Hunho 24 _22 mei_

818 77 5
                                    

22 mei
.
.
.
Sejun
.
.
.
Oneshoot

Junmyeon tersenyum getir, kemudian mengubur diri dalam selimut tebal untuk mencari kehangatan. Ia benci dingin. Namun beberapa malam ini Sehun membuat ranjang mereka dingin, dan Junmyeon benci itu.

Junmyeon membuka selimut, kedua netranya menatap tajam ponsel miliknya di atas nakas. Sebenarnya ia sedang bingung, ingin hati menelfon sang kekasih, namun tak ingin mengganggu.

Setelah lama ia merenung, akhirnya, punggungnya menegak. Kemudian sebelah tangan sewarna saljunya meraih benda pipih. Mengusap layar, kemudian nampak sebuah foto dirinya dan sang tercinta. Ibu jarinya mulai menggeser beberapa menu aplikasi, kemudian menyentuh lembut sebuah aplikasi bergambar telefon, lalu menekan angka satu, dan tertera sebuah nomor dengan nama 'Sehunnie'.

Sudah lama ini, tiga kali sudah berdering, namun pihak lain belum menjawab. Lalu, setelah dering ke empat, suara khas itu menyapa indera perungunya. Suara itu dengan ringan menyapa, " Halo hyung, ada apa?"

Junmyeon terdiam, bingung apakah ia akan menayakan hal konyol seperti yang ada dalam angannya.

" ennggg...Sehunnie..."

" hm?"

"....h-hari ini tanggal berapa?"

Junmyeon bertanya pada Sehun dengan lirih, ia menggigit bibir bawahnya cukup kuat. Yah, dirinya merasa bodoh. Dan setelah beberapa saat kemudian yang terakhir masih terdiam, yang membuat Junmyeon terduduk dengan gelisah. Ia merutuki dirinya dalam hati. Lalu tak lama, suara dari seberang telefon terdengar lagi, " sepertinya tanggal 21 mei, Jun"

Kini Junmyeon yang terdiam, apa dia lupa? Batinnya.

" Berarti besok tanggal 22 ya, Hun?." dirinya masih berjuang.

"tentu saja, sayang.."

"...oh ya, telfonnya aku tutup ya, Jun. Langsung tidur setelah ini, aku akan pulang besok, jadi jangan menungguku." lanjut Sehun.

Junmyeon tergagap, "o-oh, oke"

Kemudian terdengar suara bip setelah Sehun mengucap 'bye' dengan cepat, dan layarnya telah kembali pada tampilan awal.

Junmyeon mendesah sedih. Kemudian ia hanya duduk terdiam bersandar pada kepala ranjang untuk beberapa waktu.

Ia melirik sekilas pada jam yang tertera di sudut layar ponselnya. Saat ini, jam telah menujukkan waktu sebelas malam, namun si kelinci ini tidak mampu mengarungi alam mimpinya, ia gelisah. Kemudian memilih untuk kembali membaringkan diri. Sementara ponsel pintarnya tergeletak di sampingnya berbaring. Dan kini, banyak notifikasi ucapan selamat ulang tahun dari para sahabat dan member exo, bahkan para aeri memenuhi, namun tidak mampu meraih atensi Junmyeon. Netranya menatap lurus pada langit langit kamar.

Karena, yang ia tunggu adalah dari Sehun, namun sampai ia merasa lelah menunggu, ucapan itu bahkan tidak hadir. Namun daripada kecewa, ia lebih merasa kesal. Apa hari ulang tahunnya tidak penting untuk Sehun? Bahkan pria itu tak mengatakan ' Selamat ulang tahun, sayang' seperti tahun tahun yang lalu. Kalau Sehun sibuk 'kan bisa meluangkan waktu walau hanya satu menit untuk mengatakan itu. Walau hanya dalam sebuah deretan kalimat pada pesan, ia akan sangat bahagia. Katakan ia kekanakan, namun memang itu yang ia inginkan saat ini. Ia mendumal, namun dalam hanya bisa tergaung dalam hati. Tak lama, entah ia sadar atau tidak, netranya kian meredup, dan, ia jatuh tertidur dengan keadaan hati yang gusar. Tak lupa dengan kerut besar di antara kedua alisnya.

HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang