°36°

106 11 1
                                    

H A P P Y R E A D I N G

🦋🦋🦋





Setelah pulang sekolah tadi, Utara berniat untuk ke taman dekatn kota karena rindu dengan pemandangannya. Alhasil dia kesana menggunakan bus sendirian. Utara memang jarang pulang bareng Selatan. Ia lebih memilih pulang naik bus ketimbang pulang bersama Selatan.

Utara menimang nimang kakinya sambil menikmati semilir angin karena disana dipenuhi pepohonan jadi tidak terlalu panas. Utara juga memejamkan matanya agar makin menghayati.

"Hai Chava" Sapa seseorang yang berada di depannya. Utara pun membuka kedua matanya. "Miss me?" Tanya orang itu dan tersenyum. Utara berfikir siapa laki laki di depannya ini? Dirinya seakan lupa ingatan.

"Gue Leon. Ingat?" Utara yang mendengar nama itu langsung bangkit dari duduknya dan ingin segera pergi namun tangannya sudah dicekal duluan. Masih ingat Leon? Sahabat Selatan yang sudah bersama 8 tahun lamanya? Leon juga bersahabat dengan Utara. Mereka bersahabat kurang lebih 11 tahun. Sebelum kenal Selatan, Leon mengenal Utara lebih dulu. Selatan adalah adik kelas Leon pada saat sekolah dasar sedangkan Utara adalah tetangga komplek Leon yang dulu sebelum Utara pindah ke tempat perumahan yang sekarang. Leon dulu sangat dekat dengan Utara. Awal kenal Leon dan Utara bertemu di taman. Utara tidak secuek dan sengeselin sekarang. Namun 1 fakta yang membuat dirinya bertambah dingin. Pada saat itu Leon anak yang tidak mudah bergaul dan pendiam, Utara yang melihat Leon menyendiri menghampiri laki laki itu dan mengajaknya bermain karena menurutnya sangat menyedihkan dan kasihan pada laki laki yang tengah duduk menyendiri. Saat itu umur meraka hanya berbeda 1 tahun. Utara yang berumur 6 tahun sedangkan Leon berumur 7 tahun. Leon memiliki nama panggilan khusus untuk Utara yaitu Chava. Tidak boleh ada yang memanggil Chava selain dirinya dan keluarga gadis itu. Selatan belum mengetahui siapa sahabat wanita Leon yang sering diceritakannya, ya sahabat wanita Leon adalah Utara.

"Lepasin gue Yon" Lirih Utara memohon.

"Gue rindu lo Va."

"Gue engga!" Jawabnya tak suka. Utara terus memberontak agar Leon melepas cekalannya. "Tolong lepas gue mau pergi!"

"Denger penjelasan gue 5 menit aja ya?"

"GA! GUE BENCI MANUSIA PENGKHIANATAN, GUE BENCI BANCI KAYAK LO!" Teriak Utara di depan wajah Leon.

"Va dengerin gue sebentar 5 menit" Leon memohon.

"LO NGERTI BAHASA MANUSIA GA SI?! Oiya lo kan titisan monyet mana ngerti"

"OKE GUE AKAN LEPAS. PUAS?!" Bentak Leon. "So-sorry Va gue ga maksud maaf" Lirih Leon.

"Sekalinya bangsat emang bangsat ya. Sekarang stop ganggu gue dan jangan pernah dateng lagi dihadapan gue." Peringat Utara lalu pergi meninggalkan Leon sendiri.

"Va gue ga pengkhianat. Tolong dengerin penjelasan gue dulu Va" Lirih Leon dengan suara yang kecil.

°••°

"Gimana kamu sudah bertemu dengan Chavamu?" Tanya Girman-Ayah Leon.

"Sudah. Tapi dia masih belum mau bertemu denganku Dad" Jawab lesuh Leon.

"Kau harus segera menjelaskan sebelum perempuan itu merusaknya. Dia sudah kembali dan kau harus berhati hati. Ingat bisa saja dia menjadi orang yang licik setelah kamu tinggalkan"

Kutub Selatan VS Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang