Hunho 15 _Dinner_

1K 79 4
                                    

Dinner
.
.
.
Seho
.
.
.
Oneshoot



Seorang pemuda tengah duduk dengan tenang pada sebuah kursi di dekat jendela di sebuah restoran. Sesekali ia melirik pada jam tangannya, lalu beralih pada ponselnya berharap ada notifikasi yang masuk. Namun nihil. Ia mulai gelisah. Apakah suaminya akan datang?. Atau dia sedang sibuk jadi dinner malam ini batal lagi?.

Pemuda itu menghela nafas. Ia kemudian menenggelamkan kepalanya pada lipatan kedua tangannya di atas meja.

"Permisi, apakah anda tuan Oh Junmyeon?"

Junmyeon mendongak. Seorang pelayan restoran berdiri di sampingnya dengan senyuman ramah.

"Iya, itu aku. Ada apa?"

Si pelayan menjawab masih dengan senyuman.

" Ini, buka dan bacalah pelan pelan." ucapnya sambil menyodorkan sebuah notebook pada Junmyeon. Kemudian ia pamit undur diri.

Sementara Junmyeon, ia yang masih bingung hanya terdiam. Kemudian ia memilih untuk membuka dan membaca perlahan.

Pada lembar pertama,

HAI JUN,

Junmyeon mengangkat sebelah alisnya. Ia tau betul tulisan khas itu hasil karya suaminya.

Lembar kedua,

INI AKU, SEHUN.

Bukankah aku benar, batin Junmyeon. Ia lalu membuka lembar berikutnya.

KAU PASTI SUDAH LAMA MENUNGGUKU YA,

Junmyeon berdecih. Tentu saja, batinnya agak kesal. namun ia tetap membuka lembaran yang lain.

MAAF, AKU HANYA INGIN MEMBUAT SEDIKIT KEJUTAN UNTUKMU.

Ia berdecak jengah, namun tak ayal senyum terulas bada bibirnya. Karena masih ada satu lembar tersisa, ia memilih untuk membukanya.

HEY, OH JUNMYEON.

AKU CINTA PADAMU LEBIH DARI KATA SANGAT.

Junmyeon sedikit terkejut. Lalu senyumnya merekah lebih lebar.

Junmyeon masih sibuk mengamati tulisan terakhir itu saat indera perungunya menangkap suara petikan gitar yang ia hafal kuncinya di luar kepala. Ia menengok. Netranya membulat saat melihat sang suami yang duduk dengan keren di sebuah kursi di atas pangggung kecil yang memang tersedia di dalam restoran itu.

Setelahnya, suara baritone lembut menyapa kedua telinganya.

~Darenimo wakaranai boku no shoutai to yara o

~Mitsukedashite dakishimete kurenai ka?

• Tak ada seorangpun yang tahu siapa diriki yang sebenarnya

•Tidakkah kau ingin tahu dan memelukku?

~Buki ni wa wakarunda uso o tsuiteiru kimi ga

~Naite ii yo koko ni zutto iru kara

Aku bisa mengerti kau berbohong

•Tak apa apa bila menangis, karena aku selalu ada di sini

~Sekaijuu ni afureteiru yasuppoi ai no kotoba

~Muri ni nonde sugu ni haite nani mo nai mado kara miteta

Kata kata cinta murahan meluap di seluruh dunia

•Aku melihatnys dari jendela yang kosong dan terpaksa cepat cepat meneguknya

Junmyeon tersenyum kecil, ia mengakui bahwa ia telah jatuh lebih dalam pada pria itu.

~Tooku no sora ni wa namae mo nai hoshi ga

~Boku ra mitai ni futatsu

•Bintang tak bernama di langit yang jauh

•Terlihat seperti kita berdua

~Natsu no kaze ni tobasarete shimawanu yo

~Tsunaida chiisana te o hanasanai

•Tak ingin terhempas oleh angin musim panas yang bertiup

•Aku tak akan melepaskan tangan kecil yang kugenggam

Sehun tersenyum kecil. Sementara jemarinya memetik sinar gitar dengan khidmad.

~"Namdemonai no" to tsuyogari o iu kimi ga

~Nanka boku to nite iru ki ga shita nda

•Dengan berani kau berkata "ini bukan apa apa"

•Aku merasa kita berdua mirip

~Sekaijuu ni koboreteiru hontou no ai no kimochi

~Sagashidashite muishinatte yoake ga kuru no o matteru

•Perasaan cinta sejati tumpah di seluruh dunia

•Seraya menunggu fajar datang, kita mencari dan kehilangan pandangan

~Migi no hoshi ni wa boku no namae o tsukete

~Kimi ga yonde okureyo

•Aku namai bintang di sebelah kanan dengan namaku

•Kau panggillah dengan nama itu

Netra tajam Sehun menatap dalam sang terkasih.

~Hidari no hoshi ni wa kimi no namae ga ne?

~Niau yo zutto soba ni iru kara

•Aku namai bintang di sebelah kiri dengan namamu, ya?

•Itu cocok dan kita akan selalu bersama

Entah sejak kapan, kedua netra lembut Junmyeon telah membuat aliran deras yang membasahi kedua pipinya. Namun taka ayal, senyum lebar menghiasi.

~Tooku no sora ni wa namae mo nai hoshi ga

~Bokura mitai ni futatsu

•Bintang tak bernama di langit yang jauh

•Terlihat seperti kita berdua

~Natsu no kaze ni tobasarete shimawanu you

~Tsunaida chiisana te o hanasanai

•Tak ingin terhempas oleh angin musim semi yang bertiup

•Aku tak akan melepaskan tangan kecil yang kugenggam

Suara gitar mengalun pelan dan berhenti perlahan. Sehun kemudian berdiri. Ia merentangkan kedua tangannya bersiap untuk menangkap suami kecilnya.

Melihat hal itu, senyum Junmyeon semakin melebar. Ia berlari ke arah prianya.

Dalam beberapa detik mereka telah bersatu dalam sebuah pelukan erat. Saling menghirup aroma masing masing.

" I Love you, Oh Junmyeon"

"Love you more, Hun"



Fin.

Pendek lagi.

Au ah.




2020.4.13

HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang