19

2.7K 272 28
                                        

---

"Ini ponselmu, hyung!" Jungkook mengembalikan ponsel milik Taehyung.

Taehyung menerima sodoran Jungkook dan tersenyum.

Baru tiga langkah, Taehyung menghenti kan jalannya. Karena terdengar suara---. "Hyung! Gomawo!" Ujar Jungkook dengan tulus.

Taehyung tersenyum bahagia mendengarnya, tanpa membalikkan badannya. Karena juga Jungkook sudah meninggalkan dirinya.

"Sama-sama, kook!"

-

"Bicaralah, nak!" Ujar Nyonya Park kepada Y/n. Sejak tadi anak semata wayangnya hanya diam, tak mengacuhkan appa nya.

"Hufftt..." y/n menghela nafasnya.

"Aku kan sudah memaafkannya, eomma! Untuk apa panjang-panjang?" Ujar y/n sambil menoleh kearah Eomma nya.

Tuan Park hanya bisa diam. Ia yang salah di sini.

"Dan aku udah turuti kemauan eomma! Jadi Eomma juga menuruti kemauanku!. Besok kita terbang ke Seoul!"

"N-nak!"

Hati y/n memanas, ketika ia mendengar suara nanar dari sang ayah. Tanpa menoleh kearah Tuan Park.

"Appa mohon!! Jangan bawa Eomma kembali!. Appa sendirian disi--."

"Masih ada istri pertamamu, dan anakmu. Jadi kau tidak akan kesepian di sini!" Potong Y/n. Kedua tangannya mengepal, dan nafasnya memburu.

"Hei!!" Panggil Nyonya Kim, ia mengelus lengan y/n dengan halus. "Sejak kapan kau menjadi seperti ini? Eomma rasa, y/n sekarang bukanlah anak eomma" Sendu Nyonya Kim. Ia tersenyum miris.

"E-eomma!"

"Bicaralah baik-baik! Eomma akan menerima apapun keputusan mu nanti!"

Y/n menghela nafasnya yang berat. Ia memejamkan kedua mata nya. Setelah itu ia kembali membuka nya dan menatap Eomma nya sekilas sebelum menatap Appa nya.

"Kalau appa ingin masih menganggapku anak, izinkan lah aku membawa Eomma ke Seoul. Aku akan menjaga dengan baik!"

Ketiga nya sedang duduk di ruang kerja Tuan Park. Jadi posisi Y/n berada di tengah-tengah.

Tangan tuan Park terangkat mengelus rambut y/n.

Ternyata y/n tumbuh dengan baik, cantik dan dewasa. Dulu ia adalah seorang anak yang masih meminta uang kepadanya. Dan sekarang ia bisa mencari uang sendiri. Y/n pun tumbuh tinggi sebatas leher nya. Batin Tuan Park.

Sedetik kemudian tuan Park tersenyum. "Kalau y/n memaksa, appa akan ngizinin. Tapi, appa boleh ikut sama kamu?" Tanya Tuan Park.

"A--."

"Jebal!" Pinta Tuan Park, ia mencium kedua telapak tangan anak nya dengan kasih sayang.

Ini membuat y/n semakin nyesek. Ia sangat menyayangi ayah nya, tapi yang di kata Eomma nya benar. Kalau anak pertama ayahnya juga membutuhkan seorang ayah di kehidupannya.

"Appa! Kalau appa ikut dengan kami, bagaimana dengan istri pertama appa?" Tanya y/n dengan tatapan sendu.

"Ap--"

"Kau tidak usah mencemaskan kami!" Ucapan Tuan park terhenti karena di potong oleh seseorang.

Anak pertama dan istri pertama Tuan park datang dari pintu.

Perempuan itu tersenyum manis. "Aku juga kembali ke Seoul, karna jadwalku juga banyak di Seoul. Dan soal Eomma ku, ia akan ku bawa juga ke Seoul. Tidak mungkin aku meninggalkan ibuku disini, bukan?" Sendu nya. Mata nya berkaca-kaca.

Promise || KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang