa saja tertangkap sebelum bergerak, atau bahkan lebih parah, terbunuh di tengah peperangan.

Oh, tidak, Eleanor bahkan tidak kuasa membayangkan hidupnya tanpa Ethan!

Brak!

Seseorang membuka pintu dapur dengan kasar, membuat Eleanor dan Calum seketika menoleh.

"Kau, ikut aku." Ujar Kevin menunjuk wajah Eleanor.

"Aku? Ada apa?" Eleanor tentunya bingung, ia merasa tidak melakukan hal mencolok maupun kesalahan apapun.

"Tidak usah banyak bertanya, kalau Raja memanggil kau hanya perlu menurutinya!" Kevin berujar ketus.

Eleanor melirik Calum, mengisyaratkan bahwa dirinya saat ini sedang sangat ketakutan.

Bukan ketakutan akan keselamatannya sendiri, namun untuk keselamatan Ethan, dan seluruh rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa.

"Cepat!"

Eleanor segera beranjak ketika mendengar suara Kevin yang menyuruhnya untuk cepat keluar. Calum mengikuti sedikit jauh di belakang Eleanor, berjaga-jaga kalau saja mereka akan bertindak kasar pada Eleanor.

Eleanor berhenti berjalan ketika sampai di hadapan Edgar.

"Kemari," ujar Edgar terdengar memerintah. Eleanor maju satu langkah menuruti perintahnya.

"Lebih dekat!" Kali ini Edgar berseru. Entah kesabarannya yang mulai menipis atau mungkin kekhawatiran sudah terlalu menguasai dirinya.

Kenapa Edgar khawatir? Tentu saja ia pantas untuk merasa begitu, seperti yang semua ketahui, malam ini adalah malam bulan purnama dimana seharusnya Ethan mendapatkan kekuatan lebih dari cahayanya.

Jika Ethan bertekad untuk merebut kembali kerajaan, melawan Edgar, maka tamat sudah.

Dapat dipastikan bahwa Edgar sendiri tidak akan bisa menang melawan Ethan, terlebih lagi malam ini Matthias belum juga tiba di istana, padahal satu-satunya yang dapat melawan Ethan di malam bulan purnama ini hanyalah manusia serigala yang juga terlahir di bawah cahaya bulan purnama.

Edgar mencengkram rahang Eleanor, membuat Eleanor terkejut karena pergerakannya yang tiba-tiba.

"L-lepaskan! Apa yang kau lakukan!" Eleanor berusaha melepaskan diri dengan cara memukuli tangan Edgar.

Calum yang bersembunyi di balik tembok terkejut, namun ia rasa saat ini belum saatnya untuk melawan.

"Kau wanita kotor, kau pasti tau kemana perginya selingkuhanmu, 'kan?!" Ujar Edgar, cengkeramannya semakin kuat.

"Aku tidak tau, dan aku tidak berselingkuh dengan siapapun!!"  Eleanor berseru tepat di depan wajah Edgar.

Membuat emosi Edgar tersulut.

Full Moon • The Boyz [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang