Budayakan saling menghormati
Happy Reading
☽♥︎☽♥︎
Dirumah mewah tengah kota, seorang CEO tampan bernama Lee Juyeon itu tengah tidur disofa depan TV. Tapi tidur lelapnya terusik kala seseorang terus-terusan menekan bel rumahnya. Dengan susah payah Juyeon membuka matanya lebar-lebar. Lagi pula siapa yang bertamu ditengah malam seperti ini, pikir Juyeon.
Juyeon pun membuka sebelah pintu rumahnya. Namun ia tak melihat siapapun disana. Ia mengerutkan dahinya bingung. Apakah ada hantu yang sengaja mengajaknya bermain dimalam hari seperti ini?
Tak
Juyeon menundukkan kepalanya setelah mendengar seperti benda yang saling berbenturan. Sungguh ia terkejut melihat apa yang ada didepan matanya.
Juyeon berjongkok untuk memastikan apa yang ia lihat itu benar-benar bayi manusia asli.
Benar. Itu sungguh bayi. Sepertinya bayi itu kedinginan, terlihat dari bibirnya yang membiru. Jelas saja. Bayi itu hanya diselimuti kain tipis.
"Siapa yang tega meninggalkan anaknya disini?" Gumamnya. Ia pun membawa masuk bayi itu beserta keranjang rotannya. Namun tak lupa ia menutup pintu rumah dan menguncinya.
Juyeon membawanya ke kamarnya yang luas. Ia membopong bayi itu untuk dibaringkan diranjang. Ia menyelimuti bayi itu hanya sebatas dada.
Juyeon mengambil keranjang rotan. Mungkin saja ibunya meninggalkan sesuatu disana.
Namun yang ia lihat hanya botol susu, beberapa pakaian, dan bantal bayi.
Oh!!
Ia menemukan secarik surat. Ia pun membukanya dan membacanya dengan cermat.
Aku tak ingin berbasa-basi. Jagalah Hyunjoon. Dia anakmu, Lee Juyeon. Sungguh kesalahan besar yang kau lakukan dimalam itu. Aku ingin kau bertanggung jawab atas ulah busuk mu itu. Sungguh aku menyayanginya, tapi aku ingin kau mengetahui kesalahanmu. Suatu saat aku akan menemui Hyunjoon.
-LHJ
Malam itu. Juyeon bersumpah ia tak mengingat apapun kecuali ditinggal sendiri diruangan asing dengan keadaan tubuh polosnya tertutup rapat dengan selimut.
Sudah satu tahun yang lalu. Ia sempat mencari siapa korbannya. Namun ia tak mendapat informasi apapun. Kala itu ia benar-benar ingin bertanggung jawab. Tapi ia tak tahu siapa korban itu.
"Hyunjoon. Namamu Lee Hyunjoon. Aku berjanji akan merawatmu sepenuh hatiku." Juyeon mengelus pipi gembil Hyunjoon. Ia tersenyum tipis melihat wajah kecil Hyunjoon yang lucu.
Juyeon membayangkan bagaimana beratnya ibu Hyunjoon mengandung si bayi itu tanpa ada seorang ayah yang disisinya.
☽♥︎☽♥︎
Setelah menghubungi sekretarisnya untuk mengosongkan jadwal hari ini, Juyeon kelimpungan mengurus Hyunjoon. Ia masih belum mahir mengurusi bayi berusia tiga bulan itu. Ia hanya bisa mengurusi bayi besar yang sangat manja.
Alhasil Juyeon memanggil sahabatnya, Younghoon. Alih-alih langsung mengatakan iya, Younghoon malah banyak bertanya pada Juyeon. Seperti,
"Bayi siapa itu?"
"Siapa yang kau hamili?"
"Kemana ibunya?"
"Tega sekali kau menghamili orang. Mengapa tak tanggung jawab?"
Dan sebagainya sampai membuat Juyeon pening.
Namun pada akhirnya Younghoon datang. Ia tak sendiri, ia mengajak Changmin, kekasihnya yang seorang perawat dibangsal anak-anak.
Beruntung Juyeon memiliki sahabat kekasih dari perawat.
Ting tong
Juyeon segera membuka pintu rumahnya. Ia mempersilahkan Younghoon dan Changmin untuk masuk.
"Masuk saja ke kamarku. Hyunjoon sedang tidur dikamarku." Ucap Juyeon dengan menunjuk kamarnya. Sedangkan Younghoon langsung menarik dirinya kedapur.
"Ya!! Kau belum menjawab pertanyaanku, Lee Juyeon!! Anak siapa dia?!" Younghoon mendesak Juyeon untuk menjawab pertanyaannya.
"Anakku. Aku akan menceritakan padamu nanti, tidak sekarang. Aku ingin belajar mengurusi Hyunjoon pada Changmin."
"Tunggu. Bagaimana dengan Eric?"
"Aku akan mengurus–"
"JUYEON HYUNG!! ERIC DATANG!!" Seorang pria yang tengah mengganti sepatu dengan sandal rumahan itu berteriak.
"Dia akan marah padamu, Lee Juyeon." Younghoon menepuk pelan pundak Juyeon dan tersenyum tipis.
"Mengapa rumah begitu ramai? Apa hyung sedang sakit?" Tanya Eric yang berjalan kedapur. Tapi jika diamati lagi, kakaknya itu terlihat sehat dan bugar.
"Eric. Apa kau marah jika hyungmu menghamili orang?" Tanya Younghoon sekedar memancing.
"Tentu! Aku akan marah berbulan-bulan padanya!" Balas Eric tanpa berpikir panjang.
"Kau yakin akan marah berbulan-bulan padaku?" Tanya Juyeon.
"Eum... Tergantung dengan keadaannya." Balas Eric sedikit ragu.
"Aku menghamili seseorang." Ucap Juyeon. "Sungguh, aku terlalu mabuk waktu itu. Aku benar-benar tak sadar."
"LEE JUYEON!! Kau ini benar-benar!! Arghh!! Tanggung jawablah bagaimanapun itu!"
"Dia mengirim anak itu kemari. Temuilah keponakanmu jika kau mau, dia di kamarku."
"Sungguh aku akan marah atas apa yang kau lakukan hyung. Tapi sekarang mungkin bukan waktunya." Ucap Eric menahan kesal dan marahnya pada Juyeon. Ia pun pergi kekamar Juyeon untuk menemui keponakannya itu.
Start : 6 MARCH 2021
Finish : –☽♥︎☽♥︎
Hai haiiiiii
Next or unpub?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes || JUJAE
FanfictionSebuah kesalahan besar yang Juyeon lakukan dimalam itu. Entah sampai kapan ia tak menemukan siapa ibu dari putranya. Masa lalu yang terus terbayang dan masa depan yang belum terencana untuknya. ☽♥︎☽♥︎ [SLOW UPDATE] Warning-!!⚠️⚠️ bxb•mpreg•yaoi•cr...