*budayakan vote sebelum membaca supaya penulis semakin semangat!!
jangan lupa follow akun wattpad ini supaya nggak ketinggalan update ceritanya yaa, thank you.
__________________________________________Juna sebenarnya hanya berpura-pura berlagak polos di depan anak-anak Gen Z terutama Patrick. Leluconnya tentang coretan spidol di leher adalah bentuk pengalihan perhatian Patrick agar tak mencurigainya.
Juna mendengar jelas sebagian percakapan antara Patrick dengan Profesor Albert Mattew. Hal itu menambah kecurigaan Juna terhadap rencana buruk yang akan mereka lakukan kepada Gen Z termasuk ke dirinya.
Salah satu yang dapat menguatkan dugaannya adalah Devan, bocah 16 tahun yang memiliki kemampuan khusus menerawang masa lalu seseorang. Juna sangat penasaran dengan apa yang terjadi antara Patrick dan Profesor Albert Mattew hingga berujung sebuah kesepakatan.
Namun, kehadiran Patrick menjadi sedikit penghalang karena akhir-akhir ini Devan menjadi lebih dekat dengan Patrick dibandingkan Juna.
Keesokan harinya, seluruh anak Gen Z berkumpul di ruang tengah untuk melepas kepergian Patrick.
"Jadi, Patrick akan pergi?" tanya Radius. Juna menoleh.
"Pergi kemana?" tanya Devan.
"Patrick harus menjalankan misinya." jawab April.
"Iya." Patrick mengangguk.
"Semangat, Pat!" ucap April tersenyum.
Radius dan Jonathan memberikan pelukan ke Patrick dan membisikkan kata-kata penyemangat. Devan pun mengikuti.
Sementara yang lain hanya memberikan semangat dan bersalaman. Hanya Juna yang berdiam diri. Tak lama kemudian, Juna membalikkan badan dan pergi meninggalkan anak-anak Gen Z begitu saja. Dirinya mengarah ke kamar.
"Jun!" Panggil April sedikit teriak.
"Udah, biarin aja Pril." ucap Patrick menahan.
Selepas berpamitan, Patrick keluar dari gedung "The Power" dan diantar oleh seorang pengawal. Tujuan pertama mereka adalah bandara kota Gregarious.
Di Bandara, Patrick bertemu dengan beberapa orang yang ditunjuk oleh Profesor Albert Mattew untuk membantunya.
Pertama ada Renald, pengacara muda berusia sekitar 28 tahun. Dirinya yang bertugas untuk menyiapkan mosi untuk disampaikan pada saat Rapat Perundang-undangan nanti.
Kedua ada Mr.Jack, pria berusia 34 tahun ini merupakan koordinator para WNA yang akan kembali ke kota Gregarious.
Ketiga ada seseorang yang membuat Patrick sangat kaget dengan kehadirannya.
"Razzan." ucapnya memperkenalkan diri.
"Patrick, Razzan ini ibunya adalah seorang WNA yang menjadi korban deportasi sama seperti Ayahmu. Dia disini akan membantumu melakukan aksi hari ini." kata Renald merangkul William.
Patrick hanya mengangguk, matanya tajam menatap Razzan, teman semasa sekolahnya dulu.
"Ya, saya tahu. Kami berteman sejak SMA." kata Patrick setelah bersalaman.
"Bagus kalau begitu. Ayo kita jalankan aksi kita!" perintah Mr.Jack.
Patrick diam-diam masuk ke area bandara bersama Razzan. Mereka memastikan bahwa tidak akan ada yang mengganggu mobilisasi para WNA nanti.
Suasana bandara cukup sepi sejak terjadi kekacauan di kota Gregarious. Hari ini seluruh masyarakat berbondong-bondong datang ke kantor wali kota untuk berdemonstrasi. Patrick cukup terkejut dengan berita yang disampaikan Razzan tentang hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/242523538-288-k270109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twelve Missions of Z's Generation
Ciencia FicciónSetelah penelitian Profesor Albert Mattew (salah satu profesor ternama) muncul di permukaan publik dan terdengar hingga ke pemerintah kota Gregarious. Bryan Alkessio, sang Walikota mengumumkan secara resmi akan melakukan program pendampingan khusus...