[10] Blind Date

652 122 4
                                        

Juyeon merapihkan rambutnya. Hari ini hari pertama ia menemui gadis yang dikenalkan padanya. Tentu ia tak sendirian. Ia mengajak Hyunjoon untuk ikut.

Untuk dijelaskan pula, jika ingin hubungan berlanjut maka si gadis harus menerima dirinya yang telah memiliki Hyunjoon.

"Daddy!! Look at me!!" Juyeon tersenyum lebar melihat Hyunjoon yang terlihat lucu. Si kecil itu sendiri yang memilih pakaian. Ia mengenakan jumpsuit berwarna moca dipadukan dengan kemeja putih. Tak lupa mengenakan baret yang senada dengan jumpsuit.

Sepertinya si kecil ini sangat fashionable. Bisa saja suatu hari nanti Hyunjoon menjadi seorang model.

"Ayo!" Juyeon mengulurkan tangannya untuk menggandeng Hyunjoon.

Bapak dan anak itu berjalan keluar rumah dan masuk ke mobil.

"Daddy!! Setbet!" (Seatbelt)

"Seatbelt baby! Katakan tolong."

"Daddy tolong~" Hyunjoon memasang puppy eyes menatap Juyeon. Juyeon pun memasangkan seatbelt untuk Hyunjoon.

☽♥︎☽♥︎

Juyeon berjalan sendiri, karena Hyunjoon minta untuk digendong belakang. Matanya menyusuri setiap sudut cafe dimall.

"Juyeon oppa!!" Merasa namanya dipanggil, Juyeon menoleh dengan wajah datarnya.

"Daddy. Siapa?" Tanya Hyunjoon.

"Teman daddy. Jika Hyunjoon tak menyukainya, katakan pada daddy nanti saat dirumah, oke?"

"Oke daddy."

Juyeon tersenyum tipis untuk menyapa. Ia mendudukkan Hyunjoon dibangku sebelahnya.

"Oppa. Apa dia adikmu? Sangat mirip ya, sangat imut."

"Bukan, Eunseo." Yang bernama Eunseo itu mengerutkan dahi bingung. "Dia putra ku." Lanjut Juyeon.

"P-putra? Tapi oppa bilang belum pernah menikah! Apa oppa berusaha menipu ku?!"

"Dengarkan, aku tak akan mengulanginya lagi. Dia putra ku, darah daging ku. Aku menemui mu untuk membicarakan hal ini. Jika kau ingin terus berlanjut, maka kau juga harus menerima Hyunjoon." Ujar Juyeon.

"T-tapi oppa...eung...berikan aku waktu untuk memikirkannya."

"Banyak waktu untukmu memikirkan ini."

"Silahkan, ingin pesan sekarang?" Tanya seorang barista menghampiri mereka.

"Ah, ya. Apa Hyunjoon ingin chesse cake?" Tanya Juyeon.

"Eung, eung daddy. Joonie ingin smoothie stlawbely juga!" Balas Hyunjoon dengan senyum lebarnya. Tapi senyumnya langsung luntur melihat Eunseo yang menatapnya datar.

Si kecil itu mendongak menatap hal-hal yang menurutnya terlihat baru. Tak ingin berkontak mata dengan Eunseo.

"Sangat mirip ya dengan oppa." Ujar Eunseo membuat atensi Juyeon sepenuhnya untuk si gadis itu. Juyeon diam, tak berniat ingin membalasi apa yang Eunseo katakan mengenai Hyunjoon.

"Kemana ibunya?" Tanya Eunseo membuat Juyeon diam dan melirik Hyunjoon yang tengah asik dengan dunianya sendiri.

"Entah. Ibunya menyerahkan dia padaku, hanya itu. Setelah itu menghilang, aku pun belum sempat bertemu." Jelas Juyeon.

"Ahh, begitu rupanya. Sebenarnya aku masih belum ingin mengurus seorang anak. Aku hanya ingin menikah dan masih ingin tetap melanjutkan karir ku sebagai model. Mungkin itu akan sulit juga bila aku mengurus Hyunjoon."

Mistakes || JUJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang