Setelah Younghoon pulang, Hyunjae masuk ke kamar Juyeon membawakan segelas air putih. Hanya sekedar menyiapkan saja jika sewaktu-waktu Juyeon bangun untuk minum.
"Kau...siapa?" Samar terdengar pertanyaan dari Juyeon.
"Hyunjae." Balasnya.
"Hyunjae?" Ia mengulang ucapan Hyunjae. Juyeon berusaha meraih tangan Hyunjae. Ia berucap setelah berhasil menggenggam tangan Hyunjae. "Mian, mianhae. Hikss. Maafkan aku."
"W-wae hyung? K-kau menangis?" Panik, Hyunjae duduk di tepi ranjang. Ia menyingkirkan rambut Juyeon yang menutupi dahi.
"Can i hug you?" Tanpa mendapat izin, Juyeon lebih dulu menarik Hyunjae sampai berbaring. Ia memeluk erat Hyunjae. Dokter tampan itu hanya bisa pasrah. "Mianhae, Hyunjae-ya. Mianhae."
Hyunjae diam. Ia tak mengerti mengapa Juyeon terus mengatakan maaf padanya.
Ia melepaskan pelukan Juyeon. Hyunjae menarik kepala Juyeon dan mendekapnya. Sedangkan yang diperlakukan manis itu, memeluk erat pinggang Hyunjae seakan tak ingin melepasnya.
"Tenanglah. Untuk apa hyung meminta maaf, hmm?" Tanyanya dengan lembut. Ia mengelus kepala belakang Juyeon.
"Nothing." Juyeon menggelengkan kepalanya pelan. "I love you, Hyunjae." Lalu Juyeon tertidur kembali dengan pulas.
"Nado." Hyunjae mengeratkan dekapannya dan masih terus mengelus kepala Juyeon lembut.
☽♥︎☽♥︎
Juyeon membuka mata perlahan. Ia terkejut, tapi juga senang melihat Hyunjae tidur disampingnya. Posisinya sudah berbalik dari semalam. Hyunjae memeluk pinggangnya erat dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang sang dominan.
Juyeon tersenyum dengan mengelus kepala Hyunjae lembut penuh sayang.
Hyunjae sedikit menggeliat merasakan sentuhan lembut Juyeon di kepalanya. Juyeon melihat mata Hyunjae perlahan mulai terbuka, ia langsung memejamkan mata dan berpura-pura tidur.
"Aaa!!" Seru Hyunjae dan menjauhkan dirinya dari Juyeon. Juyeon membuka matanya terkejut.
"Wae?" Tanya Juyeon.
"T-tidak. Maaf membangunkanmu." Hyunjae duduk dan bersandar disandaran ranjang. Juyeon ikut duduk dan bersandar.
"Apa semalam kau..."
"Tidak!! Jangan salah paham! Kau yang menarikku lalu memelukku dan tak melepaskannya sampai aku tertidur." Hyunjae menyahut dengan panik.
"Yaa, lalu paginya kau yang memelukku erat. Bukan begitu?" Juyeon tersenyum jahil. Ia terkekeh melihat wajah Hyunjae yang merah. "Jadi, apa kau sudah memutuskan pilihan mu untuk jadi kekasihku?" Juyeon menaik turunkan alisnya.
"Ya!! Aku kan bilang akan menjawab saat kencan ketiga. Lagi pula, sepertinya kau masih ada harapan pada adikku, bukankah begitu Lee Juyeon-ssi?"
"Mwo?"
"Jangan lagi, dia sudah bersuami jika kau lupa." Hyunjae menyibakkan selimut dan berdiri. "Aku harus pulang. Biarkan Hyunjoon bersamaku jika kau sibuk lagi." Hyunjae berjalan keluar lamar Juyeon.
"Hyunjae-ya! Tunggu!!" Juyeon berdiri dan berjalan menyusul Hyunjae yang masuk kekamar putranya.
"Dengarkan aku." Juyeon mencekal tangan Hyunjae. Ia memegang kedua pundak Hyunjae dan menatapnya dalam. "Aku bukan berharap, tapi luka lama ku kembali terbuka setelah bertemu dengannya dan menatap lagi wajahnya. Hatiku seutuhnya sudah untukmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes || JUJAE
Fiksi PenggemarSebuah kesalahan besar yang Juyeon lakukan dimalam itu. Entah sampai kapan ia tak menemukan siapa ibu dari putranya. Masa lalu yang terus terbayang dan masa depan yang belum terencana untuknya. ☽♥︎☽♥︎ [SLOW UPDATE] Warning-!!⚠️⚠️ bxb•mpreg•yaoi•cr...