Tears

49 7 0
                                    

Jimin melihat semuanya, bagaimana kejamnya iblis itu membunuh temannya. Ia melihat bagaimana Sohyun berusaha keras menyelamatkan pria itu, namun tidak satu pun hasil yang didapatkan. Ia juga bisa mendengar tangisan dari semua teman-teman dan saudaranya, bahkan Taehyung yang selama ini selalu berada di samping pria itu kini hanya memberikan ekspresi datar, jarang sekali ia tersenyum. Semua ini adalah nasib mereka, tapi bisakah Jieun memutar jalan? Ia belum terlalu yakin, tapi setidaknya ia akan mencoba. 

"Apa yang kau lihat?" tanya Jieun yang menatap Jimin dengan khawatir, tidak biasanya Jimin menangis dalam tidurnya, Jieun tahu bahwa ada sesuatu yang dilihat olehnya. "Aku partnermu JIm, percaya saja padaku." Jimin membuka mulutnya dan menceritakan semua mimpi yang dilihatnya, wanita itu termenung sejenak untuk mencerna semua perkataannya. "Kita harus membantunya, kita bisa menyelamatkannya kan?" Jimin mau percaya ataupun tidak memang mereka yang bertugas membantu manusia itu untuk bertahan hidup dan memilih jalan yang benar. Tapi, yang sebenarnya ditakutkan Jimin adalah Taehyung, pria itu bisa mengubahnya dalam hitungan detik dengan keputusan yang diambilnya. 

"Aku harus memberimu tugas Ji, dengarkan aku seberapa pun masalahnya kau harus tetap bertahan dengan Taehyung. Jungkook akan kubawa pergi dulu, jika kau butuh bantuan panggil aku." Jieun yang baru saja menjalankan misinya untuk pertama kali hanya bisa menuruti seniornya. "Kau yakin?" Jieun masih ragu untuk memulainya, karena sebetulnya ia takut walaupun sudah mati ia masih memiliki perasaan di dalam dirinya. "Percaya padaku, Jungkook pasti akan aman." Dengan begitu mereka bergegas pergi ke rumah Jungkook, Jieun berhenti saat melihat pria di depannya membawa barang-barang bersama kedua orangtuanya. 

"Jungkook, kenapa tiba-tiba?" tanya Nyonya Jeon yang kini muncul dari balik pintu. Jungkook meliriknya kemudian hanya berjalan kembali kearah mobil yang sudah terparkir di depan sana. "Aku akan pulang ke rumah ayah, halmeoni di rumah saja. Kami akan sedikit lama disana, berhubung mencari suasana baru. Aku bosan tinggal disini!" balas Jungkook. Jieun yakin wanita tua itu mencoba menghentikan Jungkook untuk pergi dari rumah ini, beberapa saat kemudian Jimin muncul dari balik Jungkook untuk mempercepat gerakan pria itu. "Aku pergi!" ucapnya. Sebelum halmeoni memegang tangannya, Jieun menepisnya dan menatap halmeoni yang ternyata kembali menatap kedua manik matanya. 

Dia bisa melihat Jieun, wanita itu bisa melihatnya dan tersenyum. "Kau beruntung banyak sekali malaikat yang melindungimu Kook." ucap halmeoni, Jungkook memutar badannya untuk mencari keberadaan Jieun, tapi Jimin kembali menarik tangannya. "Hyung!" teriak Jungkook saat melihat sosok Jimin yang menarik tangannya keluar dari rumah itu. "Pergi Kook, sekarang!" Jieun menutup semua pintu hanya dengan tangannya dan menghadap pada halmeoni. "Kukira kau benar-benar mati, ternyata kau sama seperti ibumu. Penuh dengan kejutan!" 

Wanita itu membuat Jieun merasa marah dan kesal, jadi selama ini Nyonya Jeon yang mencoba membunuh keluarganya. Tapi sebelum Jieun memberika pelajaran padanya Jimin berbicara "Lee Jieun, ingat tugasmu. Cari Taehyung dan pergi dari situ," Akhirnya Jieun menghilang untuk mencari pria itu. Ia menyusuri setiap lorong dan kamar hingga ia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannnya. Sebuah bingkai foto berisikan 2 wanita kembar, wanita itu adalah Yoora ibunya. "Bagaimana bisa wanita itu memiliki gambar ibuku?" 

"Kau sudah melihatnya bukan? Apa kau ingin mendengar ceritanya juga?" tanya wanita itu yang entah dari kapan sudah berada di belakangnya. "Kau tidak bisa menyentuhku!" Jieun berlari keluar ruangan dan kembali mencari keberadaan Taehyung. "Astaga, kau dimana?" Jieun berhenti saat melihat CCTV yang ada di halaman rumah berhenti bergerak, ia langsung melesat pergi ke ruang keamanan. Saat ia sampai, sosok Taehyung sudah tergeletak di lantai dengan Sohyun di tangannya. "Eonni!" teriak Jieun mendekati mereka, tapi untungnya mereka masih bernapas. "Jieun, bagaimana bisa aku melihatmu saat ini?" ucap Sohyun yang tampak sangat lemas. "Kalian harus berdiri, aku akan mengantarkan kalian pergi dari sini." 

Jieun melepaskan semua tali yang ada pada tubuh mereka dan memegang kedua tangan mereka bersiap untuk pergi, tapi gerakannya terhenti saat sesuatu melemparnya jauh. "JIeun!" teriak Taehyung yang sadar dari obat bius yang diberikan oleh wanita itu. "Percuma saja, kau tetap menjadi cucuku yang paling menyebalkan dan menyusahkan. Kau masih mau menyelamatkan mereka?" Jieun kembali bangkit dan menyembunyikan mereka dibalik sayapnya. "Kuperingatkan untuk tidak menyentuhnya. Bahkan Hades tidak pernah menyukaimu." Sebelum menyerang, sosok wanita tua di depannya berubah menjadi mirip ibunya. Kenapa dia bisa melihat hal itu? Jangan bilang kalo iblis yang merasukinya adalah kembaran Yoora.

"Bingo, kau memang wanita cerdas persis seperti ibumu." Jieun tidak bisa bergerak, ia tidak bisa berpindah tempat seperti ada yang menahannya. "Aku benci orang seperti kalian, terlalu baik." Lalu ia kembali menghempaskan Jieun ke ujung ruangan, pandangannya buram dan tubuhnya seakan remuk, namun mereka yang ada di depannya membuat tekadnya kembali bangkit. Jieun kembali sesaat sebelum wanita gila itu menghunuskan pedang kearah Sohyun dan Taehyung. Dia memberikan pelindung bagi mereka, tapi dirinya menangis saat mendengar teriakan wanita di belakangnya. Benar, wanita tua itu memberikannya ilusi dengan menggandakan dirinya. 

"Dasar Kau Wanita Gila!" teriak Jieun sambil menghunuskan kembali pedang yang tadi tertanam dalam tubuh Sohyun, hal itu membuat wanita tua itu kesakitan untuk sementara. Jieun menatap kedua manusia yang berusaha mencari udara dan bertahan hidup. "Sohyun-a, bangunlah!" ucap Taehyung yang sedikit sadar, ia melihat wanita di depannya penuh dengan darah. Awalnya Jieun kira hanya Sohyun yang tertusuk tapi saat ia melihat pada tubuh Taehyung, mereka berdua mengalami hal yang sama. "Sohyun, buka matamu." Jieun yang melihatnya tidak bisa melakukan apapun hingga keduanya menghembuskan napas terakhirnya. "Kau lihat kan? Inilah sebabnya jika mereka mengkhianatiku, Apa Jungkook juga akan mengalami hal yang sama? Tanyakan pada pasangan malaikatmu itu." 

"Sampai kapan pun kau tidak akan bisa menguasainya." wanita itu hanya memberikan senyumannya dan menghilang dari situ. "Park Jimin!" panggilnya sambil menangis. Pria itu tiba tepat  di sampingnya sambil menatap kedua temannya yang kini sudah tidak bernyawa. "Mereka sudah pulang." ucapnya, Jimin bergerak menuju tubuh itu dan  menutup kedua mata Taehyung lalu menarik Jieun untuk pergi dari tempat itu sebelum halmeoni kembali mengejar Jungkook. 

"Sohyun, apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung saat memasuki ruang keamanan, gadis itu hanya memandang layar tanpa berkedip hingga Taehyung harus menggetarkan tubuhnya beberapa kali, namun yang terjadi diluar dugaan mereka. Tubuh Sohyun menjadi tidak terkendali dan beberapa kali menyebabkan lebam di sekujur tubuh Taehyung, tidak ada yang bisa menghentikan hingga keduanya jatuh kehabisan tenaga. Bayangan gelap menyelimuti mereka berdua, rasanya sesak dan gelap. Lalu Sohyun melihat setitik cahaya yang menembus dari celah pintu, ia mulai berdiri dan mengikutinya. Di situlah pintu terbuka memperlihatkan Jieun yang datang dengan cahaya itu.

"Tae, dia kembali." 

This is Us √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang