Hunho 20 _In the end..._

931 83 2
                                    


In the end...
.
.
.
Sesu
.
.
.
Oneshoot
.
.


"Junmyeon hyung ayo kita pulang." ajak Baekhyung pada sang leader.

" Duluan saja, aku menyusul"

Baekhyun mengernyit heran, namun ia tetap mengangguk mengiyakan dan melangkahkan kakinya keluar dari ruang latihan untuk menyusul member lain. Meninggalkan Junmyeon yang masih duduk di pojokan dengan kepala menunduk. Kedua kakinya ia selonjorkan. Sesekali pemuda itu menghela nafas.

Junmyeon mengusak rambutnya kesal. Sabar Jun, tinggal nanti malam. Kamu akan terlibat drama ini sampai nanti malam, setelah malam ini, besok kamu bebas. Dirimu adalah milikmu sendiri. Batin Junmyeon untuk menenangkan dirinya sendiri. Junmyeon memilih untuk memejamkan kedua netranya sambil mengatur nafas untuk menstabilkan emosinya. Sungguh! Rasanya ia ingin menangis.

Setelah beberapa lama, Junmyeon kembali membuka kedua netranya. Namun ia terkejut saat mendapati sosok Sehun yang berjongkok tepat di hadapannya, bahkan pemuda itu berada di antara kedua kakinya yang selonjor terbuka.

"Eh?!. Sehun kenapa belum pulang?"

Sehun hanya diam dan menatap Junmyeon datar. Tak menghiraukan pertanyaan Junmyeon bahkan seperti tak mendengar apapun.

Sehun kemudian berdiri, membuat Junmyeon mendongak mengikuti. Sehun mengulurkan sebelah tangannya tanpa berkata. Alis Junmyeon mengernyit, namun ia tetap menyambut tangan kekar itu.

Setelah telapak mereka menyatu, Sehun sedikit menarik pemuda yang lebih tua untuk melangkahkan kaki mereka ke arah samping pintu masuk untuk mengambil tas jinjing milik Junmyeon, sementara Junmyeon hanya menurut. Mereka kemudian berjalan keluar meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu betapa mereka, menguras keringat untuk berlaih koreo. Atau bahkan saat mereka bermain dan bertingkah konyol seusai berlatih. Mereka kemudian berjalan bersisihan menyusuri lorong menuju parkiran belakang gedung. Di sana, biasanya mobil van yang akan mengantarkan exo pulang telah menunggu.

Namun saat mereka sampai, di sana sudah tak ada mobil van exo, yang ada hanya sebuah mobil van milik salah satu group hoobae mereka dan sebuah mobil yang Junmyeon yakini milik Sehun.

Sehun masih setia menggiring yang lebih tua menuju mobilnya, namun langkah mereka terhenti saat mereka berpapasan dengan para gadis dalam sebuah grup dengan naungan yang sama, yang baru saja sampai di tempat.

Mau tak mau mereka berhenti untuk saling menyapa dan memberi senyum, "Oh, Sehun-ssi dan Junmyeon-ssi akan pulang?." tanya salah satu dari mereka.

Junmyeon tersenyum ramah, sedikit mengangguk dan menjawab," Iya, Irene-ssi".

Sementara Sehun hanya memberi senyum sopan. Sedangkan telapak tangan besar yang menggenggam semakin erat. Ia akui jika dadanya terasa tersengat lalu panas. Singkat saja, dirinya cemburu.

Meski Junmyeon masih memanggil perempuan itu dengan sopan, namun beberapa berita yang kejadiannya memang disengaja oleh agensi tentang kedekatan mereka membuatnya berkobar dengan api cemburu. Hei!. Junmyeon itu miliknya!!.

Junmyeon merasa heran dengan tingkah Sehun, bahkan jemarinya terasa agak nyeri. Namun ia meragu untuk bertanya. Jadi yang ia lakukan hanya menuruti apa yang Sehun lakukan padanya. Saat Sehun membuka suara untuk berpamitan, saat Sehun kembali mendukung dirinya, bahkan saat Sehun meletakkan telapak tangannya untuk melindungi kepala Junmyeon saat Sehun menuntun sang leader memasuki mobilnya. Junmyeon tetap diam, begitu juga dengan Sehun.

Di dalam sebuah mobil yang turut membelah jalanan seoul dimalam hari, yang berisi dua idol itu terasa hening. Entahlah, padahal mereka tak merasa canggung.

Mereka seakan terlarut dalam fikir masing masing, namun tak ada yang menyangkal jika mereka menikmati kebersamaan mereka dalam hening ini.

Hingga tak terasa, mobil yang Sehun kendalikan itu telah berhenti di dalam pekarangan dormitori exo. Junmyeon yang menyadari itu sontak menegakkan tubuh, seakan ia baru tersadar dari lamunannya.

Hening masih menguasai, bahkan tak ada yang membuat gerakan sama sekali. Bahkan tidak ada di antara keduanya yang berinisiatif membuka pintu terlebih dahulu.

"Hyung"

Hingga suara khas itu menyapa rungu Junmyeon. Membuatnya beralih untuk menatap pria albino di sampingnya.

"hm?." sahutnya pelan kemudian.

Sehun sedikit ragu, namun ia tetap bersuara, " Tentang waktu itu, apa jawabanmu?"

Waktu itu?

Jawaban?

Junmyeon bingung, dan ia sedikit tersentak saat mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Pemuda albino ini, waktu itu dengan berani mengungkapkan perasaannya pada Junmyeon. Tentu Junmyeon senang, namun ia tak menyangka jika yang bocah itu pinta selanjutnya, bukan untuk menjadi kekasih, tapi Sehun mengatakan, "Bagaimana kalau kita menikah?"

"S-sehun...i-itu..a-aku a-aku..."

Sehun menghela nafas.

".....Hun-ah..."

.
.
.

Para member exo sedang berada di dalam pesawat. Mereka akan mendatangi LA, mereka kembali mendatangi tempat itu untuk menggelar konser.

Para member sibuk dengan kegiatan masing masing, Chen dan Xiumin sudah tidur, begitu juga Chanbaek. Sementara Kai sedang sibuk dengan ponselnya, dan Kyungsoo yang mulai merambah alam mimpi. Mereka tidak terlalu lelah, tapi jika ada waktu luang seperti ini lebih baik digunakan untuk mengembalikan energi mereka.

"Kai-ah, kamu tidak istirahat?." Junmyeon, yang setelah mengamati personilnya menegur Kai yang masih terjaga.

"Sebentar, hyung." jawab Kai tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Junmyeon hanya memberi senyum meski adiknya itu tidak melihat. Sesaat, ia terkejut saat pinggangnya direngkuh erat.

"Hyung juga harus tidur. Istirahat, hyung"

Itu Sehun, namja albino itu berucap sambil memeluk Junmyeon erat. Kedua netranya terpejam, namun Junmyeon tau jika bocah itu tidaklah tidur. Junmyeon menyamankan posisinya, sementara Sehun menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Junmyeon. Diam diam menghirup dalam aroma sang tersayang.

"Hun-ah"

"Hm?"

"I-i think..."

Sehun mendongak, "Kenapa, hem?"

"..ermm..i think..w-we s-should get married?"

Junmyeon menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona merah, namun dirinya tidak tau jika Sehun sudah melihatnya.

Si albino terkekeh kecil. Kemudian mengangguk dengan mantap. "Oke"

Junmyeon tersentak. Apa apaan?!. Tak dapat menahan malu, Junmyeon lantas menyurukkan wajah merahnya pada dada bidang Sehun. Sementara kedua lengannya memeluk erat.

Tau jika Junmyeon malu, Sehun hanya bisa kembali tekekeh dan membalas pelukan Junmyeon dengan erat.

Sungguh dirinya bahagia. Penantiannya tak berakhir sia sia.

Fin.

Ok.

Ini lanjutan i hate u i love u. Tau kalo gue labil. Gak usah ngatain!!.

Momap kalo gak ngefeel.

Hmmm apa lagi yah,

Oh ya, gue..mau sey sori juga buat tiponya. Terus mau sey tengkyu buat 10k lebih reders. Dabest bed.

Juga gak lupa sey tengkyu buat yang kasi bintang sama yan udah mau repot komen.

Udah ah gitu aja, lemes gue ngetiknya.



2020.5.6



HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang