°10°

96 11 0
                                    

"Sekeras apapun lo marah,sekeras apapun lo menentang tidak akan merubah keputusan gue untuk engga ngehukum lo"




Pagi ini Utara bangun seperti biasa. Ia bangun saat mendegar adzan subuh berkumandang. Selatan hanya mengimamkannya hanya sehari saat ia masih sekamar dan tinggal di rumah Utara. Sekarang sholat mereka pun masing masing tidak ada imam maupun makmun. Utara mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat wajibnya. Selesai dengan sholatnya ia berdoa lalu melipat mukena dan sajadahnya. Utara tidur sebentar setelah sholat subuh karena masih terlalu pagi.

Dikamar Selatan pun kali ini ia baru selesai melaksanakan kewajibannya. Selatan selesai dengan sholat subuhnya langsung mandi dan memakai seragam. Karena jika tidur kembali ia akan kebablasan maka akan telat dan jatuh sudah martabatnya yang dijuluki sebagai anak disiplin dan dicontoh anak murid.

Selatan berniat untuk menonton televisi sambil menunggu pukul jam 6.10. Karena jam segitu ia harus berangkat dan menyambut lalu mengecek kelengkapan atribut siswa. Selatan bosan karena televisinya hanya menanyangkan film anak anak dan tidak seru baginya. Ia pun memutuskan untuk mematikan televisinya dan membuka handponenya yang tidak ia buka selama kurang lebih 9 jam.

Utara bangun daru tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap berangkat sekolah dan menyiapkan sarapan. Selesai dengan yang bersangkutan dengan sekolah, Utara pun keluar dari kamar menuju dapur. Utara melihat Selatan yang fokus dengan handponenya tapi Utara hanya melewati tidak peduli. Selatan yang sadar kalau Utara jalan menuju dapur hanya mencampakkannya.

Utara telaten memotong, mengupas, menggeprek bahan masakan. Ia membuat nasi goreng dan menggoreng ayam frozen food yang ia beli. Bosan jika nasi goreng sama telur terus. Ia pun memutuskan untuk menggoreng ayam saja. Selatan tersenyum melihat Utara yang sangat sibuk di dapur. Kali ini senyumnya ikhlas dan tidak tipis, Ia tersadar bahwa Utara tidak pantas mendapat perhatian dan senyumannya Selatan pun langsung menampilkan wajah datarnya.

"Lo mau makan makanan buatan gue atau ga terserah" Ucap Utara ketus. Utara kini sedang menyajikan makanan di atas meja makan.

Selatan datang dan duduk di salah satu kursi meja makannya dan menyendoki nasi serta ayam ke piringnya. Tidak ada yang membuka suara mereka berdua hanya diam dan fokus pada ponsel masing masing. Di meja makan tersebut hanya ada suara dentingan sendok serta piring.

Utara menyelesaikan makannya lebih dulu dibanding Selatan. Setelah Utara menaruh piring di wastafel lalu mencucinya ia bergegas memakai sepatu dan bersiap berangkat sekolah. Selatan yang melihat Utara akan berangkat pun memakan dengan cepat dan menaruh piringnya dan tidak membersihkan terlebih dahulu. Selatan berlari menuju rak sepatu dan memakainya dengan tergesa gesa. Sedangkan Utara sudah jalan ke arah lift. Selatan berlari mengikuti Utara menuju lift agar ia lebih dulu sampai di sekolah. Selatan yang lari kekencangan sampai menubruk badan Utara yang di depannya.

"Lo tuh ya sehari aja ga bikin ulah ga bisa apa?!! Badan gue gede gini masih aja lo tubruk" Kesal Utara dengan suara yang cukup keras.

"Emosian lo minggir gue duluan yang naik lift" Ucap Selatan lalu menggeser pelan tubuh Utara. Utara yang melihat kelakuan Selatan hanya mendengus kesal dan ingin sekali mendorong laki laki yang ada di sampingnya.

Mereka menaiki lift secara bersamaan. Di dalam lift hanya saling menatap sinis. Mereka telah sampai di loby apartemen. Selatan pergi menuju parkiran motor,sedangkan Utara pergi ke tempat angkutan umum untuk menuju sekolah. Utara menaiki bus jika ia tidak ingin diantar supir. Dengan naik bis juga Utara bisa melihat indahnya Jakarta dan mengenal orang banyak.

Kutub Selatan VS Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang