°19°

89 8 0
                                    

"Bandal di sekolah akan punya cerita tersendiri untuk diceritakan ketika kita sudah dewasa atau tua nanti"




Selatan pagi pagi buta sudah disekolah. Ia menghindar amukan Utara yang telat karenanya. Sebenarnya Utara mungkin tidak akan mengamuk tapi akan memaki makinya. Selatan terlihat seperti biasa saja, tampang watadosnya karena membuat Utara telat pun terlihat di wajahnya. Selatan jalan menuju salah satu kursi panjang yang terletak di depan ruang guru. Tempat tersebut biasanya dipakai untuk anak anak duduk ketika sedang olahraga atau anak anak yang sakit karena upacara. Selatan duduk di kursi tersebut dengan satu kaki diangkat dan ditengkerkan ke kaki sebelah kanan. Sekolah sangat sunyi. Wajar sangat sunyi dan sepi karena jam masih menunjukkan jam 6 pagi.

Selatan memejamkan matanya dan menyandarkan badannya ke belakang kursi. Selatan tidak tidur hanya memejamkan mata sambil menikmati semeliwir angin pagi yang sejuk dan belum teecampur polusi udara. Dari suara arah masuk area sekolah, terdengar suara hentakkan kaki dan berjalan menuju ruang guru. Selatan tidak memperdulikan suara itu, ia masih memejamkan matanya.

"Selatan bangun nak" Interupsi tersebut adalah dari Bu Nia. Bu Nia adalah guru bahasa inggris. Bu Nia juga salah satu guru termuda disana. Dengan paras yang cantik dan suara yang lembut, Bu Nia sangat digemari sama murid laki laki. Namun Bu Nia menganggap itu hanya candaan anak anak, terkadang ia menanggapi candaan anak muridnya itu.

"Eh. Iya bu" Selatan membuka matanya dan menegapkan badannya.

"Kenapa tidur disini? Kamu mengantuk?" Tanya Bu Nia dengan suara lembutnya dengan tangan yang mengelus punggung Selatan.

"Engga bu saya cuma meremin mata" Alibi Selatan. Sebenarnya ia mengantuk. Bagaimana tidak? Ia mengerjakan semua tugas dan proprosal sampai larut malam. Tapi ia tidak mau dicap pemalas maka dari itu Selatan tidak berniat tidur di sekolah.

"Yaudah gpp. Sekarang mending kamu ke kelas nak. Keliatan kalo kamu mengantuk mumpung masih ada 1 jam lagi untuk bel berbunyi mending kamu sempatkan waktu untuk tidur saja. Jangan berfikir kalau kamu tidur di sekolah di cap jadi anak pemalas. Lagipula kan kamu tidur diluar jam pelajaran. Asalkan nanti saat bel kamu bangun dan mengikuti pelajaran dengan baik ya" Nasehat Bu Nia lalu tersenyum dengan murid di depannya.

"Iya bu. Saya ke kelas ya" Selatan pamit dan menyalimi Bu Nia lalu pergi dari kursi tersebut dan masuk ke dalam kelasnya. Tidur 1 jam lumayan kan? Untuk mengurangi kadar kantuk yang sudah menyerangnya sedari tadi. Sebenarnya saat di rumah tadi, Selatan tidak mengantuk bahkan sangat segar seperti biasanya. Namun saat sampai di sekolah dan akibat memejamkan mata membuat ia merasa kantuk.

°••°

Disinilah Utara di sebuah cafe dekat sekolah. Ia sedang menikmati sebuah es cappuccino dan roti bakar berisi keju dan susu. Utara bisa disini karena ia telat berangkat sekolah, daripada dia dihukum maka Utara memutuskan untuk pergi ke cafe. Utara juga sudah menitip absen pada Riska, agar tidak ada yang curiga ia telat Utara mengisi absennya dengan 'Sakit'. Sedari pagi Utara menggerutu dan sebal karena Selatan lah yang membuat Utara telat bangun. Akibat menemani Selatan nugas sampai larut malam membuatnya telat dan tidak bangun pagi seperti biasanya. Tapi Utara beruntung, kenapa? Ia jadi bisa merasakan apa itu bolos. Sekolah ga selamanya harus belajar kan? Sesekali bandel gpp asal tidak kelewatan.

Utara membaca buku pelajaran hari ini. Ia memang membolos namun ia akan tetap belajar agar ada pelajaran yang masuk ke otaknya. Materi yang disampaikan oleh guru lumayan sama dengan yang di buku, maka Utara memutuskan untuk belajar dan menikmati makanan dan minumannya. Utara menulis dan merangkum beberapa bab penting untuk ia pelajari lagi. Ia nulis dari 2 sumbee yaitu google dan buku. Utara juga mengerjakan soal soal dalam bab tersebut agar bisa cepat mengerti.

"Determinan adalah nilai yang dapat dihitung dari unsur-unsur suatu matriks persegi. Rumus Determinan Matriks ordo 2×2 adalah Elemen a dan d terletak pada diagonal utama, sedangkan elemen b dan c terletak pada diagonal kedua. Determinan matriks A dapat diperoleh dengan mengurangkan hasil kali elemen-elemen diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen diagonal kedua" Utara Membaca materi dari dalam Bukuny dengan suara kecilnya agar tidak ada yang mendengar.

"Permisi dengan nona Chava?" Panggil salah satu pelayan perempuan yang berdiri di samping Utara.

'Chava itukan panggilan... Ah ngayal aja'-Batin Utara

"Iya? kenapa mba?" Tanya Utara.

"Ini ada bunga buat mba dari mas yang duduk di pojok sana" Pelayan tersebut menunjuk orang yang dimaksud dengan jempolnya. Utara pun melihat ke arah yang ditunjuk ke pelayan tersebut. Orang tersebut memakai pakaian tertutup sehingga Utara tidak bisa mengenalnya. Utara mengambil subucket bunga mawar kesukaannya.

"Makasih mba" Utara tersenyum tipis namun terlihat ramah dan pelayan itupun mengangguk dengan senyuman lalu pergi meninggalkan meja Utara.

Utara kembali menikmati makanannya dan membaca materi pelajaran yang belum sempat ia selesaikan. Di seberang sana ada laki laki yang sedang tersenyum sekarang. Ia sedari tadi memperhatikan Utara yang terlihat sangat fokus dengan bukunya. Laki laki itu terlihat seperti seseorang yang misterius karena pakaiannya yang serba hitam, wajah yang ketutupan topi, dan jaket kulit hitam yang melekat pada tubuhnya. Laki laki tersebut berniat ingin menyamperi Utara namun ia urungkan karena menurutnya bukanlah waktu yang tepat.

Utara keluar dari cafe tersebut karena hari semakin siang dan pastinya cafe akan ramai pengunjung karena sudah masuk waktu makan siang. Utara kurang suka keramaian maka ia memutuskan untuk pulang saja daripada harus beramai ramai di cafe. Utara berjalan menuju halte untuk naik bus menuju apartemen.

Memakan waktu setengah jam untuk sampai apartemen milik Selatan. Utara menaiki lift dimana letak kamar apartemennya berada. Utara berjalan sebentar menuju pintu apartemennya. Saat akan sampai di ambang pintu, Utara melihat sebuah kotak berwarna merah. Kotak tersebut tidak besar dan tidak kecil. Utara mengambil kotak tersebut namun ia berfikir bahwa itu milik salah satu penghuni apartemen yang lain yang terjatuh tepat di depan kamarnya. Utara mengambilnya dan berniat menyimpannya jika ada yang mencari maka ia akan memberikannya. Utara menekan tombol kata sandi lalu membuka knop pintu. Utara berjalan menuju kamarnya. Kamar yang mungkin sudah kurang lebih 2 minggu ia tempati.

Utara menaruh kotak tersebut di sebuah laci dibawah kasurnya lalu menaruh tas, sepatu serta melepas ikat rambut karena Utara berniat untuk mandi karena merasa jakarta sangat panas hari ini. Utara jalan menuju kamar mandi dan menyalakan shower dan masuk ke bathup untuk melakukan ritual mandinya. Utara telah menyelesaikan mandinya dan sekarang ia cukup lelah dan berakhir tiduran di ranjang dan terlelap.

Tring...Tring...Tring

Nada dering ponsel Utara berbunyi dan menimbulkan kepengangan pada telinganya karena Utara menaruh ponselnya di sisi kanannya. Utara mengambil ponselnya dengan malas-malasan.

"Halo Ra ntar malam ada lo mau?" Suara seseorang dari sebrang sana.

"Ada nyokap" Jawab ketusnya. "Besok malam aja" Lanjutnya.

"Ada juga, tapi lawannya ga main main mau lo?" Tanya seseorang dari sebrang sana.

"Ambil" Jawab singkat Utara lalu mematikan ponselnya.
──────────────────────────

-3 maret 2021

See you next chapter jgn lupa votment♥

Kutub Selatan VS Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang