Hunho 19 _The baby is my alpha_

1K 77 4
                                    

Sejun
.
.
.
The baby is my alpha
.
.
.
Oneshoot
.
.

Pria omega itu bernama Junmyeon. Ia memiliki wajah teduh. Serta senyum bak malaikat. Namun kali ini wajah teduh itu tertutup mendung. Ia berkali kali menghela nafas, namun tak kunjung reda gelisah di hatinya. tubuhnya yang terlentang di atas ranjang king size itu tak bergeming. Sementara netranya menatap kosong langit langit kamar.

Pintu kamar mandi terbuka pelahan lalu tertutup kembali. Namun itu tak membuat si omega menggerakkan diri. Ia justru memejamkan kedua netra lembutnya. Sang omega bahkan tak terusik dengan aroma yang menurutnya seperti susu bubuk strawbery itu memenuhi parunya.

Junmyeon merasakan jika pemuda alpha itu mendekati dirinya. Ia juga merasakan kecupan kecil pada seluruh wajahnya. Ia juga merasakan tangan besar dengan jemari yang nakal mengusap perutnya dari dalam kaos yang ia kenakan.

Junmyeon sedikit tersentak saat alpha susu bubuk itu menyedot bibirnya keras. Sontak ia membuka kedua netranya. Netra lembutnya menyiratkan rasa marah, kecewa, dan kesal. Namun rasa yang lebih besar dari itu adalah rasa tak terima.

Junmyeon mendorong si alpha hingga terjungkal. Junmyeon hanya merotasikan bola matanya malas. Kemudian ia melangkahkan kedua kaki pendeknya menuju balkon. Meninggalkan si alpha yang terdiam dalam posisinya.

"Junmyeon hyung"

"....."

"hyung.."

Junmyeon berbalik. Ia menatap datar alpha yang tujuh tahun lebih muda darinya itu. Dapat ia lihat sinar dari netra tajam sang alpha meredup. Junmyeon merasa melas dengan si alpha, namun apa daya jika ia bahkan belum bisa berdamai dengan hatinya sendiri. Ia masih belum bisa menerima kenyatan bahwa bocah di depannya ini adalah alphanya. Bocah yang ia temukan saat berumur seminggu dalam gendongan ibunya. Sementara ibu Junmyeon tersenyum sayang melihat putra sematawayangnya terlihat antusias melihat si bayi. Bocah yang belajar merangkak menuju kepadanya. Bocah yang belajar berjalan dan berlari untuk meraihnya. Bocah yang selalu menenteng botol susu sampai usia lima tahun. Bocah yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi.

Sekali lagi ia tak menyangka jika bocah itu adalah alphanya. Meski sekarang, setelah beberapa tahun tak berjumpa, bocah itu telah bertransformasi menjadi seorang pemuda tampan nan gagah dengan tubuh tinggi atletisnya. Tak lupa kulit putih pucat yang sedari dulu tak berubah.

" hyung....." pria alpha itu kembali memanggil, namun si omega tak bergeming.

".....ini sudah sebulan, namun tidak ada sesuatu yang menjadi lebih baik. Aku bahkan membuatmu tertekan..." alpha itu berhenti berbicara untuk menongotrol suaranya. Ia tak mau jika suaranya sampai bergetar.

"...apakah kita harus melupakan semuanya?. Bukankah tak apa karena kita belum melakukan matting apalagi knoting. Semua keputusan ada padamu, hyung"

"....."

Melihat tak ada respon berarti dari omega itu membuat sang alpha memutuskan untuk meninggalkan si omega. Pria alpha itu melangkah mendekati ranjang, lalu mengisi satu sisi dari ranjang dengan tubuhnya. Ia membenamkan diri pada selimut tebal. Tak ingin jika Junmyeon tau, bahkan tembok sekalipun tau jika dirinya menangis.

Sementara Junmyeon tak bergeming dari posisinya semula, namun netranya menatap kosong pada siluet gundukan besar pada sisi ranjang. Sementara tirai tirai tipis yang bergoyang pelan membuatnya terlarut dalam kenangan.

Kenangan yang membuat liquid bening membasahi kedua pipi tembamnya. Kenangan yang membuat ia menyadari bahwa, hanya karena bocah susu bubuk itu dia tertawa lepas tanpa beban. Hanya bocah susu bubuk itu yang membuat dia mengerti kasih sayang selain keluarga. Hanya bocah susu bubuk itu yang membuatnya khawatir berlebihan hanya karena hal sepele. Hanya bocah susu bubuk itu yang membuatnya menangis tiga hari dua malam karena bocah itu meninggalkannya dan negara mereka. Dan, hanya bocah susu bubuk itu yang membuat perasaannya tak karuan pada beberapa waktu yang lalu. Setelah bocah itu berada di sekelilingnya kembali dalam waktu sebulan ini.

Dan juga, hanya bocah itu yang telah dengan lancang menyita hatinya, bahkan saat Junmyeon memasuki usia remaja, hingga saat ini.

Iya. Sampai saat ini seluruh hatinya hanya pada bocah itu. Namum ia masih tak terima dengan segalanya. Segala hal yang ia beberkan tadi.

Namun sekarang, ia harus membuat sebuah keputusan. Junmyeon mengusap air matanya. Memantapkan hatinya, lalu melangkah perlahan pada si alpha.

"Sehun-ah"

Sehun, si alpha hanya diam. Bukan tak ingin menjawab, namun ia hanya takut jika suaranya akan bergetar.

" Maafkam aku, Hun. Tapi bisakah...bisakah kita...."

Junmyeon ragu untuk mengatakan. Sementara Sehun sudah mulai menangis lagi. Bulir keringat juga telah menghiasi dahinya.

"....S-sekarang...b-bisakah...kita.."

Junmyeon merutuk dalam hati. Kenapa hanya untuk berbicara hal seperti itu dia gugup?!.

Sementara Sehun menahan nafas. Sedang kedua tangannya meremat bagian selimut yang masih betah membungkusnya.

"...k-kita...Se-Sehun, ayo kita matting!!"

Terkejut, sontak Sehun bangkit dan menyibak selimutnya. Lalu terpampang wajah bodoh yang memerah dan air mata yang masih mengalir membuat Junmyeon yang semula terkejut beralih terkekeh gemas.

Namun Sehun tak mengindahkan, ia justru mendesak " Aku tidak salah dengar kan, hyung?!"

Junmyeon mengangguk pelan. Pipinya kini telah dihiasi rona merah tipis.

"Huaaaaa....Junmyeonie hyuuuung"

Junmyeon terkejut saat Sehun justru menangis keras.

Aiss. Bagaimana tampan dan gagahnya Sehun, ia tetap bocah susu bubuk yang cengeng, huh!!. dumal Junmyeon dalam hati sambil membalas pelukan erat Sehun.

Fin.



Nb. Buat yang belom tau matting, Matting itu bisa dikatakan cap kepemilikan gitu. Biasanya kalo gue baca di cerita alpha omega gitu, matting dilakukan dengan cara si alpha menggigit tengkuk sang omega. Kalo udah digigit di bagian itu, otomatis mereka udah jadi mates. Terus pheromon masing masing hanya bisa tercium oleh pasangan yang melakukan matting tersebut.





.





Hay!!

Eh kok nyolot gue.

Btw gue kombek egen gengs.

Eh gue mau curhat didkit dong.

Masak ya, why ru the series nya udah end. Udah tamat gitu. Hueeeee.... Gue padahal belom bisa mupon nih.

Masih belom bisa liat saint ato zee sama pasangan laen di film laen. Apalagi kalo ada adegan kecup basah or nganu.

Gue belom siaaaaappp!!!!

Meski gue agak terhibur sama kopel mas mew sama mas gulf, sama bang brightxbang win, TAPI TETEP AJA GUE GELISAH GALAU MERANA GEGARA BANG ZEEXSAINT!!!!

Udah ah!!

Gue mau nerusin nangis dulu!!.

Bai!






2020.4.25

HUNHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang