*budayakan vote sebelum membaca supaya penulis semakin semangat!!
jangan lupa follow akun wattpad ini supaya nggak ketinggalan update ceritanya yaa, thank you.
__________________________________________Semua mata tertuju pada Febrians yang kini memegang tongkat baseball miliknya.
"Febrians, Lo apa-apaan sih?" tanya April marah. Yang lain hanya bisa melongo. Sementara Peter menangis.
"Gua nemuin ini" jawab Febrians melepas tongkat baseball dan mengambil benda yang menyala di kue kecil itu.
"Itu apa?" tanya Patrick bingung.
"Jangan-jangan itu bom? Gimana dong?" tanya Devan menerka-nerka.
"Sepertinya bukan" sahut Patrick.
"Ini pelacak lokasi, fix banget." kata Febrians menunjukan benda kecil itu.
"Tau dari mana Lo?" tanya Juna.
"Iya, gua tau. Gua pernah lihat benda seperti ini." jawab Febrians.
"Oh, iya?" April mengambil benda itu dari tangan Febrians.
"Kamu dapat darimana kue nya?" tanya Patrick pada adiknya.
"Tadi di jalan ada orang dewasa yang kasih kue ini ke aku ketika kak Patrick beli minum" jawab Peter mengusap air matanya.
"Apa kamu masih ingat ciri-ciri orang dewasa yang memberimu kue?" tanya Febrians serius.
Peter terdiam diri, wajahnya memucat ketakutan.
"Sial!" ucap Juna marah.
"Maksud lo apa?" tanya Patrick setelah mendengar ucapan Juna.
"Ya sial, lokasi kita terdeteksi oleh para hunter sialan itu!"
"Tenang-tenang! Feb, bisa lo pastikan kalau alat ini sudah nggak berfungsi lagi?" tanya April berusaha menenangkan situasi.
"Sudah hancur, tidak menyala lagi." jawab Febrians AJ.
"Ya sudah, kita aman!" tegas April.
"Mudah-mudahan" sahut Patrick menghela napas.
"Oke, kalau begitu nanti gua telfon keluarga gua untuk minta pertolongan." usul Febrians.
"Jangan!!" seru April dan Patrick hampir berbarengan.
"Untuk sementara ini tidak boleh ada yang tau keberadaan kita dulu disini, termasuk keluarga kita sendiri. Karena kita tidak tahu bahaya apa lagi yang akan mengancam kita semua." kata Patrick menjelaskan.
"Iya, gua setuju dengan apa yang dikatakan Patrick. Kita harus ingat kalau kita saat ini sedang di buru oleh para hunter dan pemerintah untuk dimusnahkan dari bumi ini."
"Jadi tidak boleh ada yang tahu keberadaan kita sekarang demi keselamatan kita semua." lanjut April.
"Nggak bisa! Gua harus secepatnya keluar dari sini untuk mencari keberadaan adik gua." sambar Juna dengan kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/242523538-288-k270109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twelve Missions of Z's Generation
Science FictionSetelah penelitian Profesor Albert Mattew (salah satu profesor ternama) muncul di permukaan publik dan terdengar hingga ke pemerintah kota Gregarious. Bryan Alkessio, sang Walikota mengumumkan secara resmi akan melakukan program pendampingan khusus...