Hunho 18 _I hate U I love U_

874 62 10
                                    

Sejun
.
.
I hate U I love U
.
.
.
Oneshoot
.
.



Junmyeon melangkah gontai menuju kamarnya, ia merasa lelah setelah beraktifitas seharian ini. Terlebih fikirannya sedang terbebani oleh sesuatu. Namun langkahnya terhenti di depan sebuah pintu. Bukan. Itu bukan pintu kamarnya. Itu kamar sang magnae kesayangannya. Ia tergerak untuk mengintip saat menyadari sinar redup lampu dari dalam kamar. Berhubung pintunya terbuka sedikit, ia fikir tak apa.

Namun ia mematung saat mendapati Sehun, si pemilik kamar terlihat terlelap di atas kursi di depan meja belajarnya. Junmyeon tersenyum. Kemudian memilih untuk menghampiri Sehun.

Junmyeon tertegun saat atensinya tertuju pada pahatan rupa sang magnae. Ia terlihat lebih menawan saat terlelap, batin Junmyeon. Ia kemudian mengambil selimut tebal untuk ia pakaikan pada Sehun. Ia tersenyum. Entahlah. Dirinya merasa sedikit lega setelah melihat rupa Sehun.

Saat ingin beranjak, atensinya beralih pada beberapa kertas yang bersebaran di atas meja. Junmyeon menggeleng pelan. Mendumal dalam hati sementara sepasang tangannya mulai merapikan.

Penasaran, ia mulai mengeja beberapa kata yang ditulis Sehun. Apa ini lirik lagu?, batinnya.

I hate u i love u

Menggunakan perasaan
Tapi aku,
Masih kehilanganmu

Dan aku tidak bisa
Lihat akhir dari ini

Hanya ingin merasakan ciumanmu
Pada bibirku lagi
Dan pada kali ini
Akan terlewat

Tapi aku masih tidak bisa memberitahu dirimu kenapa
Ini membuatku sakit setiap kali aku melihatmu
Sadarilah betapa aku membutuhkanmu

Aku benci kamu, aku mencintaimu
Aku benci ini, aku mencintaimu

Tidak ingin, tapi aku tidak bisa menggantikanmu dengan orang lain

Aku benci kamu, aku mencintaimu
Aku benci ini, aku mencintaimu

Kau menginginkan dia, kau butuh dia
Dan aku tidak akan pernah menjadi dia

Junmyeon tertegun.

Aku merindukanmu ketika aku tidak bisa tidur
Atau tepat setelah meminum kopi
Atau tepat ketika aku tidak bisa makan

Aku meridukanmu di kursi depanku
Masih terdapat pasir di sweaterku
Tadi malam yang kita tidak ingat

Apakah kamu merindukanku seperti aku merindukanmu?
Kekacauan di sekitar dan melekat padamu
Teman dapat mematahkan hatimu juga
Dan aku selalu lelah namun tidak padamu

Jika aku membelamu, kau tidak akan seperti omong kosong
Aku meletakkan gulungan ini, tapi kamu tidak akan menggigit kebohongan
Aku ketik text tapi kemudian aku tidak pernah memikirkan itu

Aku dapat perasaan ini tapi kamu tidak pernah memikirkan itu

Oh oh tetap tenang

Kau masih mencintaiku, tapi teman temanmu tidak tahu
Jika kau hanya ingin akan mengatakan itu
Dan jika aku jadi kau, aku tidak akan pernah membiarkanku pergi

Aku tidak berarti tidak ada salah
Aku hanya merindukanmu dalam genggaman tanganku

Lonceng pernikahan hanyalah alarm
Perhatikan pita sekitar hatiku
Kau pernah bertanya tanya apa yang kami bisa?
Kau bilang kau tidak akan pernah dan kau salah

Berbohong kepadaku, berbohong denganku, dapatkah memperbaiki kesalahanmu

Sekarang semua minumanku dan semua perasaanku padamu tercampur
Selalu kehilangan orang yang tidak ingin aku kehilangan

Terkadang kamu harus membakar beberapa jembatan hanya untuk membuat jarak

Aku tahu bahwa aku mengndalikan fikiranku dan aku harus berhenti memikirkannya
Tapi yang aku pelajari dari ayah bahwa itu baik untuk memiliki perasaan

Ketika cinta dan kepercayaan hilang
Ku kira ini bergerak

Di setuap orang yang saya lakukan benar tidak salah
Jadi disetiap kesepian malam aku menyanyikan lagu ini

Tak teras bening air telah menggenang dalam netranya.

Aku benci kamu, aku mencintaimu
Aku benci ini, aku mencintaimu

Tidak ingin tapi aku tidak bisa menggantikanmu dengan orang lain

Aku benci kamu, aku mencintaimu
Aku benci ini, aku membutuhkanmu

Kau membutuhkan dia, kau perlu dia
Dan aku tak pernah menjadi dia

Dalam kesendirian aku melihatmu melihat dia
Seperti dia hanya gadis yang pernah kau lihat
Kau tidak pernah perduli, kau tak pernah melakukannya
Kau tidak pernah memberikan kepastian kepadaku

Dalam kesendirian aku melihatmu melihat dia
Hanya dia yang oernah kau lihat
Bagaimana bisa kau tidak memperhatikan
Kau membunuhku secara perlahan

Aku benci kamu, aku mencintaimu
Aku benci ini, aku mencintaimu

Tidak ingin tapi aku tidak bisa menggantikanmu dengan orang lain

Aku benci kamu, aku mencintaimu
Aku benci ini, aku membutuhkanmu

Kau mebutuhkan dia, kau perlu dia
Dan aku tak pernah menjadi dia.

Junmyeon menangis dalam diam. Ini, ini merupakan sepenggal perasaan mereka.

"Maaf, Sehun. Beri aku waktu. Tolong bersabarlah sedikit." ucapnya lirih dan parau.

Ia lalu melangkah pergi. Tak kuat untuk menahan tangis. Hingga tak menyadari jika Sehun juga telah banjir air mata. Pemuda itu menyesal telah terbangun saat tercintanya memberinya selimut.

"Tak peduli apa, aku hanya mencintaimu, hyung. Selamanya akan seperti itu. Dan entah sampai kapanpun aku akan menunggumu tanpa lelah"



Fin.

Sad dulu. Tapi jangan minta lanjut, kan sudah tertulis ini oneshoot. Ok?!

Oh ya, selamat berbuka~~

2020.4.24

HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang