°16°

91 9 0
                                    

"Hidup dalam kebohongan tidak akan membuatmu bahagia. Kamu akan terus dihantui dengan rasa bersalah atas kebohonganmu sendiri"




Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Selatan mengendarai motornya menuju warung Bu Ciut untuk membahas tentang almamater bersama teman temannya. Mereka semua membuat almamater agar mempunyai barang yang samaan dan juga agar lebih dikenal. Seperti biasa, Kezia akan ikut Selatan pergi ke warung bu Ciut. Tidak sering namun pernah ikut dan berkumpul bersama mereka. Bosan katanya jika dirumah mending dia ikut berkumpul bersama teman teman Selatan.

"Tak botak pinang si botak nyolong benang. Benangnya kusut si botak nyolong kancut. Kancutnya robek si botak nyolong bebek. Bebeknya mati si botak nyolong roti. Rotinya angus si botak nyolong ingus" Rozak bernyanyi dengan semangat sambil memukul mukul meja.

"BERISIK ANJING" Kesal Jefan yang sedang bermain game namun terusik karena Rozak.

"Najis sensian kek cewek pms. Atau jangan jangan lo cewek ye jep?" Ceplos Rozak.

"Jak mending beliin gue mangga muda" Jefan mengeluarkan uang satu lembar merah dari kantongnya.

"JEFAN LO HAMIL? ANAK SIAPA JEF? BUKAN ANAK GUE KAN?" Histeris Rozak yang langsung mendapat tatapan dari seluruh penjuru warung.

"Dosa gue apa si punya temen kayak lo jak?" Ucap Jefan dengan nada sok lirih.

"Banyak jef makanya tobat jef sebelum dijemput" Jawab Rozak mengikuti suara lirihan Jefan.

"Fuck you boy" Jefan mengacungkan jari tengahnya ke hadapan Rozak.

"Eh eneng Kezia diem diem aje nimbrung sini." Ajak Rozak dengan nada sok manisnya. Kezia hanya mengangguk namun tak berpindah tempat.

"Cewek gue ga usah sok manis lo" Posessive Selatan.

"Aa Selatan man sensian ga asik kamu mah mas" Rozak berbicara layaknya emak emak komplek atau sosialitah.

"Kita disini mau ngapain si? Ga jelas banget daritadi bahasnya" Adam angkat suara karena muak dengan perdebatan teman temannya.

"Ngebahas nikahan kita kapan mau dilaksanain dam" Ceplos Rozak. Mereka menatap jijik Rozak. Padahal yang menyukai rozak banyak kenapa ia malah suka dengan laki laki? Mengeherankan.

"Homogen lu ya?" Celetuk Jefan.

"Deterjen gue taunya" Jawab Rozak.

"Rozak ganteng diem dulu ya. Kalo ga diem gue nikahin sama mimi peri besok" Ucap Adam dan Rozak pun tiba tiba diam.

"WAHAHAHAHA. Anjing lu jinak juga dam" Jefan menertawai dengan cukup keras.

"Gue kasih makan pur babi biar nurut" Jawab Adam kelewat santai.

"Gue bacot dighibahin, gue diem dighibahin. Mau lu ape si maemunah. Kit heart dedek bang" Rozak melirihkan suara namun lirihan itu hanya kepalsuan. Ingat kepalsuan.

"Yaudah diem. Serius dikit napa jangan kebanyakan bercanda." Ucap Adam. "Gue udah ngurus bentuk dan bahan almamater yang mau kita buat. Lo pada tinggal mau bayarnya kapan. Mungkin 2 minggu lagi tuh almamater udah jadi. Kalo udah jadi gue chat di grup tenang aja." Adam memang selalu terdepan jika teman temannya membutuhkan sesuatu. Adam bagaikan cewek dan seorang emak emak yang ngerti segala bahan dan produk yang bagus. Maka dari itu mereka mempercayai Adam untul mengerjakan semuanya.

"Gue gasabar deh buat pake tuh almamater terus gue pamer ke seentario sekolah. Dateng ke sekolah pake tuh almamater terus gaya sok cool. Bedeh berasa mirip Zayn Malik gue." Halu Rozak yang langsung mendapat toyoran dari Jefan.

"Halu lo keras juga bos" Jawab Jefan yang sudah geram dengan Rozak.

Selesai dengan membahas almamater. Selatan pamit duluan karena harus mengantar Kezia pulang. Selatan takut jika orang tua Kezia akan mencari Kezia. Maka dari itu Selatan pamit pulang duluan untuk mengatar Kezia pulang.

"By aku boleh ikut kamu bikin almamater ga? Biar samaan juga kayak kamu sama teman teman kamu" Ucap Kezia.

"Nanti aku tanyain Adam dulu ya. Kalau boleh aku kabarin kamu oke?" Jawab Selatan dan mendapat anggukan dari Kezia.

Sampai di depan rumah yang lumayan mewah milik keluarga Kezia. Kezia memberikan helmnya pada Selatan dan berpamitan untuk masuk ke rumah. Selesai dengan mengantarkan Kezia, Selatan berniat untuk pulang ke apartemennya untuk mandi karena cuaca sangat panas dan gerah membuatnya ingin cepat cepat untul berendam dengan air dingin.

Selatan menaiki lift menuju kamar apartemennya. Ia memencet kata sandi dan terbukalah pintu apartemennya. Saat membuka pintunya yang ia lihat pertama kalu adalah Utara yang sedang sibuk membaca buku dengan tv menyala serta banyak cemilan di sisi kanan dan kirinya. Selatan membiarkan dia terus berjalan menuju kamarnya untuk melakukan ritual mandinya.

Disisi lain Utara sedang asik membaca. Karena cerita yang ia baca dengan genre fiksi remaja tetapi dengan tema broken home maka ia memutuskan untuk membaca sambil mengemil dan menyalakan televisi agar tidak begitu kebawa suasana. Utara menyadari kedatangan Selatan namun Utara tetap Utara, sangat tidak peduli dengan sekitar. Utara menggerutu terus terusan di hatinya karena cerita yang ia baca menbuat ia emosi. Utara sampai mengigit gigit makanannya sampai lebur sekali saking kesalnya.

Selatan keluar kamar dengan tetesan air di rambutnya buat siapa saja yang melihat akan tertaril dan akan memujinya ia sangat tampan. Namun Utara berbeda ia hanya melihat sekilas lalu beralih kembali ke novel yang ia baca. Selatan merasa canggung dengan semua ini sebenarnya. Akhirnya ia memberanikan diri duduk di bangku solo samping Utara dan memainkan ponselnya.

"Ra lo bosen ga si dengan pernikahan ini?" Tanya Selatan.

"B aja. Apa yang buat bosen? Kita ga ngapa ngapain bahkan sibuk sama dunia masing masing." Jawab Utara yang tak beralih pandangannya. Selatan diam yang diucapkan Utara benar. Gimana mereka bisa bosen? Sedangkan mereka melakukan hal sesuka mereka tanpa gangguan siapapun.

"Gue mau ngasih tau sesuatu ke lo" Utara menutup bukunya dan memandang Selatan lekat tapi tidak begitu dekat. "Abang nyuruh gue buat berusaha cinta sama lo" Lanjutnya.

"Jadi?" Tanya Selatan singkat.

"Ya kalo lo bilang gue ngelanggar perjanjian si terserah. Gue ga mau terus terusan bohong sama mamah dan papah gue. Capek hidup dalam kebohongan. Kalo lo ga bisa ya itu urusan lo." Ucap Utara panjang lebar.

"Silahkan aja kalo lo bisa belajar cinta sama gue" Jawab Selatan lalu pergi dari hadapan Utara.

Utara berfikir tidak ada salahnya untuk ia mencintai suaminya. Ia tak mau lama lama hidup dalam kebohongan dan pernikahan tanpa cinta. Utara ingin belajar dewasa dna menjadi seorang istri yang baik. Ia berfikir dulu ia ngomong bahwa ia ingin pernikahannya terjadi sekali seumur hidup. Maka dari itu untuk mempertahankan ucapannya tersebut ia akan belajar mencintai Selatan walau sulit karena yang dibayang bayangkannya terus berkelana hanya tentang Aldo.

Tbc

Sengaja double Update sebagai ganti udah lama ga update ksrwna sibuk sekolah:v. Gimana dengan chapter ini? Coment saja jika ada kata kata yang tidak nyambung atau ketypoan

See you next chapter jgn lupa votment❤

Kutub Selatan VS Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang