Setelah kejadian tragis itu, kakek dan nenek memilih untuk merawat dan mengurusnya selama 10 tahun . Saat gadis itu sudah dewasa mereka membawa Jieun kembali pada keluarga Jeon.
Seorang wanita berparas cantik itu sangat murah tersenyum berbeda dengan wanita tua yang sedang duduk di kursi besar itu.
"Terima kasih halmeoni, kami akan menjaganya." Ucap Nyonya Jeon yang kemudian membawanya ke dalam lingkungan rumah nan megah itu.
"Jieun-a, aku turut berduka atas kematian kedua orangtuamu terutama ayahmu adalah adik laki-lakiku."
"Selamat datang di keluarga Jeon!" Ucap pria berjas yang diyakini sebagai suami dari wanita itu.
Jieun hanya bisa menunduk dan tersenyum manis melihat perlakuan baik keluarga barunya. Seandainya kedua orangtuanya masih ada, mungkin mereka juga bisa seperti itu bukan?
"Biarkan gadis itu tenggelam. Untuk apa dia ada disini? Dia yang membunuh adikmu Somi, putraku yang tercinta mati karena dirimu!" Kata-kata halmeoni sangat menyakiti hati gadis lemah seperti dirinya.
"Eomma, berhenti membahas tentangnya. Kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu." bela Somi, namun sang suami menahan istrinya itu untuk terus bertengkar dengan halmeoni. Sesudah kedua orangtua tirinya pergi, wanita tua itu mendekat dan membentak tepat di depan wajahnya.
"Kau anak kecil, ibumu dan dirimu adalah penyebab kematian putraku. APA KAU TAHU?!!"
Jieun tidak bisa mendengar ucapan tajam dari mulut halmeoninya. Apa sesulit itu untuk mendapat kebabagiaan? Padahal baru sedetik tadi ia bahagia dengan orangtua tirinya, Jieun sebenarnya tidak ingin pindah ia lebih baik mengurus kedua kakek dan nenek itu. Namun, mereka bilang tidak sanggup menyekolahkan Jieun, lantas berakhirlah ia di tempat ini.
"Hentikan halmeoni! Jangan berbicara seperti itu padanya. Dia adikku." Ucap seorang pria yang kini berada di belakangnya.
Wajah wanita tua itu tidak suka dengan cucunya yang satu itu. Terlalu dominan untuk keluarganya, pada akhirnya halmeoni pergi dari tempat itu juga.
"Jieun, namaku Taehyung sebenarnya aku lebih seperti sepupumu. Panggil saja oppa!"
"Terima kasih, oppa."
Pria itu memberikan senyuman terindahnya, namun bukan Taehyung yang menjadi perhatiannya melainkan pria yang berada di belakangnya lagi.
Mata coklat, dan jaket yang khas dengan lambang sekolahnya ditambah dengan kartu nama yang tertera jelas di dadanya.
"Jeon Jungkook"
Matanya seakan memancarkan aura menyedihkan, awalnya Jieun ingin memanggilnya tapi Jungkook segera berbalik meninggalkan mereka berdua.
"Kenapa kau begitu dingin padaku?" bisiknya dalam hati.
Taehyung yang menyadari perhatian Jieun segera membalikkan badannya, ternyata gadis itu melihat Jungkook. Apa mereka sudah saling mengenal? Pikir Taehyung dalam pikirannya.
"Jieun, apa kau mau bertemu dengan teman-temanku? Mungkin kau akan menyukai mereka." ajak Taehyung membuat gadis itu kembali tersenyum.
Taehyung membawa Jieun ke ruang bermain yang letaknya ada di seberang taman. Jika dipikir lagi tempat ini bukan rumah biasa melainkan adalah sebuah vila yang besar. Itu berarti appa adalah orang penting bukan? Jieun bergelut dengan pikirannya kali ini.
"Semuanya! Aku membawa anggota baru keluarga kita!" teriak Taehyung dari jauh.
Jieun melihat sekitar 6 laki-laki dan 1 perempuan yang segera menatap kearah mereka berdua dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Us √
Fanfiction"Jika kau melihatku, tersenyumlah" "Jika kau mendengar suaraku, berbaliklah" "Jika ada kesempatan kedua, berjanjilah kita akan tetap bersama" Jika kau dilahirkan karena ketidaksengajaan, apa dosamu di masa lalu? Bahkan orang-orang akan menatapmu ren...