E16 : Mengejar dan Mencegah

8.4K 2.1K 968
                                    

*budayakan vote sebelum membaca supaya penulis semakin semangat!!

jangan lupa follow akun wattpad ini supaya nggak ketinggalan update ceritanya yaa, thank you.
__________________________________________

April kembali mengejar Febrians dan Juna setelah membilas masker di wajahnya. Sementara Febrians dan Juna sudah menuju halaman depan "The Power", bangunan yang dibuat oleh Profesor Albert Mattew untuk menyelamatkan para gen z di kota Gregarious.

"Prof, apa mereka sudah pergi?" tanya Febrians AJ saat menemui sang Profesor Albert Mattew di halaman depan.

"Sudah, baru saja pergi."

"Mereka di jebak, Prof. Ada Hunter yang menyamar menjadi salah satu gen z sehingga dia bisa menangkap Shaka, Alena dan Patrick nantinya." ucap Febrians AJ menjelaskan.

Setelah mendengar ucapan Febrians AJ, Profesor Albert Mattew pergi meninggalkan mereka dan masuk ke dalam rumah.

"Kok dia malah pergi?" tanya Juna pelan pada Febrians AJ.

"Gimana?" tanya April yang mendadak muncul menemui mereka berdua.

"Gatau, Profesor nggak bilang apa-apa." kata Juna sambil mengangkat kedua bahunya.

"Kita harus gimana?" Lanjut Febrians AJ.

"Yaa, kita kejar mereka lah!" jawab April.

"Kejar pake apa?" tanya Juna.

"Lari!" sahut April.

"Males." jawab Juna.

"Ya pake mobil lah! Itu ada mobil nganggur!" tunjuk April sedikit kesal.

"Yaudah ayo gas!" seru Febrians AJ yang kemudian berjalan menuju mobil itu.

Febrians AJ kemudian mendekati mobil dan membuka pintunya. Ia mendapati seorang pengawal Alena yang menyelamatkan mereka kemarin.

"Ayo cepat masuk!" kata pengawal yang sedang duduk di kursi mobil.

"Ayo masuk!" Ajak Febrians AJ kepada April dan Juna. Mereka bergegas masuk mobil dan berangkat.
______________________

Dari dalam rumah, Devan baru saja bangun dari tidur siangnya. Saat berbaring di kasur setelah keluar dari ruang rapat, Devan tidak sengaja ketiduran. Kini dirinya keluar dari kamar dan tidak melihat siapa-siapa.

Ia terus berjalan memeriksa kamar satu persatu, saat ia masuk ke dalam kamar Febrians AJ dan Shaka, ia tak menemukan seorangpun disana.

Persis bersebrangan dengan kamar Febrians disana terdapat kamar April dan Maria. Tib-tiba saja Devan mendengar suara cukup keras dari dalam kamar itu. Seperti suara barang jatuh ke lantai.

Pintu kamar ternyata sedikit terbuka, Devan mendekati dan mengintip perlahan.  Ia melihat lantai kamar yang terdapat potongan rambut cukup banyak. Bergegas ia membuka pintu tanpa mengetuk dahulu.

Saat pintu terbuka, Devan kaget melihat Maria yang memegang gunting sedang memotong rambutnya menjadi pendek sambil sedikit menangis.

"Lo kenapa?" tanya Devan pelan sambil mendekati dan menutup pintu.

Sementara Maria terus menggunting rambutnya sambil menangis dan menghiraukan pertanyaan Devan.

"Sini guntingnya!" paksa Devan mengambilnya.

"Ada apa? Kenapa lo lakuin ini?" tanya Devan bingung.

Maria tetap saja tak bicara dan terus menangis. Devan yang melihatnya pun panik tak tahu harus bagaimana menenangkan Maria.

Twelve Missions of Z's GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang