Langkah kaki Fabien tiba-tiba saja terhenti. Ia tidak bisa bergerak sedikitpun, padahal jaraknya baru beberapa meter dari kamar Eleanor.
Tak tak tak
Suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah Fabien.
"Well, good evening gentleman,"
Fabien menelan ludahnya dengan susah payah. Itu suara Kevin. Pantas saja dirinya tidak bisa bergerak, rupanya Kevin telah menggunakan sihir pada tubuhnya.
Kevin berhenti di hadapan Fabien dengan tangan kanannya yang membentuk gestur seperti menodongkan pistol mengarah pada Fabien.
"Apa yang kau lakukan di lantai ini?"
"Oh, lebih tepatnya, apa yang kau lakukan bersama Eleanor, berdua, di kamarnya?"
Kevin menyeringai.
"Did I smell an affair? Aku cukup yakin untuk mengatakan bahwa Ethan tidak tau bahwa istrinya mempunyai hubungan tersembunyi dengan orang tangan kanan kepercayaannya,"
"I heard her screaming and crying in there, no need to be so harsh to her Mr. Gray, she's already so weak,"
Fabien menghela napasnya lega.
Ia kira dirinya tertangkap karena Kevin mengira ia dan Eleanor sedang merencanakan sesuatu. Tapi rupanya Kevin cukup bodoh untuk tidak berpikir ke arah sana, jadi untuk sekarang lebih baik ikuti saja apa Kevin katakan.
Lebih baik dikira berselingkuh dengan Eleanor daripada harus merusak rencana Ethan untuk merebut kembali kerajaannya.
Kevin melepaskan sihirnya dari Fabien, membuatnya bebas bergerak lagi.
"You got me," Fabien terkekeh kecil dengan kedua tangan yang ia angkat setinggi kepala.
"Sejak kapan? Bagaimana mungkin Matthias tidak pernah tau bahwa wanita pujaannya hanyalah wanita kotor yang hobi bermain dengan para pria," ujar Kevin bersidekap.
"Untuk apa kau ingin tau? Tentu saja hubungan kami tidak diketahui siapapun, kami terlalu hebat menyembunyikannya," Fabien menaikkan salah satu alisnya, balas menyeringai pada Kevin.
"Kecuali malam ini tentunya, karena aku jauh lebih hebat dari kalian berdua," jawab Kevin meremehkan.
"Yup, kau benar. Kecuali untuk malam ini, aku sedikit tergesa-gesa dan ceroboh sampai-sampai tidak menyadari keberadaanmu yang menggantikan Matthias berjaga di lantai ini,"
Fabien mengangguk seolah mengakui perbuatan bejat yang dituduhkan Kevin padanya, walaupun kenyataannya hal itu hanyalah kebohongan belaka.
"Wah, sepertinya Matthias dan Ethan akan sangat murka ketika mengetahui kebenaran ini,"
"Tentu saja, mereka mungkin akan membuang Eleanor, tapi dengan begitu aku bisa memilikinya untuk diriku sendiri" Fabien mengedikkan bahunya acuh.
"Baiklah kalau begitu, kau boleh pergi, lain kali jangan sampai tertangkap lagi olehku ya, you beast, Hahahahahahah–"
"Tenang saja, lain kali aku akan lebih berhati-hati." Ujar Fabien akhirnya mengambil langkah lebar meninggalkan Kevin di tempat itu.
'Sial, hampir saja aku ketahuan,' begitu batinnya setelah cukup jauh dari Kevin.
Harus kita akui, akting Fabien cukup bagus untuk mengelabuhi Kevin. Tampaknya lelaki itu percaya saja pada dugaannya.
Syukurlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Moon • The Boyz [✓]
Fanfic"𝕿𝖍𝖊 𝖗𝖎𝖘𝖊 𝖔𝖋 𝖙𝖍𝖊 𝖋𝖚𝖑𝖑 𝖒𝖔𝖔𝖓, 𝖙𝖍𝖊 𝖗𝖊𝖛𝖊𝖆𝖑 𝖔𝖋 𝖙𝖍𝖊 𝖙𝖗𝖚𝖊 𝖐𝖎𝖓𝖌" Sebuah kerajaan werewolf mempunyai dua orang anak laki-laki sebagai calon pewaris takhta. Namun hanya satu yang pantas untuk mengambil alih takhta ter...