Hunho 28 _When i see u again_

427 40 7
                                    

Oh sehun x Kim junmyeon
.
.
.
.
When i see u again
.
.
.

One shoot











Rintik hujan yang membasahi bumi ini menemani setiap langkahku untuk mencapai dirimu. Tak lama kini aku telah berhasil berdiri tegak di hadapanmu dan tak lupa kupasang senyum terbaikku sebelum memberikan seikat bunga lily yang kubawakan untukmu.

Kau tau, ingin sekali aku menyapamu, namun aku sangat yakin kalau aku tidak akan bisa menahan getar dalam suaraku jadi, aku hanya akan tersenyum sambil menatapmu penuh puja dan kerinduan mendalamku.

Sayang, maafkan aku jika keputusan hatiku untuk hanya mencintaimu justru membuatmu tidak bahagia. Namun aku juga tidak sanggup untuk membohongi diri. Karena hanya dirimu yang ada di dalam hatiku dan akan seperti itu sampai akhir nafasku.

Sayang, aku tau rumus dunia itu semua yang bertemu pasti akan berpisah. Karena di dalam dunia ini tidak ada yang namanya selamanya. Aku sangat tau akan hal itu. Tapi sayangku, saat kepergianmu saat itu aku telah memohon kepada Tuhan untuk menangguhkan perpisahan kita. Namun sedalam apapun diriku membungkuk dan bersujud, keputusan-Nya tak bisa di ubah lagi.

Maaf sayang, karena sampai hari inipun aku masihlah tidak bisa melepaskanmu. Aku terlalu jatuh dalam cintamu sayang.

Sayangku, duniaku, semestaku, dan warna hidupku adalah dirimu. Saat kamu pergi, semuanya terasa hampa. Mungkin aku masih bisa tersenyum, namun kamu pasti juga tau, atau mungkin semua orang tau, dalam senyumku, aku menyembunyikan kesedihan yang dalam. Duniaku telah kembali menjadi abu abu, sama saat sebelum datangnya dirimu dalam kehidupanku.

Sayangku, aku selalu berdoa kepada-Nya untuk mempertemukan diriku kembali kepadamu. Lalu mempersatukan kita sehingga kita dapat membuat baris kisah kita di bawah keihlasan-Nya. Namun sepertinya dia menutup mata dan telinganya dariku. Apakah aku seberdosa itu sampai Dia tak mengindahkan doa doaku?.

Sayang, jika kupinta dirimu untuk memintakan hal itu kepada-Nya, apakah kamu akan bersedia?.

Masihkah dirimu menginginkan kehidupan bersamaku lagi?. Akankah kamu, sayang?.

Ah ya, tak terasa waktuku untuk berada di sini telah habis. Maaf sayang, tapi aku harus segera kembali pulang atau kalau tidak nenek tua itu akan mengomeliku habis habisan kkkkk...

Sudah ya, sayang. Aku pulang terlebih dahulu, nanti aku akan datang kembali. Cintaku, aku ingin kembali mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu. Aku selalu menunggumu, sayangku.

Setelah menyelesaikan kalimatku dan menghadiahkan senyum tampanku kekasihku, aku mulai melangkah pergi tanpa berbalik. Mungkin terlihat konyol saat orang melihat seornag pria dewasa berjalan mundur untuk meninggalkan kekasihnya, tapi aku hanya tidak ingin membuat kesayanganku seperti tertinggal di belakangku. Aku sangat tidak suka akan hal itu.

Perlahan, aku tidak lagi melihat wajah pria cantikku yang tersenyum manis. Rautnya itu kini telah tertelan belokan yang telah kulalui.
Lalu aku berbalik. Melangakah dengan pasti meninggalkan kekasihku yang masih tersenyum manis bersama foto foto dan guci guci abu penghuni gedung ini yang lain yang berada dalam lemari kaca yang berderet.

Hahhh.... Sayang, entah mengapa setiap kali aku melangkahkan kakiku untuk meninggalkan tempat ini, aku merasa langkahku semakin berat. Hanya karena aku teringat bahwa saat aku pergi dari tempat ini aku akan kembali menjadi pria yang kesepian.

HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang