Pergerakan Jimin terhenti saat sebuah penglihatan muncul di benaknya. Iris matanya berubah putih, ia mencoba melihat lebih dalam tentang pertanda yang didapatkannya. Di dalam kamar, Jieun yang awalnya tertidur tiba-tiba terbangun karena seseorang menarik jiwa sucinya dari raga yang dimilikinya.
Rasa sesak menjalar di tubuh wanita itu, tangannya tidak dapat digerakan sama sekali, penglihatannya kabur, dan suaranya tidak keluar. Namun, hal yang membuatnya kembali tersakiti adalah saat ia melihat wajah yang ada di depannya, sosok pria yang mencoba mengambil jiwa sucinya. Dia Jeon Jungkook.
Sebelum ia menutup matanya, Jungkook sudah terlempar keluar jendela. Jieun menghirup napas sebanyak banyaknya dan membuka matanya yang berkunang-kunang, ia melihat Jimin yang berdiri di depannya dengan wajah yang bisa dibilang ia marah, Jimin yang sedang marah adalah hal yang paling ia takutkan.
Iris mata pria itu tidak berubah, tetap putih jernih dan tidak berkedip. Tubuhnya membelakangi Jieun yang kini terduduk lemas di lantai. Jungkook terdiam sesaat sebelum ia kembali bergerak mengincar mangsanya. Pria itu bukanlah Jungkook yang mereka kenal, seluruh iris matanya hitam diikuti dengan kukunya yang kini semakin panjang dan tajam.
Jieun baru saja sadar bahwa pria itu sudah dikendalikan arwah gila yang memasuki halmeoni. Ia ingin membantu Jimin namun ia sendiri takut melihat keduanya yang kini beradu pandang. Tubuhnya gemetar, matanya bergerak ke kanan dan kiri mencari sesuatu yang bisa ia pakai untuk bela diri.
Tepat di ujung ruangan itu ada sebuah tali milik Jimin yang mungkin bisa mengikat Jungkook karena ia tahu semua peralatan Jimin berguna untuk para mahluk seperti Jungkook.
"Jimin!" Teriak Jieun sembari melemparkan tali itu pada Jimin. Ia menangkapnya dengan mudah dan melesat pergi menuju pria satu lagi. Jieun mencoba terbang untuk mengalihkan perhatian Jungkook agar Jimin dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Sejujurnya, gadis itu takut karena baru kali ini dia menghadapi mahluk hitam gelap dan pemilik raga itu adalah Jungkook. Sayapnya bergerak memutar di udara tepat di atas Jungkook, ia berputar hingga pada akhirnya Jimin mengikuti gerak arah Jieun dan berhasil mengaitkan tali pada mahluk itu.
Awalnya Jieun ingin turun menuju Jimin dan memulai ritualnya tapi belum sampai tujuan tali itu terlepas, alhasil Jungkook menarik salah satu sayap malaikat yang kini ada di dekatnya. Jieun terkejut dengan hal itu, dan mencoba menarik tubuhnya sekuat tenaga menjauh dari mahluk itu. Tapi, Jungkook jauh lebih kuat dan membuat Jieun harus terbanting ke ruangan sebelah.
Tubuhnya merubuhkan beberapa bata dan berakhir di lantai yang dingin. Rasanya seperti ditabrak kereta tapi untuk apa dia memikirkan hal itu disaat yang sedang genting ini? Gadis bodoh. Jieun menutup matanya karena merasa sekujur tubuhnya sakit dan ia yakin beberapa sisi sayapnya patah. Itu artinya ia tidak dapat kembali terbang ke atas dan harus bertahan di bawah sini.
Kembali ia buka matanya dan menyaksikan kedua mahluk di depannya saling bertengkar. Gadis itu merasa sesak, otaknya tidak berfungsi saat ini karena semua kenangan yang ada di benaknya kembali muncul ke permukaan. Ingatan dimana mereka berkumpul, layaknya saudara. Bahkan sebelum ia datang ke dalam keluarga mereka semuanya tenang, sebelum kejadian "itu" datang menimpa keluarga besar Jeon.
Flashback
Sebuah gedung yang ditempati keluarga Jeon termakan api dari 3 jam yang lalu. Orang orang bergerombol menunggu kabar tentang keadaan cucu termuda keluara tersebut. Sebagian gedung itu mulai rubuh dan api terus menari-nari di dalamnya.Mobil pemadam telah berdiri berjajar di pintu gerbang dan berusaha memadamkan api yang tidak kunjung padam.
Semua orang beranggapan bahwa dari dalam tidak akan ada yang selamat, tapi kedua orangtua Jungkook masih setia menunggu kabar tentang anaknya. Jauh di dalam api sosok wanita tengah memeluk cucunya dengan erat, berharap keajaiban akan datang menyelamatkan mereka. Diambilnya kain yang dibasahi air dan menaruhnya di depan wajah anak kecil itu.
"Yoora, selamatkan cucuku ini." Ritual demi ritual dipakainya untuk mengembalikan kehidupan saudarinya, namun ini yg terakhir. Tumbal terakhir, yakin Jeon Jungkook yang ada di tangannya. Anak kecil itu menangis melihat api yang terus mendekati mereka "Halmeoni, aku takut."
Namun, wanita itu tidak menghiraukan dan mendorongnya ke pintu, alhasil Jungkook memiliki luka di tangannya. Darah yang mengalir diambil olehnya dan dicicipi, tanpa menyadari kayu di atas mereka mulai berjatuhan. Wanita itu memeluk Jungkook sebelum benar benar tertimpa.
Sudah 10 menit berlalu, wanita itu tidak menandakan detak jantung yang sama. Jungkook yang masih terbaring di rumah sakit juga berada dalam masa sulit. Seketika keajaiban muncul diantara mereka, mata wanuta itu terbuka dengan sendirinya. "Ibu, kau bisa mendengarku?" "Nyonya, gerakan kepalamu jika Anda mendengar saya." Dokter itu mendapat jawaban yang benar benar melegakan.
Wanita itu hidup kembali, bersamaan dengan Jungkook. Wanita itu melihat kearah cucunya yang masih belum sadarkan diri dan tersenyum bangga. "Karena anak itu, aku bisa hidup kembali. Kau memang saudari yang baik." Dibalik kelembutan wanita itu, lahir sosok baru. Iblis yang berhasil masuk ke dalam jiwa manusia menggantikan nyawa yang sudah hilang 10 menit yang lalu.
Syarat mereka hidup adalah selama Jungkook hidup, tidak akan ada yang bisa membinasakan mahluk itu kecuali malaikat penjaganya. Tapi, selama ini Jungkook belum pernah memiliki satu pun karena pengaruh gelap yang meliputi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Us √
Fanfiction"Jika kau melihatku, tersenyumlah" "Jika kau mendengar suaraku, berbaliklah" "Jika ada kesempatan kedua, berjanjilah kita akan tetap bersama" Jika kau dilahirkan karena ketidaksengajaan, apa dosamu di masa lalu? Bahkan orang-orang akan menatapmu ren...