"Sehari bersama Park jimin? Tidak masalah!" gumam Jieun yang sedang menatap dirinya di cermin. Setelah kejadian yang terjadi waktu itu ia belum ingin bertemu dengan Jungkook, saat melihatnya seakan dirinya dikucilkan dan direndahkan bahkan menatapnya saja ia tidak bisa. Jieun membuat targetnya sendiri untuk membuat kehidupan yang lebih baik, ia yakin pasti bisa.
"Park Jimin, lihat saja jika kau sampai membuat style-ku berantakan. Dia akan mati di tanganku!" ucapnya setelah memeriksa setiap barang yang ia pakaikan pada tubuhnya itu. Di balik pintu putih itu ternyata Sohyun sedang mengintip saudari barunya itu.
"Wah, lihat dirimu! Kenapa kau cantik sekali?" suara Sohyun membuat Jieun senam jantung, ia tidak tahu akan ada yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu. Sohyun yang melihat reaksi Jieun tertawa dengan senangnya. Ia mendekati Jieun dan membuatnya duduk kembali di depan cermin.
"Kau mau berkencan dengan siapa Nona Lee?" tanya Sohyun, tangannya melepas ikat rambut yang dipakai Jieun.
"Apa yang kau lakukan?" Jieun memasang muka masam saat Sohyun mengacak-acak rambutnya yang tadi sudah ia tata dengan rapih. Tapi Sohyun hanya tersenyum dan tetap melakukan apa yang menurutnya benar.
"Tenanglah princesss, pangeranmu tidak akan kecewa melihat penampilanmu kali ini. Aku akan membuatnya berkilau!" Dengan perkataannya Sohyun segera merias wajahnya dengan keahlian tangannya.
Setelah beberapa menit, selesai sudah karya yang dibuatnya. "Lihat! Kau lebih cantik sekarang, terima kasih pada Nona Kim ini." Senyum mengembang di wajah Jieun saat ia melihat wajah cantiknya di cermin. Jieun memberikan senyum terindahnya pada Sohyun dan mengacungkan jempol padanya.
"Semoga hubunganmu lancar Nona Kim, mau kuatur jadwal kencanmu?" dengan begitu mereka tertawa bersama. Pagi yang menyenangkan di rumah kediaman Jeon dan Kim, inilah yang diimpikan Jieun selama ini, mungkin jika ia bertahan lebih lama maka semuanya akan terwujud.
"Jieun! Jimin sudah menunggumu di depan, jadi cepat keluar!" teriak Taehyung dari lantai bawah. "Ternyata kau bersama Jimin, hati-hati dia agak ya begitulah. Selamat bersenang-senang!"
Jieun keluar dari kamarnya dan segera berlari menemui Jimin, dan ia melewati Jungkook yang sedang makan dengan tenang. Jungkook melihat betapa mesranya mereka, hatinya panas namun ia membiarkan hal itu terjadi.
"Jungkook, suruh kakakmu makan dulu." ucap Nyonya Jeon tapi Jungkook hanya melirik Jieun sebentar sebelum melanjutkan makanannya. "Jungkook, kau dengar ibu kan?" tanya Nyonya Jeon yang agak kesal dengan putranya yang satu ini.
"Biarkan saja dia, Jimin yang mengurusnya." jawabnya. Nyonya Jeon hanya menghela napas melihat tingkah putranya yang memang tidak suka jika kakaknya dekat dengan yang lain. "Dengarkan ibumu Kook." Ayahnya menambahkan, Jungkook berdiri dan berjalan kearah pintu namun terhenti saat Sang Nenek menahan tangannya.
"Biarkan saja dia, dia tidak pantas mendapat makanan yang sama seperti kita. Jungkook benar, aigoo kau memang cucu kesukaanku. Kau beda dengan Taehyung, ia bahkan membela gadis itu." ucapnya membuat Jungkook tercengang, bukan itu maksudnya.
Taehyung yang sedaritadi memperhatikan kejadian itu hanya terdiam dan pergi begitu saja, ia tampak tidak dihargai semenjak pindah kedalam keluarga Jeon. Menyesakkan, menggelikan, bahkan menjijikan. Sohyun yang melihat kepergian Taehyung pun menyadari ada masalah dengan anak itu, "Kapan masalah ini selesai? Aku muak melihat mereka menyingkirkan Taehyung."
Jimin yang menunggu Jieun segera membawanya pergi dari rumah itu, alasan ia segera datang dan berjanji akan selalu ada di samping Jieun adalah karena Sang pemilik rumah itu telah kembali, halmeoni sudah datang lagi dan tentu Jimin tidak bisa mengontrol Jungkook, pria itu cucu kesayangannya jadi Jimin hanya datang untuk membawa Jieun pergi dari neraka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Us √
Fanfiction"Jika kau melihatku, tersenyumlah" "Jika kau mendengar suaraku, berbaliklah" "Jika ada kesempatan kedua, berjanjilah kita akan tetap bersama" Jika kau dilahirkan karena ketidaksengajaan, apa dosamu di masa lalu? Bahkan orang-orang akan menatapmu ren...