*budayakan vote sebelum membaca supaya penulis semakin semangat!!
yang baca doang tapi nggak vote meresahkan yaa bund😌
jangan lupa follow akun wattpad ini supaya nggak ketinggalan update ceritanya yaa, thank you.
__________________________________________Sebenarnya Patrick masih sedikit bingung dengan cerita Devan tentang masa lalunya. Dirinya bahkan sama sekali tidak mengingat pernah bertemu dengan Profesor Albert sebelumnya, termasuk tentang sebuah kesepakatan itu.
Patrick menemui Profesor Albert Mattew di ruangannya. Dirinya sangat berhati-hati dan berusaha memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Profesor, sebenarnya apa rencana anda?" tanya Patrick seketika. Ia menaruh kecurigaan pada Profesor Albert Mattew sejak mendengar ucapan Devan.
"Patrick, lama sekali. Silahkan duduk saja dahulu." kata Profesor Albert berbalik badan.
Patrick mendekati kursi dan duduk di hadapan Profesor Albert Mattew.
"Apa benar anda pernah menemui saya sebelumnya untuk membuat kesepakatan?"
"Jadi, kamu sudah ingat hal itu?" tanya Profesor Albert.
Patrick bingung dengan ucapan Profesor Albert. Bagaimana dia bisa tidak ingat sama sekali dengan kejadian itu.
"Gimana saya bisa tidak ingat hal itu, Prof?" tanya Patrick.
"Apa yang anda lakukan kepada saya?" tanya Patrick lagi.
Profesor berjalan mendekati sebuah komputer yang berada di ruangannya, disana ia menampilkan rekaman CCTV untuk menemukan jawaban yang sedang dicari Patrick.
Semua bermula pada saat nama Patrick pernah menjadi sorotan publik karena aksinya sebagai salah satu pelajar yang berdemo di depan kantor walikota Gregarious. Patrick dan teman-temannya mewakili seluruh pelajar sangat tidak menyukai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat itu tentang pembatasan akses informasi dari luar negeri.
Saat itu Patrick ditemui untuk diundang ke rumah Profesor Albert Mattew. Setibanya Patrick, Profesor sangat kagum dengan aksi yang dilakukan Patrick dan melihat potensi yang hebat pada anak remaja itu. Setelah berdiskusi, Patrick pun menceritakan bahwa dirinya memang sedang berusaha dan mencari cara supaya dapat menggulingkan kekuasaan sang wali kota, Bryan Alkessio.
Sementara Profesor Albert Mattew juga merupakan salah satu bagian dari masyarakat Gregarious yang merasakan keresahan akibat kebijakan kontroversial yang dikeluarkan oleh wali kota.
Setelah berdiskusi cukup panjang, Profesor Albert Mattew dan Patrick membuat suatu kesepakatan dimana Profesor akan membantu menyelesaikan catatan observasi milik Patrick.
"Tunggu, Prof. Intinya apa yang sedang anda rencanakan?" tanya Patrick seketika memotong ucapan Profesor Albert yang sedang bercerita.
"Menyelamatkan kota ini dari kekacauan."
"Oke, kembali ke yang tadi. Kenapa saya bisa tidak ingat sama sekali dengan kejadian itu."
"Lihat ini!" tunjuk Profesor Albert Mattew ke layar komputer. Di sana terdapat rekaman CCTV di ruangannya yang menampilkan gerak-gerik Patrick.
Dalam rekaman tersebut terdapat seorang pelayan yang sedang membawakan segelas air minum dan menyerahkannya kepada Patrick. Tak beberapa lama, Patrick meneguk air minum yang disuguhkan itu tanpa ragu sedikitpun.
"Itu air yang kamu minum sudah dicampur oleh obat yang diformulasikan untuk menghambat kerjanya sel saraf otak dalam membentuk ingatan, sehingga itu yang sudah menyebabkan kamu kehilangan daya ingatanmu saat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twelve Missions of Z's Generation
Science FictionSetelah penelitian Profesor Albert Mattew (salah satu profesor ternama) muncul di permukaan publik dan terdengar hingga ke pemerintah kota Gregarious. Bryan Alkessio, sang Walikota mengumumkan secara resmi akan melakukan program pendampingan khusus...