[9] Night Phone

627 113 5
                                        

-Flashback-

Dua minggu setelah kejadian itu, Hyunjae sering mengurung dirinya dikamar. Bahkan saat Changmin menelponnya ingin mampir, ia langsung melarangnya. Tak jarang pula ia membolos dari kerjanya.

Beberapa hari ini Hyunjae merasa tubuhnya begitu lemas. Jadi ia meminta izin lagi untuk istirahat.

Tangannya bergerak menulis sebuah nama pada selembar kertas kosong.

'Lee Juyeon'

Karena hanya itu identitas yang pria itu ucapkan. Kala itu ia sempat mencari dompet milik Juyeon, tapi tak menemukan. Karena ia yang takut jika Juyeon segera bangun. Alhasil ia pergi begitu saja meninggalkan Juyeon yang masih tertidur.

Hyunjae merasa ingin muntah, ia langsung berlari ke kamar mandi.

"Hoek..hoek.." tak ada yang keluar. Rasanya ia seperti disiksa tanpa habisnya. Tubuhnya yang lemas, mual-mual, tak nyaman dengan tidurnya.

Hyunjae mengambil testpack yang ada didalam gelas. Sebab tadi ia menunggu akan hasilnya. Ia menatap benda kecil dan tipis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Dua garis biru. Ia tak siap untuk memiliki seorang anak. Tapi ia tak ingin menggugurkan janin yang tak berdosa ini.

"Aku berjanji sebisa mungkin untuk merawatmu nak." Ujar Hyunjae dengan mengelus perutnya yang masih rata. Sebulir air mata menetes dari pelupuk tanpa izin.

Hyunjae berjalan lunglai keluar kamar mandi. Tangannya meraih ponsel yang ada dinakas.

7 missed calls from Eomma

3 missed calls from Changmin Ji

25 new chats from Eomma

37 new chats from Changmin Ji

Hyunjae menghela nafas panjang sebelum menelpon sang ibu.

"Eomma." Cicit Hyunjae.

"HYUNJAE-YA!! KENAPA SEJAK KEMARIN KAU TAK MENGABARI EOMMA?! KAU JADI PULANG KAN?!" Tanya ibu Hyunjae dengan teriak-teriak. Hyunjae sampai menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Eomma bisa tenang? Besok Hyunjae akan datang, mungkin." Ujar Hyunjae dengan lemas.

"Apa kau sedang sakit? Suaramu begitu lemas." Tanya ibu Hyunjae khawatir akan keadaan putranya.

"H-hanya demam biasa serta maag ku sedang kambuh." Alibi Hyunjae.

"Sudah sarapan? Jika belum cepat sarapan! Istirahat lah, besok tak usah kemari! Kontrol pola makanmu, jangan sampai tak teratur atau melewatkannya!"

"Eung eomma."

"Istirahatlah kalau begitu. Eomma tutup ya?"

"Nee."

"Sampai jumpa sayang."

"Nee eomma."

Hyunjae meletakkan ponselnya kembali ke nakas. Rasa bersalah yang begitu besar telah membohongi sang ibu. Matanya berkaca-kaca melihat sebuah bingkai yang terdapat fotonya bersama keluarga kecilnya. Ia rindu dengan eomma, appa, serta adiknya yang sekarang tengah tinggal keluar negeri karena mengikuti sang suami yang mengurus pekerjaan.

Hyunjae selalu merasa kesepian sejak ia mulai kuliah dan bekerja dikota. Tak banyak, bahkan hampir tak ada satupun kerabat dikota.

Hari-harinya berlalu tak mudah dan diiringi rasa kesepian. Terkadang semua yang ia inginkan belum tentu sesuai apa yang ia harapkan.

Mistakes || JUJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang