Hunho 21 _Kiri atau kanan, dda?

898 81 6
                                    

Kiri atau kanan, dda?
.
.
.
Sejun family
.
.
.
Oneshoot
.
.

Malam hari sebelum larut, ah tidak. Ini bahkan masih hampir masuk jam makan malam. Namun pria tampan beralis tegas itu sudah memasuki rumahnya yang cukup besar. Ia mengehela nafas. Lelah yang mendera hari ini cukup terasa. Pundaknya terasa pegal. Setelah ini pokoknya dirinya harus meminta pijatan suami kecilnya.

Saat ia memasuki ruang keluarga, ia mendapati dua bocah kecil sedang saling menatap tajam. Yah, meski dalam penglihatannya itu tampak lucu.

" Tuan Sehun." seorang perempuan tengah baya menyapa. Yang ditanggapi anggukan kecil dan senyum tipis.

Pria itu, Sehun menaruh jari telunjuknya pada belah bibirnya, mengindikasi untuk pelayan keluarga itu diam. Yang kemudian dibalas anggukan kecil dan undur diri dari tempat.

"Pokoknya kanan!"

"Kili!"

"Nill pilih kanan! Tsean haluts mengalah!"

"Tsileo! Yang telbaik itu yang kili!"

"Ahem!"

Kedua bocah itu menoleh serempak. Kemudian mereka berteriak riang bersamaan. " Dadda~"

Sehun terkekeh. Ia kemudian meraih kedua bocah itu saat mereka menubruk bersamaan. Ia kemudian memberi kecupan riang pada pipi masing masing. Senyumya mengembang saat mengamati bocah kembar identik dalam rengkuhannya.

Mereka adalah bocah kembar yang dilahirkan suami kecilnya, Junmyeon. Yang tentu saja mereka adalah hasil dari dirinya yang rutin menanam benih. Yang lahir pertama diberi nama Nathaniel Oh. Sementara yang lahir setelah 6 menit kemudian diberi nama Sean Oh. Wajah mereka terlihat persis dirinya yang membuatnya tersenyum bangga karena membuat Junmyeon iri. Namun tak ayal, gurat lembut Junmyeon menurun pada Niel.

Sehun mendudukkan dirinya pada karpet lembut di ruang keluarga beserta si kembar.

"Kalian sedang apa, hem?." Ucap Sehun lembut.

" Kami belpendapat tentang mana yang telbaik dali susu Pappa." sahut Niel sementara yang lain mengangguk membenarkan.

Niel melanjutkan dengan suara khas anak anak dan aksen cadelnya. " Nill pilih kanan, dan Tsean memilih kili"

Sehun mengangkat sebelah alisnya.

" Lalu, di mana Pappa?"

"Di kamal, mungkin mandi kalena makan malam tsudah siap." sahut Niel.

" Lalu, menulut Dadda yang mana yang telbaik?." Sean angkat suara kemudian.

Sehun tersenyum. Kanan atau kiri bukankah sama?. Sehun membatin.

"Bukankah kiri atau kanan itu sama?. Kenapa harus berselisih?"

Mendengar itu, kedua bocah itu mengerucutkan bibir mereka spontan. Sementara Sehun hanya tertawa.

" Oke. Jadi, para jagoan Dadda, berbeda pendapat itu wajar, tapi jangan bertengkar karena itu, OK?." sambung Sehun saat ia sudah mampu mengontrol tawanya.

Kedua bocah itu menelengkan kepala, bingung. Namun sesaat kemudian mengangguk bersama seolah mengerti.

" Jadi, kalau Dadda suka yang mana?"

Oh. Rupanya mereka masih penasaran.

Sehun memasang pose berfikir.

"Emm... Dadda suka keduanya, tapi...."

Ucapan Sehun menggantung, membuat Sean memilih mengejar. "Tapi?"

Sehun tersenyum, " Dadda lebih suka susu yang di bawah." lanjut Sehun pelan, takut jika Junmyeon dengar, suaminya itu akan mengamuk.

Fin.

Gak tau mo ngmong apuah.

2020.5.9

HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang