°11°

91 12 0
                                    

"Jaga wanita yang jadi milik lo sekarang. Jangan sakiti dia, usahain lo terus bahagiain dia. Karena lo ga tau dia bakal pergi dari lo atau ga. Sebelum terlambat dan lo menyesal jadi hargai selama dia masih ada dan jaga kepercayaan yang dia kasih sama lo"




Utara menyelesaikan tugasnya membersihkan toilet khusus perempuan di sekolahnya. Lumayan lelah mengerjakan 3 toilet perempuan yang cukup luas. Utara jadi membayangkan betapa Lelahny OB sekolah yang setiap hari membersihkan sekolah. Dia saja yang baru membersihkan 3 toilet capeknya udak kayak lari marathon 50 meter. Utara keluar dari toilet terakhir yang Ia bersihkan. Dilihatlah laki laki yang berdiri menunggunya selesai membersihkan toilet dan menjaganya agar tidak kabur dari hukuman. Padahal Utara tidak sepengecut itu buat lari dari hukuman.

Utara pergi nyelonong jalan menuju lift sekolah untuk turun ke lantai 2 dimana kelasnya berada. Ia malas dan capek jika harus naik tangga menuju lantai 2 karena harus berjalan dulu jika naik tangga. Kalau naik lift hanya jalan sedikit karena kelasnya lumayan dekat dengan lift. Selatan yang melihat Utara main pergi saja tanpa pamit pun mengejar dan memberhentikan langkah Utara.

"Apalagi sih?!" Kesal Utara yang sudah sangat capek berdebat dengan manusia setan di depannya.

"Emang gue pernah bilang kalau hukuman lo segitu doang?" Selatan menampilkan smirk andalannya.

"Anjing banget lo! Ga puas ngehukum gue suruh bersihin?!" Sungut Utara yang geram. Utara mengepalkan tangannya dan menahan amarahnya dengan wajah merah padamnya.

"Cewek kasar juga lo. Ikut gue sama Kezia jalan jalan. Itu hukuman terakhir lo" Ucap Selatan dingin.

"Terserah" Jawab Utara singkat dan pergi meninggalkan Selatan yang masih berdiri disana.

Hari ini pelajaran di tidak adakan. Karena memang hari ini berniat untuk merazia saja bukan untuk belajar. Para wali kelas sibuk menangani anak anak yang terkena razia. Karena tahun ini tumben banyak sekali yang kena razia. Jika dibandingkan dengan tahun kemarin 11-100 jauh banget. Tahun ini banyak yang kena karena dilakukan secara mendadak. Razia diadakan kadang 1 tahun sekali dan juga kadang lebih bahkan bisa sampai 1× perbulan. Sesuai ketua osis dan para gurunya.

Utara baru pertama kali terkena razia seperti ini. Biasanya ia tidak pernah membawa aneh aneh ke sekolah, hanya membawa yang seharusnya memang dibawa oleh anak sekolah. Tetapi karena lipstik sialan milik Fiana ia harus kena imbasnya.

Pelajaran telah usai. Hari ini jam pulang dimajukan karena memang tidak ada pelajaran. Utara malas ia mengingat hukumannya belum selesai. Ia harus ikut jalan jalan bersama si setan dan pacarnya. Kesal? Tentu seharusnya ia sekarang bisa tidur nyenyak di rumah dan bertukar kabar dengan pacaranya sekarang malah harus menjadi nyamuk di acara jalan Selatan dan Kezia.

Hari ini memang Aldo tidak masuk dia ada acara keluarga ke luar kota dan ia izin selama seminggu. Aldo pun sudah menghubungi Utara, Utara pun memahaminya. Utara jalan menuju gerbang utama. Disana sudah ada Selatan yang menunggu Kezia atau Utara entahlah. Utara berniat sekali kabur. Namun Selatan yang melihat aksi Selatan berjalan pelan mengikuti siswa yang jalan keluar gerbang dan menjegat Utara.

"Cara lo murahan" Utara menegang saat Selatan berada di depannya. Gagal sudah niat dia mengaburkan diri.

"Bacot. Gue ogah jadi nyamuk" Balas Utara. Ya jelas saja mana ada yang mau si jalan hanya dijadikan pajangan dan melihat keromantisan orang lain sedangkan dirinya hanya berdiam diri?.

"Cih! Kalo lo ga mau. Berarti lo harus ngasih hak suami gimana?" Bisik Selatan tepat di telinga Utara. Utara yang mendengar menatap Selatan horor dan sangat tegang sekarang pastinya. Utara reflek menampar Selatan.

Kutub Selatan VS Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang