Warning!!
Ini cerita Sehun x Suho/ Junmyeon
Yaoi no Gs!!
.
.
.Ohiya. Gue mau bacot bentar.
Kalo ngomongin yaoi sama gs, gue jadi inget pas gue nemu cerita--yang gue lupa judul sama authornya-- yang bahas ini. Lebih tepatnya si authornya nanya lebih suka yaoi ato gs. Kalo gue sih jujur 100% suka yaoi. Gue gak suka gs.Soalnya gue pernah baca cerita gs, mainnya chanbaek. Pas baca itu gue ngerasa geli sendiri. Terus kotak imajinasi gue gak bisa bayangin Baekhyun punya melon, berambut panjang, terus gak ada belalai mungil nya.
Kan rasanya aneh beud.
Tapi jangan salah paham dulu buat author yang ada di bidang per- gs -an.
Gue gak suka bukan berarti gue benci. Terus ya, gue pas baca itu cerita yang part-nya bahas yaoi or gs, authornya juga nulis kalo dia tersinggung sama beberapa komenan yang emang menurut gue beneran gak baik.
Suka ato enggak sama sesuatu itu hak semua orang. Tapi kalo kita gak suka sesuatu, kita gak boleh sampe benci, apalagi koar koar tentang kebencian kita yang berujung nyakitin ati orang terus yang paling parahnya jadi war.
Menurut gue, kalo kita gak suka suatu, kita gak usah aneh aneh. Kalo gue sih lebih milih ngindar. Tapi bukan karna gue pengecut ato apa, tapi cuman, yah gak mau jadi orang tolol yang koar koar gak jelas.
Kita juga harus hargain karya orang dong. kita semua bebas untuk berkarya. Dunia itu gak melulu warna kuning tjuy. Pasti ada warna item, biru beserta sodara sodaranya. Kalo cuma warna kuning terus buat apa kata kata 'warna warni dunia' ???.
Gue ingetin.
Kalo kita gak suka sama karya seseorang, kita gak usah kepo yang berujung misuh misuh sama si autornya. Apalagi sampe nge dm buat muntahin segala omongan kasar lo. Gak suka itu boleh, tapi yang gak boleh itu kalo sampe ngehina karya orang. Bikin kit ati tao gak. Gak suka ya udah. Gak usah diliat.
Inget ye, orang yang atinya tersakiti itu doanya gampang banget buat dikabulin.
Udah ah. Pokonya kalo kita gak suka, kita gak boleh sampe ngehina. Itu aja sih sebenernya yang mau gue sampein.
Oh iya satu lagi. Kalo mau komen di pikir dulu kata katanya ya, Jangan sampe komen kita nyinggung orang laen. Sebagai komentator yang baik itu harus ngasih komen yang membangun, bukan yang bersifat penghancur.
Eh.
Tapi tergantung yang nyerap juga seh.
Pada setuju gak kalean ??
Udah ah. Mending baca ceritanya aja kuy.
selamat membaca ~~
Selamat pagi.
세 준
Mentari mulai menampakkan sinarnya yang agung. Kilauannya mencoba menembus sebuah jendela yang tertutup lembaran gordin putih nan tipis yang menjadi pelengkap sebuah kamar yang cukup mewah.
Sedang sang pemilik kamar sudah terduduk manis pada sisi ranjang. Memperhatikan pemilik kamar yang lain yang kini masih terlelap di atas ranjang besar di tengah ruangan.
Wajahnya pucat, namun tak menghalangi pancaran cantik dari wajah yang terlelap itu.'pria mungil manisku', itu yang dikatakan dalam hati pemuda tampan yang duduk manis di tepi ranjang sambil mengulas senyum tampan, tak lupa sebelah tangannya yang mengelus lembut pipi gembil kekasihnya, pemuda yang terlelap dengan damai di hadapannya.
"Hei, Junmyeonnie.. ayo bangun, sudah beranjak siang, kau tak ingin membuat kan ku sarapan, heum?. Nanti setelah sarapan kita akan menonton film, aku sudah membeli makanan ringan. hei, ayo bangun sanyangku~ ," ucap pemuda itu dengan suara yang lembut beserta sedikit rengekan. Namun pemuda yang ia panggil Junmyeon itu hanya terdiam, bahkan tak menggubris sedikitpun.
Pemuda itu menghela, lalu berucap kembali, masih dengan suara yang lembut dan sedikit merengek.
" Hei, kau mengacuhkan Oh Sehun yang tampan ini eoh?"
"......."
"Atau kau ingin kucium dahulu lalu kau akan membuka matamu yang cantik itu, baiklah~ "
Setelahnya, pemuda yang menyebut dirinya Oh Sehun itu mengecup dalam bibir Junmyeon. Namun tak ada respon yang diharapkan Sehun.
Melihat itu, Sehun mulai emosi, dia bangkit dari ranjang lalu menghampiri vas di pojok ruangan kemudian membantingnya dengan keras hingga hancur. Nafasnya memburu, matanya memerah, namun setelahnya air mata mengalir begitu derasnya membasahi pipi tirus Sehun. Ia menangis. Lagi
Sehun berbalik lalu melangkah terseok mendekati Junmyeon, menjatuhkan diri di atas tubuh mungil itu, mendekapnya erat lalu menangis dengan isakan keras. Rasa sesak yang hampir membuat jantungnya meledak itu terasa. Selalu.
Isak tangisnya semakin keras. Namun tetap tak mampu membangunkan Junmyeon. Pemuda itu hanya berbaring dengan tenang dan menutup matanya rapat. Pemuda yang menurut Sehun cerewet itu kini hanya terdiam. Apa yang bisa ia lakukan bila jantungnya telah enggan bekerja lagi, sebab darah sudah tak mau mengaliri pembuluh darah di sekujur tubuhnya lagi. Walau pria kesayangannya menangis dan meraung kesetanan, ia tak mampu untuk memberi pelukan lagi. Meski ia ingin sekalipun.
Kebanjiran kata ' lagi' ngehehehe..
Kim Junmyeon, usia 25 tahun pada tahun ini, telah meninggal pada dua tahun yang lalu. Kematiannya disebabkan oleh penyakit keras yang telah ia lawan bertahun tahun lamanya. Namun berakhir menyerah meski tak ingin. Ia tak ingin meninggalkan lelaki kesayangannya. Namun Tuhan telah memberikan keputusannya.
Oh Sehun, usia 24 tahun pada tahun ini, ia tidaklah gila. Ia hanya terlalu mencintai kekasihnya hingga memilih membawa lari jasad kekasihnya lalu mengawetkan pria mungil kesayangannya itu. Jangan pernah menyalahkan Oh Sehun. Cinta yang membuatnya seperti itu. Cinta yang membuatnya ketergantungan hingga tak ingin terpisah bahkan setelah salah satu dari mereka kembali pada Tuhan.
Fin.
Heyak heyak
Gue balik lageh
Pada kangen gue kagak lo?!

KAMU SEDANG MEMBACA
HUNHO??
RandomHUNHO hehe... Coba coba bikin HUNHO, jadinya kok begono yak, yowis lah, Monggo di baca mawon...